Jakarta, CNBC Indonesia - Regenerasi petani di Indonesia mendapat dorongan besar dengan kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan publik figur yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden- Raffi Ahmad.
Upaya ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian, yang dianggap sebagai sektor penting demi ketahanan pangan nasional. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyebutkan bahwa Raffi, dengan pengaruh besar di kalangan anak muda, diharapkan dapat memperkenalkan pertanian sebagai karier yang menarik dan menjanjikan bagi generasi milenial dan Gen Z.
Tantangan regenerasi di sektor pertanian cukup kompleks. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata usia petani di Indonesia berada di atas 45 tahun, dengan sekitar 71% petani berusia di atas 45 tahun Hanya 29% di bawah usia 45 tahun, menandakan adanya kesenjangan usia yang dapat mengancam keberlangsungan sektor ini di masa depan. Sementara itu, survei Jakpat mengungkapkan hanya 6 dari 100 generasi Z yang tertarik bekerja di bidang pertanian.
Foto: BPS
Persentase petani Indonesia
Dalam pertemuan di Andara, Jawa Barat, Rabu (13/11), Sudaryono mengungkapkan harapannya agar Raffi Ahmad dapat membantu mengubah persepsi negatif yang banyak dimiliki anak muda tentang sektor ini.
Raffi disebut memiliki kemampuan untuk mempengaruhi minat generasi muda dengan konten-konten inspiratif di media sosial. Sudaryono juga menambahkan bahwa Kementan akan segera merumuskan program-program kerja yang konkret dengan Raffi, seperti peningkatan ekspor komoditas dan hilirisasi produk pertanian untuk memperluas peluang karier di sektor ini.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah persepsi negatif tentang sektor pertanian. Berdasarkan survei, alasan utama generasi muda enggan terjun ke bidang pertanian meliputi kurangnya pengembangan karier (36,3%), risiko kerja yang tinggi (33,3%), dan pendapatan yang dianggap rendah (20%) Dengan tantangan ini, Sudaryono menilai pentingnya menciptakan roadmap untuk mengubah sektor pertanian menjadi lebih modern, berkelanjutan, dan menarik bagi generasi muda.
Pemuda China Banyak yang Balik Jadi Petani
Di sisi lain, pertanian modern di China menjadi contoh menarik dalam regenerasi petani muda. China berhasil menggaet anak muda melalui dukungan kuat dari pemerintah, seperti memberikan subsidi, akses ke teknologi modern, serta jaminan pasar untuk hasil tani (World Bank, 2022). Langkah serupa bisa diterapkan di Indonesia dengan berfokus pada akses permodalan, pengembangan kapasitas, serta jaringan pasar yang stabil.
Sudaryono juga menyoroti beberapa kisah sukses petani milenial di Indonesia yang telah berhasil meraup untung besar. Cerita-cerita ini akan dijadikan bagian dari kampanye kolaboratif dengan Raffi Ahmad untuk menunjukkan bahwa pertanian dapat menjadi pilihan karier yang menguntungkan dan prestisius. Pemerintah optimis bahwa dengan teknologi digital dan inovasi, generasi muda dapat melihat sektor ini sebagai peluang bisnis yang luas.
Namun, regenerasi petani tak hanya soal menarik minat, tetapi juga meningkatkan daya saing melalui teknologi. Dalam hal ini, Sudaryono menekankan pentingnya penerapan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT), penggunaan drone untuk pemetaan lahan, serta aplikasi berbasis AI untuk prediksi cuaca dan pengelolaan hama. Teknologi ini telah terbukti meningkatkan hasil tani di beberapa negara dan diharapkan dapat menarik minat generasi muda.
Selain kolaborasi dengan figur publik seperti Raffi Ahmad, Kementan juga akan mendorong kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pelatihan untuk membekali para calon petani muda dengan keterampilan dan pengetahuan terkini. Sudaryono menekankan bahwa ini bukan hanya langkah seremonial tetapi sebuah gerakan yang diharapkan membawa dampak jangka panjang bagi ketahanan pangan Indonesia.
Melalui langkah ini, Kementan berharap dapat melahirkan petani-petani muda yang tidak hanya terampil di bidang pertanian, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk memajukan sektor ini. Seiring dengan meningkatnya tantangan ketahanan pangan global, regenerasi petani muda menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga stabilitas pangan di Indonesia.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)