Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin santer terdengar menjadi unggul dalam Pemilihan Presiden AS, melawan Kamala Harris setelah survei menunjukkan angka yang lebih tinggi untuk pengusaha gaek tersebut.
Kabar ini ternyata berdampak pada harga komoditas emas termasuk kripto (Bitcoin/BTC). Survei Polymarket saat ini menunjukkan Donald Trump unggul 55% dibandingkan Kamala Harris yang sebesar 45%.
Secara khusus, prediksi Polymarket menunjukkan Trump mendominasi setidaknya di empat dari enam negara bagian kunci: Arizona, Georgia, Pennsylvania, dan Michigan. Lebih dari 66% petaruh memprediksi kemenangan Trump di Arizona, 63% di Georgia, 55% di Pennsylvania, dan 52% di Michigan. Nevada adalah satu-satunya negara bagian di mana Harris mengungguli Trump. Di Nevada, setidaknya 52% petaruh memprediksi kemenangan Harris melawan 48% untuk Trump.
Foto: 2024 Election Forecast
Sumber: Polymarket
Sebagai informasi, Trump pernah menjadi Presiden AS pada Januari 2017-Desember 2020. Pada saat itu indeks dolar AS (DXY) mengalami depresiasi sekitar 10,1%.
Disaat yang bersamaan, harga emas melonjak sekitar 53% dari US$1.208 per troy ons menjadi US$1.841 per troy ons.
Jika Trump kembali memimpin AS, maka ada kemungkinan harga emas kembali melambung tinggi bahkan bukan tidak mungkin menyentuh level US$3.000 per troy ons di masa yang akan datang di tengah berbagai ketidakpastian yang terjadi saat ini. Emas secara historis dianggap sebagai aset safe-haven di saat ketidakpastian geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi.
World Gold Council melaporkan bahwa terdapat dua tren yang bertolak belakang. Emas tampaknya sedikit lebih baik enam bulan sebelum presiden Republikan terpilih, dan tetap datar setelah pemilihan. Sebaliknya, emas cenderung berkinerja kurang baik sebelum presiden Demokrat terpilih.
Foto: Foto: Gold slightly underperforms around elections relative to long-term average (*Time period assesses ranges from 1972-2022)
Sumber: WGC
Sedangkan Bitcoin juga cenderung dinilai pasar akan lebih mengalami peningkatan jika Trump menjadi Presiden AS dibandingkan Harris.
Trump, yang sebelumnya skeptis terhadap cryptocurrency, kini telah menjadi pendukung antusias bagi revolusi crypto. Ia berjanji untuk menciptakan pemerintahan yang ramah terhadap crypto, membebaskan sektor ini dari belenggu regulasi yang tidak perlu.
Kemenangan seorang pemimpin pro-crypto dalam pemilihan penting ini dapat berdampak signifikan pada pasar crypto. Secara historis, kuartal keempat telah menguntungkan bagi pasar cryptocurrency.
Pada 2023, Bitcoin mencatatkan imbal hasil yang mengesankan sebesar +56,6% di kuartal keempat. Sejak 2011, setidaknya delapan kali, Bitcoin telah memberikan imbal hasil positif di kuartal keempat.
Pada November tahun lalu saja, pasar mencatatkan imbal hasil sebesar 8,87%. Sejak 2011, pasar menunjukkan imbal hasil positif di bulan November sekitar delapan kali. Kinerja yang konsisten ini meningkatkan kemungkinan hasil positif lainnya pada tahun 2024, terutama jika presiden yang mendukung crypto terpilih.
Namun jika ternyata Harris yang justru menjadi Presiden AS, maka akan menandakan berlanjutnya sikap administrasi saat ini terhadap regulasi crypto. Banyak orang mungkin sulit menerima kelanjutan kebijakan crypto yang ada. Jika ini berdampak pada sentimen pasar yang negatif, kemenangan Harris bisa menyebabkan guncangan pasar, setidaknya selama beberapa waktu ke depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev)
Saksikan video di bawah ini: