Waspada! ini Titik Rawan Macet di Tol Pulau Jawa Saat Libur Nataru

1 month ago 20

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus mudik periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan segera tiba, di mana berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, sebanyak 110,67 juta orang diprediksi bakal melakukan perjalanan selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sementara menurut Kepala Polisi RI (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus mudik libur Nataru diprediksi akan terjadi dalam dua gelombang yakni pada 21 Desember dan 28 Desember 2024.

"Prediksi arus mudik kemungkinan akan terjadi di sekitar tanggal 21 Desember karena itu kegiatan mudik yang kemungkinan mencapai puncaknya karena anak sekolah saat itu juga sudah libur, dan kemudian tanggal 28 Desember puncak arus mudik kedua," katanya di PTIK, Jakarta Selatan, Senin, (16/12/2024).

Menurutnya, akan ada peningkatan arus mudik. Berdasarkan survei bakal ada peningkatan 2,83%.

Setiap tahun, libur Nataru menjadi momen libur panjang dengan mobilitas tinggi masyarakat di Indonesia. Jalur tol di Pulau Jawa, dipastikan jadi andalan untuk perjalanan jarak jauh.

Meski suasananya masih berbeda dengan arus mudik dan arus balik ketika Lebaran Idul Fitri, tetapi arus mudik dan balik Nataru 2024 diprediksi cenderung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tingginya volume kendaraan kerap kali memicu kemacetan parah di sejumlah titik strategis. Pada libur Nataru 2024, pihak berwenang telah mengidentifikasi beberapa ruas tol yang diprediksi menjadi rawan macet.

Hal ini disebabkan oleh pertemuan jalur, aktivitas di rest area, serta peningkatan perjalanan antar kota. Berikut ulasan daftar titik-titik rawan macet di libur Nataru 2024.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menjelaskan dalam Rapat dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu ada beberapa titik jalan tol yang rawan mengalami kemacetan.

Adanya penyempitan jalan, pertemuan kendaraan dari beberapa ruas tol, sampai kepadatan di rest area, membuat Korlantas Polri bakal menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way, hingga pembatasan angkutan barang.

Di Pulau Jawa, terutama Tol Trans Jawa, baik pada Lebaran Idul Fitri maupun Nataru, mungkin sudah menjadi tradisi kemacetan akan terjadi. Namun, titik-titik mana yang dianggap menjadi rawan kemacetan? Berikut ini daftarnya.

1. Tol Jakarta-Cikampek (Japek)

Tol Jakarta-Cikampek adalah salah satu ruas tol utama yang kerap menjadi titik kemacetan, terutama selama libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kemacetan sering terjadi di area pertemuan jalur tol layang (Tol MBZ) dan reguler (Tol Japek), seperti di KM 48-60 karena adanya bottleneck, kemudian menjelang Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama).

Mulai dari KM 25, kemacetan perlu diantisipasi karena merupakan pertemuan dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II Cimanggis-Cibitung maupun Cilincing-Cibitung. Selain itu, tingginya aktivitas di rest area sepanjang jalur ini juga berkontribusi pada perlambatan arus lalu lintas.

2. Tol Trans Jawa

Tol Trans Jawa adalah jalur tol utama yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. Pada tol ini, beberapa titik seperti Batang dan ruas Cipali-Surabaya kerap mengalami perlambatan.

Tol ini menjadi salah satu rute tersibuk selama libur panjang. Kemacetan sering terjadi di titik-titik tertentu, seperti KM 72 (Cipali), ruas Batang, dan jalur menuju rest area.

Bahkan di Tol dalam kota Semarang atau Tol Semarang ABC, pada saat mudik Lebaran 2024, kemacetan pun juga terjadi di ruas ini.

Kemacetan yang terjadi di Tol Semarang ABC pada mudik Lebaran 2024 lalu terjadi karena adanya pertemuan antara kendaraan dari Gerbang Tol Krapyak Semarang dan dari Tol Batang-Semarang atau Gerbang Tol Kalikangkung di Simpang Susun Krapyak.

Untuk mengantisipasi dampak dari kemacetan yang panjang, pihak berwenang biasanya mengantisipasi kemacetan dengan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow dan one way untuk mengurai macet.

Pada Lebaran 2024, contra flow diberlakukan dari KM 36 Tol Japek hingga KM 72 Tol Cipali. Kemudian dari KM 72 Tol Cipali diberlakukan one way hingga Tol Kalikangkung. Namun ketika Tol Semarang ABC mengalami kemacetan, maka one way diperpanjang hingga Simpang Susun Srondol Semarang.

3. Tol Purbaleunyi (Tol Cipularang)

Di tol ini, terutama di perjalanan menuju Bandung, sering terjadi kemacetan panjang. Tol Purbaleunyi sebagai penghubung Jakarta-Bandung-Cileunyi, kerap terjadi kemacetan dipicu oleh tingginya volume kendaraan wisatawan yang menuju tempat wisata di Lembang, Ciwidey, atau kawasan Bandung lainnya. Terutama titik-titik rawan macet ada di KM 120-130.

4. Tol Merak

Bagi anda yang ingin mudik menyeberang ke Sumatera dari Pulau Jawa, biasanya kemacetan juga dapat terjadi sebelum Gerbang Tol Merak. Hal ini karena dampak dari tingginya volume kendaraan ketika akan menyeberang menggunakan kapal Merak-Bakauheni.

Potensi ini juga dapat terjadi di Nataru 2024, karena adanya potensi gelombang tinggi di perairan Selat Sunda yang juga dapat mempengaruhi penyeberangan Merak-Bakauheni.

4. Rest Area Tol

Kepadatan di area istirahat atau rest area, dapat memicu kemacetan di jalan tol. Banyak pengemudi berhenti untuk istirahat, mengisi bahan bakar, atau membeli makanan, sehingga memperlambat arus kendaraan.

Pihak berwenang biasanya membatasi durasi parkir, menambah petugas pengatur lalu lintas, atau membuka rest area darurat untuk mengurangi dampak kemacetan.

5. Tol di Luar Pulau Jawa

Beberapa ruas jalan tol di luar Jawa seperti Tol Bali Mandara, Tol Trans Sumatera, Tol Medan-Siantar, juga sudah dimitigasi titik-titik yang rawan kecelakaan dan kemacetan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research