Mengelola Kepercayaan Pelanggan di Era Ketidakpastian

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah dunia yang terus berubah, reputasi adalah aset yang tak ternilai. Bagi organisasi, kepercayaan publik adalah pijakan kuat yang memungkinkan mereka bertahan di tengah badai krisis.

Public Relations (PR) serta divisi komunikasi hadir sebagai jembatan yang menghubungkan organisasi dengan publiknya, membangun narasi, dan merangkai kisah yang dapat menginspirasi. Namun, peran PR tidak sekadar menyampaikan pesan; ia adalah seni strategis dalam menciptakan hubungan yang penuh makna, terutama di saat-saat genting ketika kepercayaan diuji.

Public relations (PR) adalah upaya strategis untuk membangun dan memelihara citra positif perusahaan melalui komunikasi yang efektif dengan para pemangku kepentingan.

Menurut McKinsey, PR sebagai "sarana untuk membangun kepercayaan dan ketahanan organisasi." Dalam hal ini, PR bertindak sebagai penghubung antara organisasi dan publik, dengan fokus pada pengelolaan reputasi melalui keterbukaan informasi, kolaborasi lintas fungsi, dan adaptasi terhadap perubahan situasi.

PR bukan hanya tentang penyampaian pesan, tetapi juga membangun hubungan. Menurut Edelman Trust Barometer Kepercayaan adalah mata uang utama dalam hubungan antara perusahaan dan pemangku kepentingannya.

Dalam konteks bisnis modern, kepercayaan ini tidak hanya mencakup konsumen, tetapi juga investor, regulator, dan masyarakat luas. Dengan demikian, PR yang efektif menjadi pilar utama dalam mempertahankan kredibilitas dan keberlanjutan perusahaan.

Saat krisis, PR menjadi alat utama untuk mengendalikan narasi dan menjaga kepercayaan. Harvard Business Review (HBR) menekankan pentingnya "komunikasi yang transparan dan empatik," terutama ketika ketidakpastian melanda.
Dalam hal ini, strategi PR yang efektif melibatkan transparansi, adaptasi digital dan respons proaktif.


Pentingnya PR dalam krisis juga tercermin pada kepemimpinan yang tangguh. Menurut Harvard Business Review, komunikasi yang jernih, empatik, dan transparan dari para pemimpin dapat menciptakan rasa percaya di kalangan karyawan dan publik. Ini sejalan dengan prinsip "bounded optimism" McKinsey, di mana kepercayaan diri yang realistis menjadi pilar dalam mendorong tim untuk menghadapi tantangan. Dengan demikian, PR tidak hanya berperan dalam menjaga reputasi eksternal, tetapi juga memperkuat kohesi internal.

Kilang Pertamina Internasional (KPI) adalah salah satu contoh nyata di mana strategi PR yang baik memainkan peran penting. Dalam menyelesaikan proyek besar seperti Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, KPI menghadapi tantangan terkait emisi karbon dan keberlanjutan energi.

Dengan menonjolkan keberhasilan seperti pendanaan proyek sebesar US$ 3,1 miliar, KPI tidak hanya membangun kepercayaan investor, tetapi juga memperkuat persepsi publik tentang komitmen mereka terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Program tanggung jawab sosial seperti konservasi mangrove semakin menunjukkan dedikasi KPI dalam mendukung transisi energi.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Freeport Indonesia. Perusahaan ini, yang sempat menghadapi tantangan terkait isu lingkungan di tambang Grasberg, menggunakan pendekatan PR berbasis transparansi untuk meredakan kekhawatiran publik. Freeport menyoroti upaya mereka dalam restorasi lingkungan pasca-penambangan dan investasi sosial di Papua. Pendekatan ini, yang sejalan dengan panduan Edelman mengenai pentingnya membangun kepercayaan, berhasil menciptakan narasi yang lebih positif di mata masyarakat.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan listrik nasional, juga menghadapi tantangan serupa. Kritik terkait efisiensi distribusi listrik dan dampaknya pada tarif listrik nasional menjadi isu yang sering diangkat publik.

Namun, PLN memanfaatkan PR untuk menekankan inisiatif elektrifikasi desa dan penggunaan energi terbarukan. Kampanye yang berfokus pada inovasi seperti solar panel dan PLTA berhasil memperkuat posisi PLN sebagai pelopor transisi energi bersih, sesuai dengan arahan dari PRSA tentang pentingnya mengelola komunikasi inovasi.

Pada sektor keuangan, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri juga menjadi contoh keberhasilan strategi PR dalam menghadapi tantangan reputasi. BNI memanfaatkan program CSR bertema lingkungan seperti "BNI Go Green" untuk menunjukkan komitmennya pada keberlanjutan.

Sementara itu, Bank Mandiri fokus pada transparansi dalam pembiayaan energi terbarukan, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang tantangan pembiayaan hijau di negara berkembang. Pendekatan edukasi publik ini sesuai dengan panduan Institute for Public Relations (IPR) dalam membangun kepercayaan melalui komunikasi yang konsisten dan berbasis data.

Telkom Indonesia juga memiliki pengalaman unik dalam mengelola krisis. Pada 2022, perusahaan ini menghadapi tuduhan kebocoran data pelanggan IndiHome.

Dengan cepat, Telkom mengadakan konferensi pers yang dipimpin oleh Ahmad Reza, SVP Corporate Communication and Investor Relations, untuk menegaskan langkah-langkah keamanan data yang telah diambil. Strategi ini menunjukkan komitmen Telkom terhadap transparansi dan keamanan siber, sekaligus memitigasi dampak reputasi yang lebih luas.

Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga tidak terlepas dari peran penting PR. Dalam konteks kebijakan publik yang sering kali kompleks, kedua institusi ini dapat memanfaatkan strategi komunikasi yang lebih interaktif dan kolaboratif untuk menjelaskan visi mereka kepada masyarakat. Menurut HBR, keterlibatan publik yang transparan dan empatik dapat meningkatkan kepercayaan terhadap kebijakan yang diambil.

PR dalam krisis harus memprioritaskan transparansi, inovasi, dan komunikasi empatik. Menurut PRSA (2023), "PR yang efektif bukan hanya soal mengelola reputasi, tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat." Dengan strategi ini, perusahaan dapat membangun kepercayaan jangka panjang, bahkan di tengah krisis.

Dalam situasi seperti pandemi, krisis lingkungan, atau isu keamanan data, PR menjadi garda depan yang melindungi dan memperbaiki citra organisasi. Strategi komunikasi yang tangguh, transparansi yang nyata, dan keberanian untuk mengakui kekurangan menjadi inti dari keberhasilan membangun kepercayaan publik.

Contoh dari perusahaan seperti Kilang Pertamina Internasional, Freeport Indonesia, hingga Telkom Indonesia menunjukkan bagaimana PR mampu mengubah tantangan menjadi peluang, menjaga reputasi sekaligus menciptakan dampak positif.

Peran PR kembali menegaskan pentingnya empati dan komunikasi yang bermakna. Dalam setiap krisis yang dihadapi, kepercayaan adalah benang merah yang menghubungkan keberlanjutan organisasi dengan harapan publik. Ketika strategi PR dirancang dengan hati-hati dan dieksekusi dengan ketulusan, ia tidak hanya menjaga reputasi, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih kokoh dan berkelanjutan.

Maka, di era di mana tantangan datang tak terduga, PR bukan sekadar alat komunikasi. Ia adalah seni mengelola kepercayaan, sebuah seni yang tidak hanya memengaruhi cara pandang publik, tetapi juga menentukan masa depan organisasi.

Gambaran di atas menggambarkan betapa besar peran besar PR, corporate secretary hingga divisi komunikasi dalam citra hingga keberlangsungan perusahaan. Menyadari itulah CNBC Indonesia mengapresiasi kinerja Corporate Secretary dalam Road to CNBC Awards 2023 'Communication Strategist Awards' pada Kamis (21/11/2024) pukul 19.00 sampai selesai.

Saksikan penyerahan anugerah Communication Strategist Awards di CNBC Indonesia TV lewat siaran TV digital channel 40 UHF atau live streaming di link berikut ini.

CNBC Research Indonesia

(emb/emb)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research