Sang Naga Air, Bintang Ekspor RI yang Jadi SImbol Keberuntungan

1 month ago 29

Jakarta,CNBC Indonesia- Arwana, ikan hias yang dikenal sebagai "ikan naga," telah menjadi salah satu komoditas kebanggaan Indonesia. Keindahan sisik berkilauan dan nilai budaya yang melekat membuat ikan ini menjadi incaran pasar internasional.

Indonesia, sebagai salah satu produsen arwana terbesar di dunia, tak hanya memanjakan pasar domestik tetapi juga menembus pasar global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor arwana Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan performa yang gemilang, terutama ke lima negara tujuan utama. 

China menjadi destinasi utama ekspor arwana Indonesia dengan nilai transaksi mencapai US$9,15 juta atau setara 75,464 kilogram arwana. Sebagai negara dengan budaya yang sangat menghargai simbol keberuntungan, permintaan arwana di China memang tak pernah surut.

Popularitas arwana jenis Super Red yang dianggap membawa keberuntungan semakin memperkuat dominasi pasar China. Harga per kilogram di pasar ini mencerminkan nilai prestise yang tinggi, sering kali mencapai ribuan dolar per ekor, tergantung kualitas dan ukuran.

Ikan Arwana. (Dok. Pexel)Foto: Ikan Arwana. (Dok. Pexel)
Ikan Arwana. (Dok. Pexel)

Jepang menempati posisi kedua dengan nilai ekspor sebesar US$491 ribu atau sekitar 4.137 kilogram arwana. Pasar Jepang dikenal sangat selektif dan mengutamakan kualitas.

Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi eksportir arwana Indonesia untuk memenuhi standar tinggi Jepang. Ikan-ikan yang diekspor ke negara ini biasanya berasal dari breeder terbaik di Indonesia, memastikan setiap sisik memancarkan kualitas premium.

Ikan Arwana. (Dok. Pexel)Foto: Ikan Arwana. (Dok. Pexel)
Ikan Arwana. (Dok. Pexel)

 Vietnam, Taiwan, dan Thailand melengkapi daftar lima besar negara tujuan ekspor arwana Indonesia.
Dalam konteks berat, Vietnam menonjol dengan volume mencapai 15.258 kilogram, menunjukkan tingginya permintaan arwana berukuran lebih kecil atau juvenile untuk dibesarkan di negara tujuan. Sementara itu, Taiwan dan Thailand tetap menjadi pasar potensial karena minat kolektor dan pecinta ikan hias yang terus meningkat.

Tingginya angka ekspor ini tidak lepas dari keunggulan arwana Indonesia yang sulit disaingi negara lain. Ikan ini tak hanya menjadi simbol keberuntungan, tetapi juga menjadi ikon eksotisme Asia Tenggara. Selain itu, strategi pengelolaan hatchery modern dan perlindungan terhadap spesies arwana langka telah memastikan keberlanjutan populasi sekaligus menjamin kualitas ekspor.

Tidak bisa dimungkiri bahwa harga jual arwana yang tinggi di pasar global juga didorong oleh ketatnya regulasi ekspor. Sebagai spesies yang terdaftar dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species), setiap arwana yang diekspor membutuhkan sertifikasi dan pengawasan ketat. Hal ini menjadikan arwana tidak hanya sebagai komoditas, tetapi juga simbol komitmen Indonesia terhadap perdagangan berkelanjutan.

Kesuksesan arwana Indonesia di kancah global adalah bukti bahwa kekayaan biodiversitas negeri ini memiliki daya saing yang luar biasa. Dengan menjaga kualitas, mengedepankan keberlanjutan, dan terus memperluas pasar, Indonesia berpeluang mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam industri ikan hias dunia. Di tengah kilauan sisik arwana, masa depan perdagangan ikan hias Indonesia tampak begitu menjanjikan.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research