MIND ID
Outstanding Implementation in Managing Risk and Sustainability
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor pertambangan mineral batubara (Minerba) menjadi salah satu tulang punggung dalam membangun masa depan ekonomi Indonesia.
Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) dengan berlandaskan manajemen risiko dan prinsip keberlanjutan di sektor pertambangan akan semakin kuat menopang kinerja operasional sehingga berdampak positif pada kinerja ekonomi.
Sumbangan sektor pertambangan Minerba ke ekonomi diwujudkan dalam beragam bentuk mulai dari realisasi investasi proyek strategis hilirisasi, penyerapan tenaga kerja, kontribusi ekspor, hingga setoran ke penerimaan negara dalam bentuk pajak, dividen dan lain-lain.
Besaran sumbangan sektor penambangan tak bisa dilepaskan dari fakta jika Indonesia diberkahi beragam sumber daya alam mulai dari nikel, tembaga, bauksit, batubara, timah, emas, dan berbagai mineral kritis dan mineral strategis lainnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor pertambangan menjadi salah satu pengerek pertumbuhan ekonomi pada 2023, dengan pertumbuhan kumulatif mencapai 6,12% (c-to-c) dan kontribusi distribusi sebesar 10,52%.
Adapun dalam delapan tahun terakhir (2016-2023), rata-rata sektor pertambangan tumbuh 13% dan berkontribusi sebesar 8,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pertambangan juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.702.556 orang per Februari 2024. Jumlah tersebut melesat 23% dibandingkan lima tahun lalu.
Pertambangan juga menyumbang penerimaan negara yang tak sedikit. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batu bara melesat 390% dalam lima tahun menjadi Rp 129,13 triliun.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan kontribusi ekspor sektor pertambangan dan lainnya terhadap total ekspor nonmigas rata-rata sebesar 18,34% selama kurun waktu 2019-2023.
Pertambangan juga menyumbang penerimaan negara yang tak sedikit. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batubara melesat 390% dalam lima tahun menjadi Rp 129,13 triliun.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM termasuk minerba bagi Indonesia mencapai setidaknya Rp1.800 triliun dalam 10 tahun terakhir. Adapun, pada 2022 PNBP sektor ESDM tercatat Rp348 triliun, dan kemudian pada 2023 tercatat Rp229 triliun.
Keseimbangan Ekonomi dan Keberlanjutan
Di tengah besarnya peran sektor pertambangan dalam mendongkrak ekonomi dan membangun masa depan Indonesia, sayangnya praktek penyimpangan serta pelanggaran kerap muncul.
Penyimpangan seperti Pertambangan tanpa izin (PETI), penyalahgunaan kekuasaan dalam perusahaan, eksplorasi sumber daya alam (SDA) tanpa mengindahkan prinsip keberlanjutan, serta kurangnya keberpihakan terhadap masyarakat sekitar daerah operasional.
Karena itulah, GCG di sektor pertambangan menjadi suatu hal yang semakin krusial untuk menjamin keberlanjutan nilai manfaatnya dalam jangka panjang. Salah satu perusahaan yang menerapkan GCG secara progresif adalah PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
MIND ID merupakan BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk.
MIND ID memastikan semua inisiatif strategis dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip moral dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dengan tetap mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi negara dan seluruh masyarakat.
Dalam praktiknya, penerapan GCG di Grup MIND ID telah mampu menciptakan lingkungan pengelolaan perusahaan yang lebih profesional, efisien, dan efektif.
Anggota MIND ID mampu menurunkan biaya angkutan, menghemat kontrak jasa penambangan, meningkatkan optimasi proses bisnis yang berdampak positif pada penjualan, hingga menurunkan biaya proyek yang belum layak dilanjutkan.
Selanjutnya, penerapan GCG berperan penting dalam mendukung kontribusi MIND ID terhadap perekonomian nasional, dengan cara memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, MIND ID juga telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO 37001) yang menjadi salah satu wujud nyata dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dan masyarakat luas.
Keseriusan MIND ID dalam memperkuat penerapan prinsip GCG diwujudkan dalam sejumlah program termasuk meluncurkan kanal Whistleblowing MIND ID atau OpenMIND,
Kanal ini merupakan sarana pelaporan independen bagi semua pihak atas pelanggaran yang dilakukan oleh oknum dalam lingkungan MIND ID secara luas. Melalui OpenMIND, pegawai bisa melaporkan kategori-kategori pelanggaran mulai dari tindak pidana, kecurangan, korupsi, pemerasan, hingga pelecehan seksual.
MIND ID juga sudah menetapkan peta jalan khusus untuk mempromosikan tanggung jawab lingkungan, kesejahteraan sosial, dan praktik tata kelola perusahaan yang baik melalui Sustainability Pathway. Praktek tersebut diselaraskan dengan tujuan Sustainable Development Goal (SDGs) serta 10 prinsip International Council on Mining and Metals (ICMM).
Prinsip perbaikan tata kelola perusahaan dan ekonomi berkelanjutan sudah diturunkan kepada semua Anggota MIND ID.
Selanjutnya, MIND ID memandang lingkungan, sosial dan tata kelola sebagai aspek krusial untuk menjamin pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari operasional perusahaan.
MIND ID mewujudkan keseriusannya dalam lima prinsip. Di antaranya adalah environment & climate change yang mencakup perbaikan ekosistem lingkungan.
Sebagai contoh penerapan prinsip penjagaan lingkungan, Anggota MIND ID seperti ANTAM, Bukit Asam, dan INALUM telah melakukan berbagai program di antaranya reklamasi, revegetasi, konservasi lahan dan satwa langka, penanaman mangrove, hingga pengembangan kampung reklamasi.
Total area reklamasi Antam hingga akhir 2023 mencapai 1.386,57 hektare, sedangkan total realisasi konservasi terumbu karang Bukit Asam pada 2023 mencapai 1.249 spesies. Adapun, INALUM melakukan konservasi daerah tangkapan air Danau Toba hingga 370 hektare.
Selanjutnya, ANTAM juga memiliki Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) yang bertujuan untuk meningkatkan usaha mikro dan kecil agar menjadi usaha tangguh dan mandiri.
Pendampingan kepada Mitra Binaan dari usaha industri kecil, di mana sebagian besarnya dari klaster food and beverage (F&B), sabun kecantikan, dan kerajinan.
Optimalkan Energi Dari Alam
INALUM merupakan produsen aluminium Pertama di Asia Tenggara dan dikenal secara global sebagai produsen aluminium rendah karbon aluminium yang diproduksi dengan tenaga air.
Komitmen ini tercermin melalui produk green aluminium milik INALUM yang diproduksi 100% dengan energi bersih yakni hydropower. INALUM merupakan produsen aluminium pertama di Asia Tenggara dan sejak lama telah dikenal secara global sebagai produsen aluminium rendah karbon.
INALUM menjadi bagian dari 30% produsen aluminium global yang mengandalkan sumber energi bersih dan dikategorikan sebagai produk aluminium rendah emisi karbon atau green aluminium.
Rata-rata carbon footprint yang dihasilkan industri aluminium dalam proses produksi aluminium adalah 12,5 Ton CO2e per ton Aluminium. Sementara itu, INALUM mampu mereduksi angka tersebut ke level 3,8 Ton CO2e per ton Aluminium.
Perusahaan memanfaatkan kekuatan Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Sumatera Utara sebagai sumber energi yang tak hanya murah tetapi juga berkelanjutan. INALUM sudah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sejak 1981 atau lebih dari 43 tahun lalu.
INALUM memiliki tiga unit bendungan yakni Bendungan Pengatur, Bendungan Sigura Gura dan Bendungan Tangga serta dua PLTA yakni PLTA Siguragura dan PLTA Tangga. Kedua PLTA tersebut berkapasitas 603 Mega-watt (MW).
Tenaga listrik yang dihasilkan PLTA kemudian disalurkan melalui 271 menara jaringan transmisi sepanjang 120 km dari di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir ke pabrik peleburan aluminium di Kabupaten Kuala Tanjung.
INALUM proaktif melakukan pemantauan agar tinggi muka air Danau Toba sepanjang tahun, baik pada musim kemarau dan musim hujan. Langkah ini memastikan agar PLTA dan masyarakat sekitar tidak mengalami kekurangan air saat kemarau atau banjir saat musim hujan.
Tanggung jawab INALUM dalam mengelola bendungan juga diwujudkan dalam bentuk menjaga kelestarian alam Danau Toba melalui reboisasi lahan kritis untuk mendukung pemulihan cadangan air.
Di samping itu, sebagai penghasil nikel Vale Indonesia proaktif berkontribusi terhadap penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Perusahaan juga menargetkan net zero emisi pada 2050.
Beberapa upaya yang sudah ditempuh adalah menggunakan sumber energi dari pembangkit listrik tenaga air serta biomassa pada 2023 sebesar 2.234v ton, berasal dari cangkang sawit dan arang kayu.
Penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara berpotensi menurunkan angka emisi GRK sebesar 311.000 ton CO2 eq/tahun. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) perusahaan dengan mengoperasikan tiga PLTA yang memasok 100% kebutuhan energi tanur peleburan.
Penguatan Prinsip GCG
Anggota MIND ID, Antam konsisten memperbaiki manajemen organisasi dalam tata kelola perusahaan yang baik. Antam mengadopsi Implementasi Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP) pada 2021 kemudian dilanjutkan dengan Adopsi Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUG-KI) pada 2022.
Antam juga konsisten melaksanakan asesmen setiap tahun baik yang dilakukan oleh Asesor Independen maupun secara mandiri (self-assessment).
Proses asesmen tersebut mengacu pada parameter-parameter yang berkaitan dengan posisinya sebagai Perusahaan Terbuka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia.
Perbaikan tata kelola perusahaan yang terus menerus membuat Antam lebih siap menghadapi banyak tantangan, termasuk di sektor hukum.
Salah satu kasus yang cukup santer mencuat di 2023, sengketa Antam dengan Budi Said sampai saat ini masih dalam tahap persidangan. Sidang kasus dugaan korupsi rekayasa jual beli emas dengan terdakwa Budi Said terakhir digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat pada Selasa (8/10/2024).
Jaksa mengungkapkan, Budi Said melakukan transaksi pembelian emas dengan harga di bawah standar dan tidak sesuai prosedur Antam. Dia bekerja sama dengan broker Eksi Anggraeni serta beberapa oknum pegawai, termasuk Endang Kumoro, Ahmad Purwanto, dan Misdianto.
Menurut Budi Said dirinya mendapatkan tawaran dari Eksi Anggraeni untuk membeli emas Antam dengan harga diskon Rp 530 juta per kilogram dan penyerahan dilakukan 12 hari kerja.
Namun faktanya kala itu Antam tidak memberikan harga diskon kepada konsumen karena kebijakan diskon yang ditetapkan Antam selalu disetujui atau ditetapkan oleh direksi secara korporasi. Dengan kata lain, ketentuan diskon bukan merupakan keputusan dari sales, kepala butik, atau kepala cabang.
Untungnya, kasus hukum yang dihadapi Antam tidak serta merta menyurutkan kepuasan pelanggan. Pada 2023, pengukuran indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index - CSI) untuk produk logam mulia mencapai skor 85,61 meningkat 1,16 poin dari skor tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk produk base metal yang meliputi produk feronikel, bijih nikel, dan bauksit, skor kepuasan pelanggan tahun ini mencapai 90,63 meningkat 5,76 poin dari tahun sebelumnya.
Penjualan dan Laba Antam bahkan sudah melesat lagi pada kuartal II-2024. Antam berhasil mencetak laba Rp1,31 triliun pada kuartal II/2024. Capaian ini meroket hingga 450% secara kuartalan (QoQ).
Sementara itu, PT Timah Tbk bergerak cepat dalam memperkuat tata kelola perusahaan di tengah banyaknya sorotan terhadap tata niaga komoditas timah, dan PETI di Bangka Belitung.
Sorotan publik tertuju pada potensi kerugian yang menyeret puluhan nama, termasuk Harvey Moeis. TIMAH bersama MIND ID semakin proaktif menggandeng seluruh stakeholder instansi untuk melakukan penguatan penerapan GCG.
Perseroan konsisten pada prinsip transparansi dengan terus berkolaborasi dengan seluruh pihak termasuk Kejaksaan Agung.
Bahkan, TIMAH mendukung pembentukan Panitia Kerja Timah (Panja Timah) Komisi VI DPR fokus menangani tata kelola timah dan tambang ilegal. Panitia Kerja (Panja) DPR RI yang terbentuk pun sempat berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada akhir Juli 2024.
Semua itikad baik yang dijalankan oleh manajemen perseroan memberi dampak positif pada kinerja keuangan TIMAH.
Pada semester I-2024, laba PT Timah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 434,48 miliar pada semester I tahun 2024, naik 2.570% secara tahunan (yoy).
Lonjakan laba ini utamanya disebabkan oleh kontribusi pendapatan dari seluruh lini usaha TIMAH yang semakin optimal di tahun ini.
Manajemen TIMAH mampu mengkonsolidasikan kinerja operasional dan mampu menemukan ceruk ekspansi kinerja yang semakin baik untuk masa depan sektor pertambangan.
Rasio beban terhadap pendapatan mampu mencapai 76,71% pada semester I-2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini: