Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) mencatat kinerja keuangan yang makin solid. Kredit berhasil tumbuh double digit diikuti kualitas aset terjaga yang kemudian mendongkrak laba tumbuh ciamik.
Sampai dengan September 2024, Bank JTrust berhasil mencetak laba Rp161,22 miliar, melesat nyaris 45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menariknya, posisi laba yang dicapai sembilan bulan pertama tahun ini jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu nilainya nyaris mencapai lima kali lipatnya.
Peningkatan kinerja tersebut dipicu penyaluran kredit yang ekspansif hingga 19,22% secara tahunan (yoy) Rp 23,60 triliun menjadi Rp 28,13 triliun. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 14,95% yoy menjadi Rp 34,18 triliun dari Rp 29,73 triliun.
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai menyampaikan "Performa keuangan Perseroan dalam kondisi sangat baik didukung dengan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang optimal. Kami optimis dapat mencapai target bisnis di tahun 2024"
Kombinasi pertumbuhan tersebut membuat Loan to Funding Ratio (LFR) Bank JTrust meningkat dari 79,37% pada kuartal III/2023 ke angka yang lebih ideal di 82,32% pada kuartal III//2024. Ini semakin menunjukkan bahwa upaya Bank JTrust semakin gencar dalam mengoptimalkan penyaluran kredit atau pembiayaan.
Di sisi lain dalam penyaluran kredit, bank JTrust juga tetap menjaga momentum perbaikan kualitas aset. Ini tercermin dari rasio kredit macet (NPL) secara gross yang turun dari 1,50% menjadi 1,20%.
Sementara itu, berkat kredit yang ekspansif ini juga semakin tercermin pada pendapatan bunga yang naik 23,68% yoy menjadi Rp2,27 triliun sampai September 2024, meskipun perlu diakui ada peningkatan terhadap beban bunga dari Rp1,23 triliun menjadi Rp1,64 triliun.
Walau begitu, bank Jtrust tetap menjaga efisiensi dengan perbaikan nilai Cost to Income Ratio (CIR) yang berhasil ditekan dari 80,56% menjadi 78,98%. Hal tersebut kemudian berdampak pada Net Interest Margin (NIM) yang terjaga positif di 2,38% dan Return-On-Equity (ROE) meningkat dari 4,71% menjadi 6,94%.
Hal tersebut semakin menunjukkan bahwa bank JTrust mampu melakukan efisiensi dan menjaga momentum pertumbuhan yang positif di tengah era suku bunga tinggi yang bertahan selama berbulan-bulan.
Di sisi lain, pendapatan operasional juga meningkat menjadi Rp79,91 miliar, melesat 267,14% yoy. Ini utamanya dikontribusi oleh pendapatan fee/komisi yang naik 137,74% yoy menjadi Rp41,60 miliar, ditambah dengan pendapatan dari dividen Rp4,67 miliar, keuntungan dari jual aset keuangan Rp6,13 miliar, keuntungan dari penurunan nilai aset Rp7,04 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp2,59 miliar.
Era Suku Bunga Tinggi Selesai, Bank JTrust Dapat Berkah
Melihat kinerja bank JTrust yang tetap solid sampai sembilan bulan pertama tahun ini meskipun menghadapi tekanan era suku bunga tinggi. Kami melihat momentum pertumbuhan positif ini masih bisa berlangsung di masa depan.
Pasalnya, era suku bunga tinggi kini telah usai ditandai keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada September lalu.
Pemangkasan suku bunga tersebut adalah yang pertama sejak Februari 2021. BI mengerek suku bunga sebesar 275 bps sepanjang Agustus 2022-April 2024 dari 3,50% menjadi 6,25% sebelum menahannya pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024.
Efek pemotongan suku bunga setelah sekian lama bertahan di level tinggi tentunya akan menjadi berkah bagi bank JTrust.
Untuk ukuran bank yang mayoritas pendapatan didapatkan dari bunga hasil penyaluran kredit/pembiayaan yang mengandalkan porsi dana mahal, maka pemangkasan suku bunga akan memberikan ruang bagi bank untuk menekan beban bunga.
Di sisi lain, likuiditas bank juga masih cukup untuk digencarkan menyalurkan kredit yang membuat pendapatan bunga diharapkan terus tumbuh. Apabila ini diikuti dengan beban yang makin ringan, maka momentum pertumbuhan positif terhadap laba bisa terus dijaga.
Sebagai tambahan informasi, pada Juli 2024 lalu, Bank JTrust dala, rangka mempeluas penetrasi pasar tabungan dan menghimpun dana pihak ketiga telah resmi menggandeng Persija 'Macan Kemayoran' meluncurkan program simpanan dan kartu debit co-branding bertajuk TORA-Persija.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)