Profil Airlangga Hartarto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

3 weeks ago 21

Jakarta, CNBC Indonesia - Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 1 Oktober 1962. Airlangga menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019 hingga Oktober 2024. Dia ditunjuk kembali untuk menempati jabatan yang sama di era Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029.

Sebelumnya, Airlangga mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2). 

Airlangga sebelumnya menduduki sejumlah jabatan penting. Di antaranya adalah Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur PT Bisma Narendra, Komisaris PT Sorini Corporation Tbk, dan Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.

Karier politiknya juga sudah matang. Dia sudah terpilih sebagai anggota DPR pada 2006-2009 dan menjadi Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009). Dia terpilih kembali pada 2009-2014 dan menjadi Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN.

Dia perah menjadi Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009, Ketua DPP Partai Golkar pada periode kepengurusan 2009-2015 dan puncaknya terpilih sebagai Ketua Umum Golkar pada 2017 hingga 2024.

Pemegang Master of Business Administration (MBA), Monash University, Melbourne-Australiadan Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School - University of Melbourne Australia tersebut juga pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009

Sepanjang masa jabatan,Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berhasil mempertahankan kondisi ekonomi Indonesia tetap resilient, dengan pertumbuhan di atas 5% secara tahunan (yoy).

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga berhasil mendapatkan peran cukup penting dalam berbagai ajang international.

Sebut saja pada 2022, Indonesia menjadi tuan rumah untuk Presidensi G20 Indonesia 2022 yang mencakup mencakup 80% GDP dunia dan 75% perdagangan global, serta meliputi 60% penduduk dunia. Kesuksesan Presidensi G20 2022 ini ditandai dengan disepakatinya G20 Bali Leaders' Declaration.

Pada tahun selanjutnya, Indonesia menjadi Keketuaan pada ASEAN 2023. Pertemuan tersebut menghasilkan DEFA framework, kerja sama ekonomi digital yang pertama di dunia dengan proyeksi nilai ekonomi digital ASEAN bisa mencapai US$2 triliun pada 2030 mendatang.

Nilai ekonomi digital Indonesia sendiri saat ini ditaksir mencapai 40% dari nilai digital ekonomi ASEAN.

Baru-baru ini, Indonesia juga berhasil masuk menjadi negara aksesi Organization of Economic Co-operation and Development (OECD). Harapannya, dalam tiga tahun ke dpean, Indonesia bisa menjadi anggota penuh OECD.

Pencapaian  Airlangga lainnya adalah ikut membidani lahirnya Omnibus Law Ciptaker serta mempercepat beroperasinya sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ataupun memperluasnya. Hingga kini sudah ada 22 KEK dan rencananya akan ada tujuh tambahan KEK: 

KEK di Indonesia
1. KEK Arun Lhokseumawe, Aceh =
industri energi
2. KEK SEI Mangke = pariwisata
3. KEK Batam Aero Technic =
maintenance, repair, overhaul (MRO) pesawat.
4. KEK Galang Batang = pengolahan bauksit
5. KEK Kendal =tekstil
6. KEK Gresik =manufaktur metal
7. KEK Sorong = nikel
8. KEK Bitung =industri kelapa
9. KEK Palu =logam dasar
0 KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan= sawit
11. KEK Nongsa =diigital
12. KEK Tanjung Kelayang =pariwisata
12. KEK Tanjung Lesung
14, KEK Lido = ekonomi kreatif
15, KEK Morotai =pariwisata
16. KEK Likupang =pariwisata laut berkelanjutan
17. KEK Mandalika = pariwisata olahraga
18. KEK Kura Kura Bali =pariwisata laut
19. KEK Sanur =kesehatan
20 KEK Singhasari == digital
21. KEK Tanjung Sauh =
komponen elektronika
22. KEK Setangga = logistic dan energi

Tujuh Penambahan KEK yang direncanakan"

1. KEK Industri Halal Sidoarjo

2. KEK PT Batuta Chemical Industrial Park, Kutai Timur

3. KEK Patimban

4. KEK Subang

5. KEK Mangkupadi terletak di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara

6. KEK Kawasan Industri Terpadu Batang

7. Usulan perluasan lahan di KEK Nongsa

(mae/mae)

Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research