Prabowo Temui Xi Jinping, Begini Hubungan Mesra China vs RI

4 days ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto berkunjung menemui Presiden China, Xi Jinping pada 8-10 November 2024. Kunjungan Prabowo ke Beijing menghasilkan beberapa poin penting yang semakin mengeratkan hubungan Indonesia dengan China.

Sebagai contoh, Indonesia dan China sepakat untuk mengadakan pertemuan pertama Mekanisme Dialog 2+2 untuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan pada tahun 2025. Ini berfungsi sebagai platform utama untuk memperluas komunikasi strategis tingkat tinggi dan kerja sama politik, keamanan, dan pertahanan antara kedua negara.

Sebelumnya, pada Agustus 2024, Indonesia dan China pernah mengadakan pertemuan Mekanisme Dialog 2+2 untuk bangun stabilitas regional.

Dalam pertemuan tersebut, China menyatakan pendirian dan usulan yang jelas mengenai isu-isu yang menyangkut kepentingan inti dan kekhawatiran utama China seperti isu Selat Taiwan dan Laut China Selatan.

Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing. (REUTERS/Florence Lo/Pool)Foto: Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing. (REUTERS/Florence Lo/Pool)
Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing. (REUTERS/Florence Lo/Pool)

Sebagai tanggapan, Indonesia menyatakan komitmennya terhadap prinsip Satu China dan mengusulkan penangangan perselisihan secara tepat melalui perundingan damai, demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Selain itu, Indonesia menegaskan kembali kepatuhannya yang konsisten terhadap prinsip satu China, sesuai Resolusi Majelis Umum PBB 2758. Pengakuan ini merujuk ke Pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh China dan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China serta mendukung reunifikasi nasional yang damai.

Lebih lanjut, Indonesia dan China juga resmi menandatangani kesepakatan senilai US$10 miliar atau senilai Rp156, triliun di Forum Bisnis Indonesia-China di Beijing pada Minggu (10/11/2024). Kerja sama ini akan mencakup berbagai sektor termasuk pangan, energi baru, teknologi, dan bioteknologi.

Melansir Reuters pada Senin (11/11/2024), produsen bahan baterai China GEM menandatangani kesepakatan dengan PT Vale Indonesia untuk membangun pabrik pelindian asam bertekanan tinggi di Sulawesi Tengah. Menurut pengajuan di Shenzhen, kerja sama ini sebagian untuk mengamankan sumber daya nikel.

Industri nikel di Indonesia, produsen logam terbesar di dunia, didominasi oleh perusahaan China termasuk Tsingshan Holding Group dan Zhejiang Huayou Cobalt.

Sebagai informasi, nikel di Indonesia digadang-gadang berkontribusi pada 45% cadangan nikel global.

Sementara berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, cadangan bijih nikel Indonesia merupakan cadangan terbesar di dunia dengan porsi sebanyak 42,1% dari seluruh cadangan dunia. Lalu menyusul Australia dengan porsi 18,4%, Brazil 12,2%, Rusia 6,4%, Kaledonia Baru 5,4%, Filipina 3,7%, China 3,2%, dan sisanya negara lainnya.

Sebelum adanya kesepakatan sebesar US$10 miliar ini, investor China tengah mengusulkan untuk membangun kawasan industri nikel terintegrasi di Sulawesi Tenggara, dengan perkiraan nilai investasi mencapai US$10,5 miliar.

Investor asal China yang dimaksud ini yaitu CNGR Ding Xing New Energy.

Di tengah potensi yang besar serta investor China yang giat masuk ke pasar Indonesia, namun Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan terus mempertahankan keberlangsungan industri nikel dalam negeri. Untuk diketahui, nilai ekspor nikel hasil dari program hilirisasi melejit signifikan. Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor nikel hasil hilirisasi tersebut telah tembus hingga Rp500 triliun.

Ditambah lagi, hilirisasi nikel telah mendatangkan banyak dampak positif baik dari sisi ekonomi, sosial, dan teknologi. Dengan demikian, hilirisasi ini layak untuk dilanjutkan dan ditingkatkan. Sebab, semakin tinggi kemampuan Indonesia dalam mengolah sumber daya mineral hingga ke hilir, maka nilai tambah yang dihasilkan semakin besar.

Diharapkan pula hilirisasi yang dilakukan Indonesia tidak hanya berhenti pada produk komoditas nikel saja, melainkan juga komoditas mineral lainnya.

Selain itu, kedua negara akan memperkenalkan langkah-langkah visa, termasuk visa jangka panjang multi entri, dan mendorong lebih banyak penerbangan langsung dan tujuan berdasarkan permintaan.

Menurutnya, pertemuan kali ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan Indonesia-China yang telah berjalan selama beberapa abad. Prabowo pun pun menggarisbawahi bahwa China tidak hanya dipandang sebagai kekuatan besar, tetapi juga sebagai peradaban besar yang telah lama terjalin dengan Indonesia.

"Kita telah hidup berdampingan selama berabad-abad, dan budaya serta masyarakat kita telah saling berhubungan selama bertahun-tahun," ungkap Presiden.

Adapun kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China yang ditandatangani adalah:

Investasi China terus melonjak dalam 10 tahun terakhir.

Pada 2013, total investasi China hanya menembus US$ 297 juta yang menempatkan mereka pada posisi 12 investor terbesar di Indonesia. Pada 2015, China naik ke peringkat ke-9 dengan investasi US$ 628 juta hingga mencapai posisi ketiga pada tahun 2017.

Investasi Negeri Panda sudah menembus US$ 3,2 miliar pada 2021 dengan jumlah proyek mencapai 1.806. Jumlah tersebut hanya kalah dari Singapura dan Hong Kong.

Investasi terus melonjak hingga menembus US$ 7,4 miliar pada 2023 dengan jumlah proyek 8.370 proyek. Sementara itu, realisasi investasi China pada Januari-September 2024 mencapai US$ 5,73 miliar atau naik 2,3%.

Investasi China tidak hanya perusahaan besar dengan nilai puluhan triliun rupiah seperti Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou) yang membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara atau Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) yang mengembangkan baterai kendaraan listrik.

Di sektor infrastruktur, China dan Indonesia juga bekerja sama membangun mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, dan Tol Medan-Kualanamu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research