Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham tanah air berhasil bangkit usai penurunan tajam. Beberapa saham pun terpantau menarik untuk dilirik pada perdagangan hari ini, mulai dari saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga milik konglomerasi.
Pada perdagangan kemarin Selasa (4/2/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,62% di level 7.073,46 usai penurunan tajam 2% lebih pada Senin (3/2/2025) sebelum akhirnya ditutup lebih tinggi dengan penurunan 1,11%.
Dengan kembali menguatnya IHSG, terdapat beberapa saham yang dapat dilirik pada perdagangan hari ini Rabu (5/2/2025), mulai dari saham perbankan plat merah hingga saham milik konglomerasi.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Salah satu sektor yang paling menarik adalah perbankan, terutama kinerja emiten bank KBMI IV atau kesohor dengan big banks. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebagai bank plat merah, segera merilis kinerja keuangannya periode 2024. Berdasarkan konsensus Refinitiv per 13 Januari 2025, laba emiten BBRI akan bertumbuh pada 2024.
Konsensus Refinitiv memperkirakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan meraup laba yang diatribusikan kepada pemilik induk Rp61,15 triliun pada periode tahun penuh 2024. Perolehan tersebut bertumbuh 1,74% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Optimisme ini pun mendorong kenaikan saham BBRI selama tiga hari beruntun di tengah anjloknya IHSG pada awal Februari. Berdasarkan analisa teknikal, saham BBRI area support Rp4.130 per lembar saham, dengan resistance terdekat di area Rp4.350 per lembar saham.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Saham di sektor komoditas emas ini masih kembali menjadi saham yang layak dilirik pada pekan ini. Hal ini dilandasi oleh kenaikan harga emas dunia di pasar spot dengan mencetak rekor-rekor baru.
Pada perdagangan Selasa (4/2/2025), harga emas dunia di pasar spot melejit 1,01% di level US$2.841,94 per troy ons. Kenaikan tersebut menjadi kenaikan harga emas dunia selama empat hari beruntun.
Melihat penutupan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menghijau pada perdagangan kemarin Selasa (4/2/2025) dengan kenaikan 1,45% di level Rp1.400 per lembar saham usai kejatuhan tajam lima hari beruntun, hal ini menjadi kesempatan emas bagi para pencari cuan untuk memanfaatkan momentum tersebut.
Saham ANTM kini sudah berada di area supportnya, dan area resistance terdekat berada di level Rp1.490 per lembar saham.
PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
Saham milik konglomerasi grup Bakrie ini terus melakukan aksi korporasi. Kabar terbaru, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berencana melakukan private placement. Hal ini bertujuan untuk mengonversi sebagian hutang DEWA kepada para kreditur, yakni PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) dan PT Madhani Talatah Nusantara (MTN).
Aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) ini akan dilakukan dengan menerbitkan sebanyak 17,16 miliar saham biasa Seri B bernilai nominal Rp50 per saham.
Jumlah tersebut setara dengan 44% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah private placement. Harga konversi telah ditetapkan senilai Rp65 per lembar saham, yang dimana merupakan harga dibawah pasar saat ini di harga Rp117 per lembar saham (4/2/2025).
Dengan demikian total nilai private placement DEWA mencapai Rp1,11 triliun. Aksi korporasi ini akan memperbaiki struktur permodalan DEWA dengan rasio utang terhadap modal yang lebih rendah, serta menurunkan beban kewajiban keuangan.
Pada perdagangan kemarin Selasa (4/2/2025), saham DEWA menguat 4,46% di level Rp117 per lembar saham. Posisi support terdekat saham DEWA berada di area Rp105 per lembar saham. Dan untuk posisi area resistance terdekat di Rp136 per lembar saham.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw)