Libur Nataru Dihantui Isu Daya Beli, Semoga IHSG Masih Bisa Kasih Cuan

1 day ago 3

  • Pasar keuangan Indonesia ambruk pada perdagangan sebelum libur panjang Natal
  • Wall Street ditutup beragam menjelang Natal, hanya Dow Jones yang menguat
  • Sentimen libur panjang dan data terbaru ekonomi AS serta China akan menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup melemah pada Selasa (24/12/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun begitu pula nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah. Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) juga tampak diburu investor asing.

Pasar keuangan diperkirakan tidak terlalu volatil pada hari ini, Jumat (27/12/2024) khususnya di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri dan luar negeri. Selengkapnya mengenai sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artkel ini.

Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, IHSG ditutup melemah 0,43% ke posisi 7.065. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 7.000an. IHSG sempat menanjak hingga ke angka 7.120 di awal perdagangan kemarin meskipun pada akhir sesi dua mengalami penurunan dan ditutup di zona merah.

Jika dilihat secara sektoral, lima dari 11 sektor terpantau menguat dengan penguatan tertinggi yakni healthcare sebesar 2,3%. Sedangkan enam dari 11 sektor mengalami depresiasi dengan penurunan terdalam yakni dari sektor technology sebesar 1,68%, Consumer Cyclicals melemah 1,19%, dan Consumer Non-Cyclicals terdepresiasi sebesar 0,89%.

Di saat yang bersamaan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terpantau melemah 0,09% ke angka Rp16.185/US$. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan 23 Desember 2024 yakni saat rupiah menguat sebesar 0,12% ke angka Rp16.170/US$.

Tersungkurnya rupiah terjadi bersamaan dengan sejumlah tantangan yang masih dicermati oleh Bank Indonesia/BI. Terutama yang bersumber dari global, seperti perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS), kebijakan Presiden Terpilih Donald Trump hingga geopolitik di berbagai kawasan.

Langkah stabilitas dilakukan, meliputi kebijakan suku bunga acuan atau BI rate, intervensi di pasar hingga penarikan modal asing melalui berbagai instrumen.

"Kami berada di pasar untuk menjaga confident. Kami menjaga daya tarik. Itu bagian yang kami lakukan," jelas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (24/12/2024).

BI akan berkoordinasi dengan pemerintah, otoritas jasa keuangan (OJK) serta industri agar kebijakan yang dikeluarkan sejalan.

"Dengan pelaku pasar kami berkomunikasi. Supaya jangan sampai ada persepsi yang salah, yang menimbulkan kepanikan. Kami jaga terus dengan pelaku pasar baik eksportir, importir dan pelaku perbankan," tegas Edi.

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara/SBN yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan menjadi 7,036% pada penutupan perdagangan kemarin.

Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak 12 Desember 2024 atau sekitar dua pekan terakhir.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor mulai kembali lagi ke SBN.

Pages

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research