1. IPO DAAZ masuk dalam papan utama
2. Penjamin emisi IPO DAAZ sama dengan penjamin emisi IPO CUAN
3. Valusi IPO DAAZ ditawarkan dengan PBV 1
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor barang baku akan kedatangan penghuni baru PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga penawaran awal berkisar di Rp835-Rp900 per lembar saham. Penawaran umum akan berlangsung pada 1 hingga 7 November 2024. Kemudian, penjatahan efek akan jatuh pada 7 November 2024. Sementara pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 8 November 2024. Dan Perseroan akan listing pada 11 November 2024.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 3 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp250,5 miliar hingga Rp270 miliar. Market cap setara dengan Rp1,67 triliun hingga Rp1,79 triliun.
Penjamin emisi IPO DAAZ adalah Henan Putihrai Sekuritas. IPO DAAZ tercatat dalam papan utama.
Lalu bagaimana dengan kinerja perseroan dan prospek bisnis ke depan? Berikut rangkuman dan analisa IPO DAAZ.
Penggunaan Dana IPO
a) 33,34% akan digunakan oleh Perseroan sebagai berikut:
- 98,6% untuk pembelian bijih nikel, dimana pembelian tersebut mengacu kepada:
Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel No. 005/PERJ/PTGN/2024 tanggal 1 Mei 2024, antara Perseroan dengan PT GAG Nikel ("GAG").
Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel No. 001/DBL-LGL/II/2024 tanggal 28 Februari 2024, antara Perseroan dengan PT Nusajaya Persadatama Mandiri ("NPM").
b) 66,66% akan digunakan untuk pinjaman kepada Perusahaan Anak, yaitu:
- 50% dialokasikan kepada PT Bara Makmur Dwitama (BMD), yang akan digunakan BMD untuk:
98% untuk pembelian batubara yang mengacu kepada Perjanjian Jual Beli Batubara Indonesia No. 001/BMD-LGL/I/2024 tanggal 3 Januari 2024 antara BMD dengan PT Titan Infra Energy. Perjanjian yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 akan diperpanjang oleh BMD sebelum masa akhir perjanjian tersebut.
2% untuk modal kerja BMD yang akan digunakan antara lain untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik.
- 50% dialokasikan kepada PT Indo Lautan Energi (ILE), yang akan digunakan ILE untuk:
99% untuk pembelian bahan bakar solar yang mengacu kepada perjanjian yang saat ini sudah ada, yaitu Perjanjian Penjualan Bahan Bakar tanggal 10 Agustus 2023 antara ILE dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.
1% untuk modal kerja yang akan digunakan antara lain untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik.
Bisnis
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) bergerak di bidang perdagangan besar logam dan bijih logam, dan aktivitas perusahaan holding. Perseroan memiliki Perusahaan Anak dengan bidang usaha Perdagangan, Jasa angkutan laut, Jasa Pertambangan.
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) mulai beroperasi pada tahun 2019, dengan spesialisasi dalam perdagangan bijih nikel dalam negeri. DAAZ mengambil bijih nikel dari konsesi pertambangan terkemuka di Indonesia Timur, dan memasoknya ke pabrik peleburan di Sulawesi dan Halmahera.
Pengendali perseroan adalah Erwin Sutanto, yang dimana Erwin Sutanto sendiri juga merupakan salah satu pengendali dari satu perusahaan terbuka lainnya yaitu PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).
Pemegang saham Daaz Bara Lestari saat ini terdiri dari Zainal Abidinsyah sejumlah 20% saham, Irawan Sastrotanojo 15% saham, Erwin Sutanto 15% saham, dan PT Daaz Nusantara Abadi 50% saham.
Kinerja Keuangan
Foto: IPO DAAZ
Kinerja keuangan Perseroan tercatat turun, laba bersih berjalan Perseroan per April 2024 terdepresiasi 13,35% menjadi Rp84,94 miliar, dibandingkan dengan per April 2023 sebesar Rp98,02 miliar.
Padahal, jika melihat dari pendapatan dan margin justru tercatat naik. Pendapatan Perseroan per April 2024 tercatat naik tipis 3,65% menjadi Rp2,58 triliun, dibandingkan dengan per April 2023 sebesar Rp2,49 triliun.
Begitu juga dengan margin Perseron per April 2024 naik tipis menjadi 7,97%, dibandingkan dengan April 2023 sebesar 6,49%.
Tingginya beban-beban, mendorong penurunan laba bersih Perseroan. Dimana pada beban umum dan administrasi Perseroan tercatat naik per April 2024 sebesar 27,3% menjadi Rp41,62 miliar, dibandingkan dengan April 2023 sebesar Rp32,69 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp4,75 miliar, kenaikan gaji tahunan dan spesial bonus sebesar Rp5,61 miliar, kenaikan beban pajak pph 21 sebesar Rp2,74 miliar-, penurunan beban pajak terkait nilai PBBKB sebesar Rp4,3 miliar.
Rasio Keuangan
Menariknya, valuasi dari IPO DAAZ tidak begitu mahal, dimana Price Book Value (PBV) berada di angka satu, sehingga valuasinya kini berada di harga wajarnya.
Namun, dalam menghasilkan margin, Perseroan hanya mampu mencatatkan margin sebesar 7,97%. Dari margin tersebut, Perseroan hanya mampu mencatatkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) sebesar 3,28%.
Dalam mengelola laba bersih terhadap modal, dimana Return On Equity (ROE) tercatat 6,67%. Angka tersebut sudah berada di atas rata-rata ROE di industrinya di 5,3%. Sehingga dalam mengelola laba bersih terhadap modal sudah cukup baik.
Return On Asset (ROA) Perseroan tercatat sebesar 2,48%. Angka tersebut berada di bawah rata-rata industrinya di 3%. Sehingga dalam mengelola laba bersih terhadap aset kurang maksimal.
Adapun, Debt to Equity Ratio (DER) yang tercatat tinggi sebesar 169,47%. Hal ini menandakan bahwa total hutang Perseroan lebih besar dibandingkan dengan total modalnya. Tercatat per April 2024, hutang Perseroan sebesar Rp2,16 triliun, sedangkan modal Perseroan hanya sebesar Rp1,27 triliun. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modal kurang baik.
Dan secara likuiditas, Current Ratio (CR) Perseroan tercatat tinggi di atas 100%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancarnya cukup baik.
Kompetitor
Dari tujuh emiten nikel lainnya tercatat IPO DAAZ masih lebih murah dibandingkan NCKL yang telah memiliki PBV 2. Akan tetapi, dalam menghasilkan margin dan laba bersih, IPO DAAZ tidak lebih baik dibandingkan kompetitornya.
Track Record Saham IPO - Henan Putihrai Sekuritas
Melihat track record saham IPO dari penjamin emisi Henan Putihrai Sekuritas, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang sukses dalam menjalankan IPO nya dengan mencatatkan kenaikan saham ARA selama enam hari beruntun.
Prospek Bisnis
Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengatakan, proyeksi produksi nikel Indonesia pada tahun 2030 akan meningkat mencapai 3,74 juta ton atau sebesar 95%.
Menurutnya, dari hasil konsumsi produksi bijih nikel Indonesia menghasilkan produk setengah jadi (intermediate) berupa nikel matte, mixed hydroxide Precipitate (MHP). ari beberapa konsumsi bijih nikel tahun 2021 ke 2023 dan dari 2021 hanya mencapai 36% atau 1,350 juta ton dan tahun 2023 nikel dunia mencapai 65% atau 1,8 juta ton. Jadi diperkirakan dari 2024 ini produksi nikel pada tahun 2030 akan mencapai 3,74 juta ton.
Selain itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan potensi penjualan mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan mencapai 2 juta unit pada 2025 mendatang. Hal tersebut menyusul percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang saat ini tengah digencarkan pemerintah.
Menurut Moeldoko, Indonesia memiliki posisi yang kuat dalam pengembangan industri baterai terintegrasi. Dengan begitu, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor lima di dunia pada 2045 mendatang.
Adapun, menurut proyeksi Goldman Sachs, perusahaan jasa keuangan asal Amerika Serikat (AS), bahwa harga baterai kendaraan listrik/electric vehicle (EV) berpotensi terus menurun dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut data Goldman Sachs, pada 2020 rata-rata harga baterai EV global adalah US$141,1 per kilowatt-hour (kWh). Harga baterai EV tersebut sempat naik sampai 2023, tapi diproyeksikan turun mulai 2024 hingga mencapai US$86 per kWh pada 2030.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini: