Mengagetkan! Pengguna Motor Terbanyak Ternyata Bukan di Jakarta

19 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia- Sepeda motor masih menjadi moda transportasi andalan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data tahun 2023, jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai 131.364.801 unit, meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Provinsi dengan jumlah sepeda motor terbanyak bukanlah DKI Jakarta, melainkan Jawa Timur, dengan total mencapai 20.750.750 unit.

Sebagai pemimpin dalam jumlah pengguna sepeda motor, Jawa Timur mencatat tren pertumbuhan yang stabil dalam tiga tahun terakhir.

Dalam kurun waktu tiga tahun, Jawa Timur mencatat peningkatan sebanyak 950.750 unit atau sekitar 4,8%. Hal ini menunjukkan bahwa sepeda motor semakin menjadi kebutuhan utama masyarakat, terutama untuk mendukung aktivitas harian di wilayah yang memiliki populasi besar seperti Jawa Timur.

Ada beberapa faktor yang mendorong tingginya kepemilikan sepeda motor di Jawa Timur, Jawa Timur adalah salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, sehingga kebutuhan akan alat transportasi pribadi juga tinggi. Lalu sebagai provinsi dengan banyak daerah semi-urban dan pedesaan, sepeda motor menjadi moda transportasi paling efisien untuk menjangkau lokasi yang tidak tercover oleh transportasi umum.

Jawa Timur juga dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi di Pulau Jawa. Aktivitas perdagangan, industri, dan jasa di wilayah ini mendorong masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi.


Peningkatan jumlah sepeda motor juga dipicu oleh pesatnya perkembangan layanan ojek online. Sebagai moda transportasi berbasis aplikasi, ojek online menawarkan solusi cepat untuk mobilitas masyarakat, terutama di perkotaan padat seperti Surabaya. Namun, dominasi sepeda motor juga membawa tantangan, terutama dalam hal polusi udara.

Perbandingan dampak polusi antara sepeda motor dan bus menunjukkan perbedaan signifikan dalam emisi gas rumah kaca dan polutan lain per penumpang. Sebuah bus dengan kapasitas sekitar 30 orang secara rata-rata menghasilkan lebih sedikit emisi per orang dibandingkan dengan jumlah sepeda motor yang diperlukan untuk mengangkut jumlah penumpang yang sama.

Berdasarkan data dari UK Government Transport and Environment Statistics, sebuah perjalanan rata-rata menggunakan bus menghasilkan sekitar 1,2 kg CO₂ per kilometer per penumpang, sementara sepeda motor rata-rata menghasilkan 1,7 kg CO₂ per kilometer.

Dengan demikian, sebuah bus berisi 30 penumpang lebih efisien dalam hal emisi dibandingkan 15 motor yang masing-masing mengangkut dua orang. Secara kasar, ini berarti sepeda motor dapat menghasilkan 2-3 kali lebih banyak emisi dibanding bus untuk jumlah penumpang yang sama.

Selain emisi gas rumah kaca, sepeda motor juga cenderung memproduksi lebih banyak hidrokarbon dan nitrogen oksida dibandingkan kendaraan besar seperti bus, terutama jika teknologi kontrol emisi pada motor lebih lama atau kurang efisie.

Jika tidak diimbangi dengan kebijakan penggunaan transportasi massal yang lebih efektif, dominasi sepeda motor bisa memperburuk kualitas udara di wilayah dengan populasi tinggi seperti Jawa Timur.

The benefits of complete streets that promote multiple transport modes, versus only urban highways.Foto: ICCT
The benefits of complete streets that promote multiple transport modes, versus only urban highways.

DKI Jakarta, kini berada di posisi ketiga dengan 18.229.706 unit sepeda motor. Sebagai pusat ekonomi, Jakarta masih memiliki basis pengguna sepeda motor yang tinggi, tetapi pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penyebabnya antara lain adalah peralihan ke transportasi umum seperti MRT dan TransJakarta, serta kebijakan pembatasan kendaraan bermotor di ibu kota.

Dari daftar lima besar, Sumatera Utara menjadi satu-satunya provinsi di luar Pulau Jawa yang masuk dalam daftar. Dengan 6.658.953 unit, provinsi ini menunjukkan bahwa Pulau Sumatera juga memiliki pasar kendaraan bermotor yang besar, terutama di kota-kota seperti Medan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.

Ke depan, pertumbuhan jumlah sepeda motor diperkirakan tetap tinggi, terutama di daerah-daerah dengan tingkat urbanisasi yang meningkat. Namun, di kota-kota besar, pertumbuhan bisa melambat seiring dengan peningkatan infrastruktur transportasi umum.

Tidak hanya mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat akan alat transportasi pribadi, tetapi juga mengindikasikan pentingnya sektor otomotif dalam perekonomian lokal. Namun, tantangan untuk mengimbangi pertumbuhan ini dengan kebijakan ramah lingkungan harus menjadi perhatian serius pemerintah.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research