ExxonMobil Indonesia
Top Corporate Governance in Sustainability
Jakarta, CNBC Indonesia - ExxonMobil Indonesia mendapatkan penghargaan Top Corporate Governance in Sustainbility dalam ajang GCG Award CNBC Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan karena inisiatif dan komitmen ExxonMobil dalam menurunkan emisi global.
ExxonMobil berkomitmen untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang meningkatkan kualitas hidup dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Perusahaan minyak dan gas multinasional asal Amerika Serikat tersebut ak hanya menerapkan, namun selalu berinovasi dalam mencapai keberlanjutan.
Apa Arti Keberlanjutan Bagi ExxonMobil?
Saat ini manusia sedang menghadapi 'kiamat lingkungan' jika bumi tidak segera diselamatkan. Bumi sedang mengalami tren kenaikan suhu yang jika tidak segera diatasi akan terjadi bencana iklim besar-besaran.
Jika anda menonton film 2012, The Day After Tomorrow, atau bahkan Interstellar, itulah gambaran yang akan terjadi jika suhu bumi terus meningkat. Manusia akan dihadapkan dengan banjir besar, penurunan suhu, dan kelaparan ekstrim yang terjadi akibat perubahan iklim.
Maka dari itu, sudah menjadi tugas umat manusia untuk terus merawat bumi. Di kondisi saat ini, para pemangku kepentingan di tiap negara dan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan bumi.
Terutama perusahaan-perusahaan yang bersinggungan dengan energi bersumber dari alam. Penerapan Good corporate Governance untuk mencapai keberlanjutan harus diimplementasikan. Selain berdampak positif bagi lingkungan, penerapan GCG juga memiliki efek menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Perusahaan akan mendapatkan peningkatan penjualan, loyalitas - produktivitas pekerja, hingga daya tarik bagi investor jika fokus ke keberlanjutan.
Fokus akan keberlanjutan menjadi prinsip ExxonMobil. Bagi perusahaan energi multinasional tersebut, keberlanjutan memiliki empat nilai, yakni:
- Bagi komunitas: ExxonMobil menjadi mitra terpercaya yang menciptakan lapangan kerja yang baik dan beroperasi secara aman serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.
- Bagi karyawan: ExxonMobil menciptakan pekerjaan yang bermakna yang memungkinkan tenaga kerja kami yang beragam dan terlibat untuk berkembang, dengan fokus yang tak kenal lelah pada keselamatan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
- Bagi pelanggan: ExxonMobil memenuhi kebutuhan mereka akan energi dan produk yang terjangkau, andal, dan rendah emisi, sehingga memungkinkan miliaran orang di seluruh dunia untuk meningkatkan standar hidup, harapan hidup, pendidikan, dan akses ke ekonomi global, bahkan saat perusahaan bekerja untuk mengurangi emisi karbon dari operasional dan pihak ketiga.
- Dan bagi para investor: ExonMobil memberikan pengembalian yang menarik atas modal yang telah mereka percayakan kepada perusahaan sepanjang transisi energi.
Apa yang Dilakukan ExxonMobil Menuju Keberlanjutan?
ExxonMobil memiliki 14 area fokus keberlanjutan yang dikembangkan dengan menganalisis dampak lingkungan dan sosial, strategi bisnis, serta prioritas pemangku kepentingan.
Fokus perusahaan pada inovasi dan teknologi, dipadukan dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, dapat semakin mempercepat penerapan solusi berskala besar yang penting untuk mendukung kehidupan modern dan menurunkan emisi melalui inisiatif rendah karbon.
ExxonMobil dalam usaha mendapatkan investasi untuk mencapai rendah emisi senilai US$20 miliar sejak 2022 hingga 2027 nanti.
Rancananya investasi tersebut sebesar 50% ditargetkan untuk mengurangi emisi dari aset yang dioperasikan, dan sisanaya untuk investasi tekologi seperti penangkapan dan penyimpanan karbon, serta penggunaan hidrogen, litium, dan biofuel.
Sejak 2016, ExxonMobil telah mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca dari kegiatan operasi lebih dari 10%. Rencana perusahaan untuk 2030 diharapkan akan mendorong pengurangan hingga 20%-30%.
Perusahaan juga telah mengurangi emisi metana dari operasi hingga setengahnya sejak 2016.
Hal tersebut dicapai dengan menghilangkan semua perangkat pneumatik bertekanan tinggi di produksi non-konvensional dan mendirikan Pusat Operasi dan Pemantauan Emisi Metana (COMET). Ketika sepenuhnya diterapkan, COMET diharapkan memberikan kemampuan pemantauan jarak jauh sepanjang waktu di wilayah tersebut.
Target perusahaan adalah mampu mengurangi 70% hingga 80% emisi metana pada 2030.
ExxonMobil juga menghilangkan praktik flaring rutin di aset yang dioperasikan di Cekungan Permian, sejalan dengan Inisiatif Zero Routine Flaring dari Bank Dunia, yang merupakan bagian kunci dari tujuan kami untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca.
Pada 2030, perusahaan menargetkan pengurangan penggunaan flaring akan mencapai 60%-70% dari operasional.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini: