Laba Melesat 46,5%, Prospek IPO Adiwarna Anugerah Abadi (NAIK) Cerah?

2 weeks ago 7

1. IPO NAIK ditawarkan dengan PBV 2
2. Investor mendapatkan gratis satu waran di setiap pembelian dua saham IPO NAIK
3. Industri sistem proteksi kebakaran global diproyeksikan mencapai US$ 70,31 miliar pada tahun 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor infrastruktur akan kedatangan penghuni baru PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga penawaran awal berkisar di Rp100-Rp107 per lembar saham. Penawaran umum akan berlangsung pada 4 hingga 6 November 2024. Kemudian, penjatahan efek akan jatuh pada 6 November 2024. Sementara pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 7 November 2024. Dan Perseroan akan listing pada 8 November 2024.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 7,5 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp75 miliar-Rp80,25 miliar. Market cap setara dengan Rp362,5 miliar-Rp387,87 miliar.

Penjamin emisi IPO NAIK adalah MNC Sekuritas, dan tercatat dalam papan pengembangan.

Sebagai pemanis, Perseroan memberikan gratis satu waran di setiap pembelian dua saham IPO NAIK.

Secara bisnis, industri di sistem proteksi kebakaran belum ada pesaing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lantas bagaimana dengan kinerja perseroan dan prospek bisnis ke depan? Berikut rangkuman dan analisanya.

Penggunaan Dana IPO

• Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian material utama, material pembantu, material consumables, serta biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi serta mobilisasi tenaga kerja.

• Sementara untuk seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian material utama, material pembantu, material consumables, serta biaya gaji, lembur tenaga kerja, akomodasi serta mobilisasi tenaga kerja.

Bisnis

PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) telah berdiri pada tahun 2007 di Jakarta, Indonesia. Perseroan melakukan kegiatan usaha utama dalam bidang engineering, procurement, & construction for fire protection system.

Perseroan memberikan solusi sebagai proteksi kebakaran yang lengkap dan berfokus pada segmen industri dengan resiko dan spesifikasi tinggi seperti Data Center, Oil & Gas, Petrochemical, Perbankan, Pulp & Paper, Power Plant dan lain-lainnya. Sampai saat ini Perseroan telah mengerjakan lebih dari 500 Proyek yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.

Kegiatan usaha yang telah benar-benar dijalankan Perseroan saat ini adalah Perdagangan Sistem Proteksi Kebakaran dan Jasa Sistem Proteksi Kebakaran. Jasa yang dimaksud dalam konteks ini diantaranya adalah jasa instalasi dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran.

Berikut ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan Perseroan:

IPO NAIKFoto: IPO NAIK

Kinerja Keuangan

IPO NAIKFoto: IPO NAIK

Kinerja keuangan Perseroan tercatat terjadi peningkatan. Per Mei 2024, laba bersih Perseroan melonjak 46,5% menjadi Rp7,75 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,29 miliar.

Lonjakan laba bersih didorong dari adanya peningkatan pada pendapatan sebesar 28,2% menjadi Rp67,29 miliar per Mei 2024, naik dari Mei 2023 sebesar Rp52,49 miliar.

Meskipun pendapatan meningkat, akan tetapi Perseroan mencatatkan penurunan margin pada Mei 2024 menjadi 30,87% dari Mei 2023 sebesar 31,24%. Hal ini menandakan bahwa terjadi peningkatan beban pada beban pokok penjualan yang menguras sedikit margin Perseroan.

IPO NAIKFoto: IPO NAIK

Melihat dari rincian kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan per Mei 2024, berasal dari penjualan produk yang mencapai 69% dan kemudian sisanya sebesar 31% dikontribusikan dari pendapatan pemeliharaan dan pemasangan. Angka tersebut cukup stabil jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya.

Rasio Keuangan

Harga IPO yang ditawarkan Perseroan berada di angka Rp100 hingga Rp107 per lembar saham. Sementara jika dihitung harga kewajarannya, valuasi IPO NAIK berada di Rp43 hingga Rp44 per lembar saham. Sehingga Price Book Value (PBV) IPO NAIK di 2,34-2,43 yang dapat dikatakan sedikit lebih mahal.

Akan tetapi, dalam menghasilkan margin, Perseroan mampu menghasilkan margin yang relative baik di 30,87%. Dari margin tersebut Perseroan mampu mencatatkan Net Profit Margin (NPM) sebesar 11,51%.

Return On Equity (ROE) Perseroan tercatat sebesar 9,72%, dan Return On Asset (ROA) tercatat 4,33%.

Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan cukup tinggi di atas 100%. Hal ini menandakan bahwa total hutang Perseroan jauh lebih besar dibandingkan dengan total modalnya. Berdasarkan laporan keuangan per Mei 2024, total hutang Perseroan sebesar Rp99,42 miliar, sedangkan modal Perseroan sebesar Rp79,67 miliar. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modal tidaklah baik.

Dan secara likuiditas, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup tinggi di atas 100%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar cukup baik.

Track Record IPO - MNC Sekuritas

Berdasarkan track record saham-saham IPO di bawah penjamin emisi MNC Sekuritas, dominan bergerak positif. Sehingga tidak menutup kemungkinan IPO NAIK akan bergerak positif pada hari pertama perdagangan.

Prospek Usaha

Berdasarkan data yang diperoleh dari Mordor Intelligence, industri sistem proteksi kebakaran global diproyeksikan mencapai US$ 70,31 miliar pada tahun 2024, dan diproyeksikan terus meningkat hingga US$ 97,10 miliar pada tahun 2029, tumbuh pada CAGR sebesar 6,67% selama periode perkiraan dari tahun 2024 hingga 2029.

Sejalan dengan prospek global tersebut, 6WResearch menyebutkan market size industri sistem proteksi kebakaran di Indonesia mencapai US$ 119,2 juta pada tahun 2019 dan diproyeksi akan terus meningkat sepanjang tahun 2023 - 2029 pada CAGR 6,4%. Berdasarkan hasil risetnya, prospek pertumbuhan pangsa pasar sistem proteksi kebakaran di Indonesia utamanya dipengaruhi oleh meningkatnya investasi pada proyek pembangunan infrastruktur, kesadaran terhadap standar keselamatan, dan peraturan pemerintah terkait.

Berkenaan dengan faktor-faktor pemicu pertumbuhan tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp 422,7 triliun (USD 27,01 miliar) untuk tahun 2024, sekaligus merupakan anggaran infrastruktur terbesar dalam lima tahun terakhir. Secara tidak langsung, hal Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor Engineering, Procurement and Construction (EPC).


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research