Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti, PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) naik ribuan persen dan berhasil masuk ke deretan 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di bursa.
Emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Aguan, salah satu dari sembilan naga ini terpantau telah melesat lebih dari 14.000% sejak IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2018 lalu.
Pada waktu itu, harga awal melantai di bursa masih Rp108 per lembar-nya. Saat ini per Rabu (23/10/2024) saham PANI sudah diharga Rp15.400 per lembar.
Ibaratnya, jika kita menempatkan uang kita di saham PANI pada 2018 lalu di harga IPO sebanyak 10 lot atau Rp108.000, maka di masa kini jumlah tersebut sudah menjadi Rp15,4 juta.
Berkat kenaikan saham yang luar biasa, kini PANI berada di urutan terakhir Top 10 market cap dengan nilai kapitalisasi sebanyak Rp259,59 triliun.
Keberadaan PANI dalam deretan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa ini menggeser posisi emiten bank pelat merah RI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI) dan emiten holding otomotif terbesar RI, PT Astra International Tbk (ASII).
PANI Ubah Bisnis dari Produsen Kemasan ke Properti
Saham PANI sebenarnya mengalami penguatan signifikan sejak mengubah bisnis-nya lebih khusus dari produsen kemasan ke properti pada 2021 silam melalui backdoor listing.
Sebelumnya, PANI memiliki nama perusahaan PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk kemudian berubah menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk setelah di-akuisisi 80% oleh PT Multi Arta Pratama (MAP) yang merupakan perusahaan properti pemegang Pantai Indah Kapuk (PIK) di bawah induk usaha-nya PT Agung Sedayu.
Pada waktu itu, jumlah saham PANI yang dibeli MAP sebanyak 328 juta dengan harga Rp 165 per saham. Dengan begitu, MAP merogok kocek senilai Rp54,12 miliar untuk akuisisi PANI.
Selanjutnya, pada akhir 2023 MAP kembali menyuntikan modal pada PANI sebanyak Rp10,11 triliun melalui right issue sebanyak 2,02 miliar saham di harga Rp5000 per lembar.
Sekilas Soal Bisnis Properti PANI
Pengembangan bisnis properti PANI terpusat di dua kawasan terencana bernama Pantai Indah Kapuk (PIK). Pusat area PIK 1 ada di Jakarta Utara, sementara PIK 2 ada di Tangerang.
Sejak mulai dipasarkan pada 2003, PIK berkembang dari proyek reklamasi menjadi area pemukiman paling elite di DKI Jakarta. Harga rumah di sana sudah semakin tinggi bahkan setara dengan kawasan Sunter, Kelapa Gading, maupun Ancol yang sudah berdiri sebelumnya.
Permukiman PIK ini berdiri di luas lahan sekitar 1.160 hektar yang berada di Penjaringan, Jakarta Utara; Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat; dan Kabupaten Tangerang, Banten.
Pembangunan PIK bukan hanya areal cluster perumahan saja, melainkan menjadi salah satu kawasan baru yang terlengkap mulai Shopping Mall, International School, Hospital, Fresh Market, Golf Court, Waterbom PIK, dan lain-lain.
Setelah kesuksesan PIK 1, kini Agung Sedayu Group bersama Salim Group melalui PANI mengembangkan extension dan penyempurnaan dari PIK 2.
Foto: Ilustrasi PIK2 sebagai "The New Jakarta City" yang merupakan kerja sama Agung Sedayu Group & Salim Group. (Agung Sedayu Group.com)
Ilustrasi PIK2 sebagai "The New Jakarta City" yang merupakan kerja sama Agung Sedayu Group & Salim Group. (Agung Sedayu Group.com)
Proyek PIK 2 Sampai Masuk PSN 2024
Proyek pengembangan PIK 2 bahkan masuk dalam jajaran Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menunjuk 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru sampai dengan pertengahan Maret 2024.
Keputusan itu merupakan hasil Rapat Internal yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Senin (18/03/2024) lalu.
Dalam rilis Kemenko Perekonomian, pemerintah mengklaim keseluruhan PSN baru yang disetujui semua pembiayaannya berasal dari investor swasta dan tidak membutuhkan dukungan APBN.
Salah satu PSN yang dikembangkan Pemerintah bersama PANI yakni Pengembangan Green Area dan Eco-City di lokasi PIK 2. Pengembangan wilayah berbasis hijau ini berdiri di luas lahan lebih kurang 1.756 hektar yang dinamakan "Tropical Coastland" serta ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan.
Destinasi pariwisata tersebut juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami. Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp 65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
Kawasan PIK 2 nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang hampir 40 KM yang telah mulai digarap pada 2023 lalu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini: