Buy On Weakness: Modal Rp500 Ribu, Cuan Hampir Rp1 Juta Hitungan Hari

2 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham ini masih dihantui oleh ketidakpastian global akan perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Pada perdagangan pagi hari ini pasar saham sempat bergejolak sebelum akhirnya kembali menguat menjelang penutupan sesi I.

Pada perdagangan hari ini Jumat (11/4/2025) hingga sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,22%. Sebelum menguat, IHSG sempat mengalami penurunan tajam sebesar hingga 1,45% tepat pada pukul 09.00 WIB.

Secara major trend, IHSG masih berada dalam tren penurunan tajam. Sepanjang tahun ini, IHSG masih membukukan kerugian hingga 12%.

Akan tetapi justru investor dapat memanfaatkan peluang penurunan pasar saham dengan strategi buy on weakness.

Strategi buy on weakness artinya membeli saham ketika harganya sudah turun dan mencapai level support tertentu.

Dalam menerapkan strategi buy on weakness, bukan berarti seorang investor maupun trader harus membeli saham saat harganya dalam tren melemah. Tetapi lebih kepada ketika harga sahamnya berada pada titik support, dan menunjukkan tanda-tanda akan terjadi reversal. Artinya, ada konfirmasi pembalikan arah dari harga saham tersebut, yang tadinya downtrend akan menjadi uptrend.

Jika diingat pada perdagangan Selasa (8/4/2025) saat IHSG mengalami trading halt dan turun hingga 9% lebih, semua saham jatuh berjamaah dan turun di area supportnya, sehingga dalam hal ini dapat dilakukan strategi buy on weakness.

Namun perlu diperhatikan juga, saham yang berada di titik support tidak selalu akan memantul dan berbalik arah. Akan tetapi bisa juga terus turun dan menembus support tersebut, kemudian mengejar titik support di bawahnya.

Agar strategi buy on weakness ini berhasil memberikan keuntungan yang maksimal, seorang trader wajib mempelajarinya secara mendalam. Khususnya untuk pola-pola candlestick reversal, yaitu konfirmasi pembalikan arah trend.

Sebagai contoh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sempat jatuh ke level support Rp4.250 per saham. Level support ini dapat dijadikan momen buy on weakness, benar saja, usai menyentuh level tersebut, kini harga saham BMRI telah berada di level Rp5.075 per saham.

Sehingga dari kenaikan tersebut, pemegang saham BMRI dari level support tersebut sudah meraup cuan sebesar hingga 19,41% hanya dalam jangka waktu 8 hari perdagangan.

BMRIFoto: BMRI

Harga saham BMRI juga sangat ramah di kantong, untuk membeli 1 lot saham BMRI, investor hanya membutuhkan uang sekitar Rp500 ribuan saja.

Jika investor mengambil saham BMRI saat berada di level support Rp4.250 per saham berarti per 1 lot di hargai Rp425 ribu. Jika investor memiliki setidaknya 10 lot berarti modalnya Rp4,25 juta. Dengan kenaikan harga saham BMRI saat ini yang telah naik sekitar 19,41%, maka investor telah cuan kurang lebih sebesar Rp825 ribu.

Selain itu, investor juga dibuat happy dengan cuan tambahan dari dividen, hari ini merupakan hari cum date dividen BMRI dengan nilai dividen sebesar Rp466,18 per lembar saham. Sehingga jika investor tadi memiliki 10 lot saham BMRI, maka ia mendapatkan bonus cuan dari dividen sebesar Rp466,18ribu.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research