Membangun Generasi Masa Depan dan Cegah "Kiamat" Alam Ala Danone

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Danone Indonesia membuktikan bisnis bisa hidup berdampingan dengan upaya melestarikan bumi dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.

Danone sudah hadir lebih dari 70 tahun di Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dan memperkuat bisnisnya melalui kemitraan strategis dengan AQUA sejak 1998.

Sarihusada adalah perintis pengembangan dan produksi produk bernutrisi di Indonesia sementara AQUA menjadi pelopor air kemasan.

Perjalanan panjang Danone tentu juga membutuhkan proses penyesuaian dengan kebutuhan serta kondisi masyarakat dan dunia. Namun, satu yang tak lepas dari proses bisnis Danone adalah misinya untuk menjadi perintis, termasuk dalam menegakkan prinsip ESG (environmental, social, governance).

Isu Air & Produk Susu dalam ESG

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Ketersediaan air baik dari sisi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas menjadi hak rakyat. Namun, tidak seluruh warga dunia, termasuk Indonesia, bisa menikmati air yang sehat, aman, dan layak.

Badan Kesehatann Dunia (WHO) juga memperkirakan hampir 703 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air. Dari 72% permukaan bumi yang tertutup air, diperkirakan hanya 1% yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.

Debit air pada sungai yang mengalir pada hutan hujan tropis Amazon mengalami penyusutan. (REUTERS/Bruno Kelly)Foto: Debit air pada sungai yang mengalir pada hutan hujan tropis Amazon mengalami penyusutan. (REUTERS/Bruno Kelly)
Debit air pada sungai yang mengalir pada hutan hujan tropis Amazon mengalami penyusutan. (REUTERS/Bruno Kelly)

Upaya bersama untuk menyediakan kualitas air yang lebih baik, terutama air minum, kemudian melahirkan bisnis air kemasan.

Survei yang dilakukan oleh Harris Poll untuk International Bottled Water Association (IBWA) menunjukkan sembilan dari 10 orang Amerika menginginkan ketersediaan air kemasan di mana pun minuman lain dijual.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sebanyak 40,64% rumah tangga Indonesia menjadikan air dalam kemasan sebagai sumber air minum mereka pada 2023. Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan pada 2018 yakni 36,28%.

Persentase rumah tangga dengan sumber ar minum dalam kemasan di Jakarta bahkan mencapai 75,52%.

Pasar air kemasan global diperkirakan akan berkembang pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,7% hingga 2030.

Bersamaan dengan perkembangan bisnis air kemasan, isu konservasi air telah mendorong merek air kemasan untuk mengandalkan pilar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Mempertahankan keseimbangan antara ekosistem dan kebutuhan manusia akan mendorong keberlanjutan lingkungan.

Merek-merek bersaing untuk memperkuat bisnis keberlanjutan mereka dengan komitmen di bidang pengemasan dan perubahan iklim hingga tanggung jawab kepada komunitas dengan tetap menghasilkan produk berkualitas tinggi dan aman.

Sementara itu, bisnis diary product seperti susu juga terus berkembang sejalan dengan meningkatnya kebutuhan ke depan. Data BPS menunjukkan konsumsi susu di Indonesia masih sangat rendah.

Susu dan produk susu menyumbang banyak nutrisi, seperti kalsium, vitamin D, mineral, protein, lemak, dan kalium dalam pola makan. Mengkonsumsi susu dan produk susu terkait dengan peningkatan kesehatan tulang, terutama pada anak-anak dan remaja.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang menyebutkan susu salah satu dari kelompok lauk pauk sumber protein selain ikan, telur, unggas, daging, dan kacang-kacangan serta hasil olahannya.

WHO dan UNICEF juga telah menetapkan delapan kelompok makanan utama untuk anak-anak yang meliputi ASI, makanan daging, produk susu, telur, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran serta biji-bijian, akar-akaran, dan umbi-umbian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan penggunaan produk susu dengan catatan susu tersebut tidak diberikan sebelum anak berusia 12 bulan yang diperkaya dengan vitamin D dan kalsium.

Isu-isu inilah yang kemudian membuat produsen susu berbenah. Produsen kemudian mengambil tanggung jawab sosial dengan menggunakan teknologi inovatif dan kolaborasi erat dengan pelanggan dan pemasok.
Industri ini juga terus mengembangkan kemitraan dengan peternak untuk ekonomi berkelanjutan.

Danone dan Prinsip ESG

Bisnis Danone fokus pada dua kategori yakni Danone Waters dan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia.
Danone Waters memproduksi air minum dalam kemasan & minuman non karbonasi dengan produknya seperti AQUA, Mizone, dan VIT.
Sementara itu, Danone Specialized Nutritio mengembangkan seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Bebelac, Nutrilon Royal, dan nutrisi medis.

Dengan bisnis yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat tersebut, Danone berkomitmen untuk menjaga kualitas produk dan menyelaraskan bisnisnya dengan prinsip.

PT Danone Indonesia. (Dok. Danone Indonesia)Foto: PT Danone Indonesia. (Dok. Danone Indonesia)
PT Danone Indonesia. (Dok. Danone Indonesia)

Danone menetapkan lima area kunci dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan yakni melawan perubahan iklim, melindungi siklus air, meningkatkan keberlanjutan kemasan, mempromosikan pertanian berkelanjutan, dan menghilangkan pemborosan makanan.

Danone Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk dapat menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Strategi keberlanjutan sekaligus peta jalan keberlanjutan Danone dituangkan dalam Danone Impact Journey yang menekankan pada tiga pilar utama yaitu kesehatan, lingkungan, serta karyawan dan masyarakat.

Danone percaya pada potensi alam untuk dapat menghadirkan kesehatan melalui makanan dan minuman yang berkualitas. Untuk itu, kami percaya bahwa bumi ini dan kesehatan manusia yang tinggal di dalamnya merupakan dua hal yang saling terkait.

Karena itulah, Danone secara konsisten menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan melalui konservasi lingkungan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari sumber yang kami gunakan, proses produksinya, distribusi produk, hingga pengelolaan kemasan paska-konsumsi.

Upaya ESG juga melibatkan semua stakeholder yang berkepentingan. Danone secara aktif membangun dialog bersama dengan komunitas di sekitar wilayah operasional dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa implementasi ESG di Danone Indonesia dapat berdampak secara nyata dan memberikan hasil yang benar-benar di rasakan oleh masyarakat.

Danone juga menepis jika penerapan ESG akan menjadi beban biaya.
Selama ini pengelolaan air di pertanian masih dinilai sebagai beban biaya. Namun, Danone melihat pengelolaan air yang baik bisa menjadi sarana keberlanjutan bagi petani.

Komitmen menegakkan prinsip ESG demi ekonomi berkelanjutan dan melindungi bumi dibuktikan dalam bentuk:
1. Prinsip environmental atau lingkungan
Danone menunjukkan komitmen menjaga kesehatan bumi dilakukan dengan sejumlah cara mulai dari melakukan pelestarian sumber daya air, dan mengurangi emisi karbon. Danone Indonesia berkomitmen untuk menjadi perusahaan netral karbon pada tahun 2050 di seluruh rantai nilai perusahaan.

Danone juga menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, mengoptimalkan pengelolaan sampah pasca-konsumsi, serta berkolaborasi dengan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem air alami.

PT Danone Indonesia. (Dok. Danone Indonesia)Foto: PT Danone Indonesia. (Dok. Danone Indonesia)
PT Danone Indonesia. (Dok. Danone Indonesia)

Danone terus meningkatkan kandungan bahan daur ulang. Kemasan botol AQUA mengandung hingga 25% bahan daur ulang dan akan ditingkatkan menjadi rata-rata 50% pada 2025.

Dalam bisnis diary, Danone juga mengurangi emisi metana dari susu segar dalam kategori produk susu mereka sebesar 30% pada 2030.

Sejak 2010, Grup Danone di Indonesia telah memajukan Program Konservasi Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar wilayah operasional.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan penyerapan air tanah dengan menangkap air hujan sebanyak mungkin, sehingga meningkatkan cadangan air bagi masyarakat dan memastikan keberlanjutan bisnis.

a pengurangan emiis karbon yang dilakukan DanoneFoto: Danone
a pengurangan emiis karbon yang dilakukan Danone

2. Prinsip s- social
Danone telah melakukan banyak aksi sebagai bentuk komitmen bisnis yang bertanggung jawab dan bermanfaat kepada komunitas masyarakat.
Sebagai komitmen membangun generasi emas di masa depan, Danone sangat aktif mengurangi stunting dan perbaikan gizi dengan meluncurkan sejumlah program.
Di antaranya adalah Program Edukasi Isi Piringku, Generasi Sehat Indonesia (GESID) dan Gasing Bebas Stunting melalui Nutrisi Edukasi Keluarga Menuju Sehat (NEKMESE).

Danone juga aktif memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat melalui program Water Access, Sanitation, and Hygiene (WASH) dan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Bentuk tanggung jawab sosial dalam memperbaiki tingkat kesejahteraan juga terus diwujudkan dalam beragam cara. Misalnya, memberikan pendampingan terhadap UMKM Indonesia melalui Damping.

Menghadirkan produk berkualitas yang sehat dan enak serta terjangkau juga menjadi bagian upaya Danone dalam melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab.

Beberapa inovasi produk adalah SGM Eksplor hadir sebagai satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC™ - kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji klinis bantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.
Produk ini menjadi jawaban dari persolan kekurangan zat besi di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia.

Danone juga mendorong mendorong praktik pertanian regeneratif yang melindungi tanah, mempromosikan kesejahteraan hewan, dan memberdayakan generasi baru petani.

Danone dan pemberdayaan masyarakatFoto: Danone
Danone dan pemberdayaan masyarakat



3. Prinsip G-governance atau tata kelola

Grup Danone menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran, dan kesetaraan.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam banyak kebijakan dan program, Di antaranya adalah keterbukaan informasi.

Dari internal, Danone juga membentuk Komite Danone Impact Journey (DIJ) yang memastikan program berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Danone juga membentuk Komite Compliance, Komite DANgo untuk memfasilitasi diskusi risiko, Komite Crisis Management (CMT), dan Komite Safety & Health.

Seluruh pabrik Danone-AQUA juga telah tersertifikasi Food Safety System Certification (FSSC) serta mencatat nol insiden terkait dengan ketidakpatuhan informasi serta pelabelan produk dan jasa.
Salah satu pencapaian terbesar Danone dalam tata kelola adalah pada September 2024 di mana pabrik Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia di Sentul, Bogor Jawa Barat, mencatatkan 6000 hari tanpa kecelakaan kerja.

Pages

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research