Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini bursa saham Indonesia akan dibanjiri emiten-emiten baru yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terpantau lima emiten yang tengah melaksanakan Initial Public Offering (IPO) akan menghiasi pasar pada pekan ini.
Menariknya dari lima emiten tersebut memiliki pengendali dari sosok pengusaha hingga grup besar yang biasanya dapat memberikan respon positif terhadap pergerakan harga sahamnya di hari pertama listing.
Selain itu, beberapa emiten juga berada di bawah penjamin emisi yang memiliki track record cukup baik dalam menjalankan IPO sehingga potensial untuk cuan pun lebih besar.
PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII)
PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) akan melanjutkan rencana pencatatam saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang sempat tertunda pada September 2024 lalu.
Perusahaan asuransi yang berfokus di produk asuransi gaya hidup (lifestyle), PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) berencana melepas saham di pasar modal dengan mencatatkan saham perdana sebanyak 412.087.500 lembar saham atau mewakili maksimal 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
Perseroan menetapkan harga penawaran umum saham perdana alias IPO sebesar Rp100 per lembar. Artinya, nanti perseroan akan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp41,2 miliar.
Adapun, YOII berencana menggunakan sekitar 80% atau setara Rp36 miliar dana IPO untuk kebutuhan marketing seperti distribusi produk dan brand awareness.
Lalu, sisa dananya 20% atau Rp9 miliar digunakan untuk pengembangan aplikasi, yang mencakup Data Center, Web Hosting, dan System Security. Dan pengembangan sumber daya manusia dimana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk Information Technology, Teknis, dan Operasional.
Secara historis, perusahaan asuransi ini didirikan oleh Panoet Harsono, eks direktur utama Bank Jateng, dan Djajoes Adisapoetro yang masing-masing punya saham 40%. Sisanya, Eko Santoso dan Dwi Sampoerno memiliki 10% saham tersebut.
Namun, pada 2019 ada perubahan di mana Adi Wibowo Adisaputro dan Djajus Adisaputro mengendalikan YOII. Sisanya, saham tersebut dipegang beberapa dana pensiun BPD, Dapen BPD Jateng 10,43%, Dapen BPD DKI 2,87%, Dapen Bank BJB 2,65%, Dapen Pegawai BPD Jatim 2,60%, Dwijawanti 1,42%, Yayasan BPD Jateng 0,74%, dan PT BPD Jateng 0,19%.
Sebagai informasi, Adi Wibowo Adisaputro, yang juga menjabat sebagai direktur utama perusahaan, dan Djajus Adisaputro tercatat sebagai pemegang saham pengendali.
PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)
Perusahaan di bidang pembangunan kawasan perumahan (real estate), PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX) akan melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Diketahui saham KSIX memiliki pengendali yang sama dengan grup Kalbe Farma.
Mengutip prospektusnya, perusahaan akan melepas sebanyak 320.674.800 saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp100 per saham atau sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun harga yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp452 per saham. Sehingga nantinya KSIX akan mendapatkan dana segar sebesar Rp144.945.009.600.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagian penjamin dan pelaksana emisi efek.
Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sekitar 61,55% akan digunakan Perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah di 2 proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana Grand Nusa Indah, serta pembangunan infrastruktur di proyek baru.
Selanjutnya, sekitar 28,84% akan digunakan Perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya, yaitu Vila Bogor Indah 6.
Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada biaya marketing dan biaya proyek yang terdiri dari biaya keperluan kantor di lokasi proyek (pemeliharaan proyek yang meliputi antara lain pemeliharaan lingkungan dan keamanan, listrik, PDAM, telepon dan perawatan taman serta sewa kantor).
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pertama kalinya (IPO) pada 8 Januari 2024.
RATU telah mematok harga IPO Rp1.150 dan menawarkan sebanyak 543.010.800 lembar saham, yang setara dengan 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 190.053.800 lembar saham adalah saham baru yang diterbitkan oleh RATU, mewakili 7% dari total modal yang ditempatkan. Sisanya, yaitu 352.957.000 lembar saham, merupakan saham divestasi milik RAJA, yang setara dengan 13% dari total modal yang ditempatkan.
Perusahaan akan memanfaatkan dana yang diperoleh dari IPO untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan usaha. Setelah dikurangi biaya emisi saham baru, dana ini akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja anak usaha, perusahaan asosiasi, dan perusahaan induk.
Adapun Raharja Energi Cepu, sebelumnya dikenal sebagai PT Syabas Usaha Migas dan PT DSME ENR Cepu yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, perseroan fokus sebagai perusahaan holding dengan aktivitas utama pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi.
Mengutip prospektus, Kamis (2/1/2024), RATU dimiliki oleh Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan kepemilikan 99,99%. Sebanyak 0,004% saham digenggam oleh PT Rukun Prima Sarana milik RAJA dan Djauhar Maulidi.
Sementara itu, RAJA merupakan perusahaan milik Hapsoro. Dia bermitra dengan Djauhar Maulidi, Medi Avianto, dan Arsjad Rasjid.
PT Hero Global Investment Tbk (HGII)
Emiten sektor energi terbarukan PT Hero Global Investment Tbk akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dengan membidik dana segar sebesar Rp260 miliar.
Melansir prospektus, calon emiten dengan ticker HGII ini menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham senilai Rp200 per saham. Harga ini merupakan l batas bawah dari harga bookbuilding, di mana sebelumnya perusahan mematok harga Rp200 hingga Rp230 per saham.
Hero Global Investment akan menerbitkan saham sebanyak banyaknya 1,3 miliar saham biasa dengan nominal sebesar Rp25 per saham. Nilai tersebut mewakili 20% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dana yang diperoleh dari aksi IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 66%-nya untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan oleh SSE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Sementara itu, sekitar 31% akan digunakan oleh Perseroan, untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan oleh MHE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Lalu, sebesar 3% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Grup Perseroan untuk pembayaran biaya operasional Perseroan, termasuk dan tidak terbatas untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek EBT tenaga air maupun EBT lainnya (seperti biomassa, biogas maupun surya).
PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)
PT Raja Roti Cemerlang Tbk berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan telah mematok harga IPO di Rp210 perlembar saham, dengan dana segar yang dibidik sebesar Rp61,21 miliar.
Berdasarkan prospektus, Perusahaan produsen tepung roti atau breadcrumbs ini akan melepas sebanyak-banyaknya sebesar 291.500.000 lembar saham atau mewakili maksimal 30,01% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
Saham yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan hak yang sama dan sederajat kepada pemegang saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen dan hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS.
Pada aksi korporasi ini, calon emiten dengan kode ticker BRRC telah menunjuk NH Korindo Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Selain saham, Raja Roti Cemerlang (BRRC) juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I secara gratis bagi pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I.
Adapun setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk menebus 1 saham perseroan di Rp 210. Total dana dari pelaksanaan waran seri I maksimal Rp 30,60 miliar.
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO dan pelaksanaan waran akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)