Jakarta, CNBC Indonesia - Minggu depan akan menjadi pekan yang menggairahkan bagi pasar keuangan Tanah Air, terutama dengan resmi dimulainya kepemilikan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi presiden dan wakil presiden (wapres) 2024-2029 setelah diambil sumpah di Ruang Rapat Paripurna I, Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Pelantikan ini turut dihadiri antara lain Presiden Ketujuh Joko Widodo, Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin, Wakil Presiden ke-11 Boediono, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.
Kemudian Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Negara antara lain Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., PM Malaysia Anwar Ibrahim dan PM Singapura Lawrence Wong serta utusan negara-negara sahabat, dan 709 anggota MPR dari total 731 anggota MPR.
Dalam sejarahnya, pergerakan IHSG selalu positif dalam tahun pergantian kepemimpinan kepala negara.
Tercatat dalam lima tahun terakhir, pergerakan IHSG kompak bergerak menguat saat pergantian kepemimpinan negara pada tahun 2004 hingga tahun ini.
Tahun 2004 diketahui merupakan tahun dimulainya kepemimpinan baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dilantik pada Rabu (20/10/2024) di Gedung DPR/MPR.
Berlanjut pada 2009 merupakan tahun kepemimpinan lanjutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dua periode, dengan Wakil Presiden Boediono. Pelantikan berlangsung pada Selasa (20/10/2009) di Gedung Nusantara, Senayan dalam Sidang Paripurna MPR RI.
Kemudian tahun 2014, merupakan tahun kepemimpinan baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Keduanya dilantik pada Senin (20/10/2014) di Gedung DPR/MPR.
Berlanjut dua periode, pada 2019, Presiden Jokowi kembali dilantik bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Keduanya dilantik pada Minggu (20/10/2019) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pada 2024 merupakan era baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Keduanya kini bersiap untuk memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.
Hingga perdagangan Jumat (18/10/2024), IHSG tercatat telah melesat 6,7% di sepanjang tahun 2024 dan mendarat di level 7.760,06.
Selain dari sentimen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, terdapat beberapa sentimen lain baik dalam negeri maupun luar negeri yang dapat menghiasi pasar saham pada pekan depan.
Indonesia
Selain dari pelantikan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, terdapat sentimen dari Bank Indonesia mengenai uang beredar M2 periode September 2024 yang akan diterbitkan pada Selasa (22/10/2024).
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2024 mencapai Rp8.973,7 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% (yoy). Realisasi ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 7,6% (yoy).
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,0% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,6% (yoy).
Rinciannya, penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh sebesar 10,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7% (yoy). Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 12,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Juli 2024 sebesar 15,9% (yoy). Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 0,1% (yoy) pada Juli 2024.
Amerika Serikat (AS)
Pada Senin (21/10/2024), akan terdapat rapat International Monetary Fund (IMF). Pertemuan para bankir sentral, menteri keuangan dan pembangunan, anggota parlemen, eksekutif sektor swasta, perwakilan dari organisasi masyarakat sipil, dan akademisi untuk membahas isu-isu yang menjadi perhatian global, termasuk prospek ekonomi dunia, pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan efektivitas bantuan.
Berlanjut pada Kamis (24/10/2024), terdapat data klaim pengangguran awal hingga berkelanjutan.
Pada minggu yang berakhir pada tanggal 12 Oktober, angka awal untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman adalah 241.000, turun 19.000 dari level minggu sebelumnya yang direvisi.
Tingkat pengangguran tertanggung yang disesuaikan secara musiman adalah 1,2 persen untuk minggu yang berakhir pada tanggal 5 Oktober, tidak berubah dari tingkat minggu sebelumnya yang tidak direvisi. Angka awal untuk pengangguran tertanggung yang disesuaikan secara musiman selama minggu yang berakhir pada tanggal 5 Oktober adalah 1.867.000, naik 9.000 dari level minggu sebelumnya yang direvisi.
Masih di hari yang sama, terdapat data PMI Manufaktur Global S&P AS periode Oktober 2024. Sebelumnya, PMI Manufaktur Global S&P AS direvisi lebih tinggi menjadi 47,3 pada September 2024 dari angka awal 47, tetapi tetap menjadi yang terendah sejak Juni 2023. Hal ini menandai kontraksi bulan ketiga berturut-turut, dengan output dan pesanan baru turun tajam karena melemahnya permintaan dan ketidakpastian politik.
Berlanjut data PMI Gabungan Global S&P AS periode Oktober 2024. Diketahui sebelumnya, PMI Gabungan Global S&P AS direvisi lebih rendah menjadi 54 pada September 2024 dari angka awal 54,4, dibandingkan dengan 54,6 pada Agustus, tetapi terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di sektor swasta AS. Namun, tren yang berbeda antara kedua sektor yang dipantau terus berlanjut, dengan pertumbuhan yang berpusat pada sektor jasa (55,2 vs 55,7) karena penurunan manufaktur semakin dalam (47,3 vs 47,9). Sementara itu, tekanan inflasi menguat, dengan kenaikan biaya input dan harga output masing-masing mencapai titik tertinggi dalam 12 dan enam bulan.
Adapula, PMI Jasa Global S&P AS periode Oktober 2024. Sebelumnya, PMI Jasa Global S&P AS direvisi lebih rendah menjadi 55,2 pada September 2024 dari awal 55,4, sedikit turun dari 55,7 pada Agustus tetapi masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Bisnis baru meningkat pesat, meskipun perusahaan ragu untuk merekrut karena meningkatnya biaya input, yang meningkat pada tingkat tercepat bersama dalam setahun. Inflasi harga jual juga meningkat.
Meskipun ada pertumbuhan, kepercayaan bisnis turun ke level terendah sejak Oktober 2022 karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi. Ketenagakerjaan turun sedikit untuk bulan kedua berturut-turut. Tumpukan pekerjaan terakumulasi karena perusahaan berjuang dengan kekurangan staf dan pesanan baru yang solid, dengan tumpukan pekerjaan meningkat pada kecepatan tercepat sejak Januari.
Dan pada akhir pekan, akan ada informasi ekspetasi inflasi dari Michigan AS. Ekspektasi inflasi tahunan di AS naik menjadi 2,9% pada Oktober 2024, naik dari level terendah hampir empat tahun sebesar 2,7% pada September, menurut estimasi awal dari Survei Konsumen Universitas Michigan. Sementara itu, prospek lima tahun mereda menjadi 3% pada Oktober, turun dari level tertinggi hampir satu tahun sebesar 3,1% pada Agustus.
China
Dari negeri tirai bambu akan mengumumkan kebijakan suku bunga utama kreditnya oleh Bank Rakyat China (PBoC) periode Oktober pada Senin (21/10/2024). Pada periode sebelumnya, berdasarkan otorisasi Bank Rakyat China (PBOC), Pusat Pendanaan Antarbank Nasional (NIFC) mengumumkan Suku Bunga Dasar Pinjaman (LPR) pada tanggal 20 September 2024 yakni LPR satu tahun adalah 3,35% dan LPR lebih dari lima tahun adalah 3,85%.
China kini genjar dalam melakukan serangkaian langkah stimulus untuk mendukung ekonomi yang terpuruk, menstabilkan sektor perumahan, dan memulihkan kepercayaan pasar.
CNBC Indonesia Research
(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini: