Jakarta, CNBC Indonesia- Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai pusat utama pasar halal global.
Dengan pertumbuhan pesat di sektor makanan, minuman, dan pariwisata halal, Indonesia tak hanya menjadi target pasar domestik tetapi juga standar global bagi industri halal. Kebijakan sertifikasi halal wajib yang mulai berlaku pada Oktober 2024 memperkuat peran strategis Indonesia, memberikan tantangan sekaligus peluang besar bagi pelaku industri domestik maupun internasional.
Mengutip BMI- A Fitch Solutions Company, dalam satu dekade terakhir, pasar makanan dan minuman halal menunjukkan peningkatan tajam, dipacu oleh pertumbuhan populasi Muslim yang cepat. Pasar halal global diperkirakan mencapai US$ 1,3 triliun pada 2025 atau sekitar Rp 20.670 triliun (US$1= 15.900), melonjak dari US$ 899,9 juta pada 2018 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan 5,2% selama 2018-2028.
Foto: BMI
Halal Segment Sees Consistent and Robust Growth
Indonesia, dengan implementasi sertifikasi halal yang semakin ketat, memegang peran penting dalam memastikan produk-produk yang beredar memenuhi standar halal internasional.
Langkah ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan populasi Muslim global dari Studi Pew Research Center yang memperkirakan akan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, mendorong permintaan akan produk halal, termasuk di segmen premium dan massal. Kemajuan ekonomi di kawasan seperti Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara juga menjadi pendorong utama. Peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan mendorong masyarakat di wilayah ini untuk mengonsumsi lebih banyak produk halal.
Generasi muda Muslim, khususnya di negara Barat, semakin mencari produk yang sesuai dengan nilai budaya dan kepercayaan mereka. Tren ini diperkirakan memicu diversifikasi produk halal, termasuk di segmen premium maupun massal, pada tahun mendatang.
Pasar halal diproyeksikan mencatat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6,0% hingga 2028, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rata-rata global di sektor makanan dan minuman sebesar 5,4%. Pada tahun yang sama, pangsa pasar halal akan mencakup 12,7% dari total pengeluaran global sektor tersebut. Hal ini mempertegas daya tarik komersial yang tidak bisa diabaikan oleh pemain utama industri makanan dan minuman global.
Perkembangan Pariwisata Halal RI
Pariwisata halal menjadi sektor strategis yang terus berkembang di Indonesia. Berdasarkan laporan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023, Nusa Tenggara Barat (NTB), Aceh, dan Sumatera Barat menjadi destinasi unggulan dengan skor masing-masing 67, 63, dan 62. Skor ini mencerminkan keberhasilan dalam menyediakan infrastruktur ramah Muslim, seperti restoran halal, fasilitas ibadah, serta daya tarik berbasis budaya.
NTB unggul di kategori "Services" dengan skor 65, berkat dukungan restoran halal, hotel yang mematuhi syariah, dan promosi budaya lokal. Sementara itu, Sumatera Barat memimpin di aspek "Environment" dengan skor 76, menunjukkan komitmen kuat terhadap pariwisata berkelanjutan.
Implementasi sertifikasi halal Indonesia yang mewajibkan semua produk lokal dan impor memiliki sertifikat halal mulai 2026 memberikan dampak signifikan di pasar global. Dengan populasi Muslim mencapai 242 juta jiwa (87% dari total penduduk), Indonesia tak hanya menjadi pasar domestik terbesar tetapi juga menjadi rujukan standar halal internasional. Banyak negara yang kini menyesuaikan persyaratan sertifikasi mereka untuk memastikan akses ke pasar Indonesia.
Masa Depan Pasar Halal di Indonesia
Tahun 2025 menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk memperkokoh posisinya di pasar halal dunia. Dengan kombinasi infrastruktur, layanan berkualitas, serta daya tarik budaya, Indonesia siap menjadi tujuan utama konsumen Muslim global. Upaya inovasi di sektor makanan, minuman, dan pariwisata halal akan terus didorong untuk memenuhi ekspektasi pasar dan menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan tren positif ini, Indonesia tak hanya menjadi pemain utama tetapi juga penggerak transformasi pasar halal global, memastikan kebutuhan konsumen Muslim terpenuhi secara holistik dan berkelanjutan.
CNBC Research Indonesia
(emb/emb)