Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah emiten siap menebar dividen pada pekan ini. Kabar baik tersebut tentu menjadi energi bagi investor di pasar saham di awal tahun baru.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal tahun 2025 belum mengalami perubahan signifikan, usai kejatuhan dalam pada perdagangan kemarin Senin (6/1/2025) dengan terperosok 1,17% di level 7.080,47.
Dengan pergerakan IHSG yang masih cukup lesu di awal tahun, para investor maupun trader dapat memanfaatkan dividen hunter untuk memaksimalkan cuan di awal tahun.
Terpantau beberapa saham akan membagikan dividen dalam pekan ini dan terpantau ada jatuh ex date pada hari ini.
Emiten milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah melaksanakan cum date pada hari kemarin Senin (6/1/2025), dan hari ini merupakan hari ex datenya. TOWR membagikan dividen sebesar Rp6 per lembar saham atau yield sekitar 3,41%, atau setara dengan total nilai pembayaran Rp300,22 miliar.
Dividen interim TOWR berasal dari data keuangan per 30 September 2024 dengan laba bersih Rp2,44 triliun, dan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp18,23 triliun.
Kemudian emiten milik Tommy Soeharto, PT GTS Internasional Tbk (GTSI), juga ikut serta membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar Rp1,5 per lembar saham atau senilai Rp23,72 miliar.
Pembagian dividen interim sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan perseroan pada kuartal III 2024. Per 30 September 2024, GTSI mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$23,71 juta atau setara dengan Rp359,09 miliar (kurs Rp15.144 per dolar AS). Angka tersebut melesat 39,53% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$16,99 juta.
Meningkatnya pendapatan didorong oleh kenaikan pelanggan pihak ketiga sebesar US$23,65 juta dengan jasa sewa kapal paling banyak adalah gas alam cair, hingga pendapatan dari pihak berelasi hanya sebesar US$58,19 ribu.
GTSI pun mampu membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 14,51% menjadi US$6,07 juta atau setara Rp92,01 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai US$5,30 juta.
PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) juga membagikan dividen dengan nilai yang sama dengan GTSI. Perseroan membagikan dividen tunai interim sebesar Rp1,5 per lembar saham atau setara dengan Rp 1,94 miliar. Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.
Pada laporan keuangan kuartal III 2024, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,73 miliar. Adapun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 23,38 miliar dengan total ekuitas Rp 156,95 miliar.
Kemudian, emiten di sektor batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) juga membagikan dividen interim kedua tahun buku 2024 sebesar Rp154,39 per lembar saham atau setara dengan US$ 25 juta (sekitar Rp 405,2 miliar).
Kinerja kuartal III 2024 mendasari pembagian dividen interim perseroan. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024 laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$111,24 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$222,37 juta, dan total ekuitas mencapai US$298,59 juta.
Sebelumnya, pada dividen interim pertama tahun buku 2024, BSSR telah membagian dividen sebesar US$ 30 juta atau Rp 179,19 per lembar saham yang telah dibayarkan pada 21 November 2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)