Gak Usah Cari Dukun! Investasi Ini Buat Anda Kaya Saat Ekonomi Susah

1 month ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia kini tampak lesu menjelang pergantian pemerintahan baru. Beberapa data ekonomi menunjukkan trend penurunan, sehingga kini masyarakat harus cermat dalam memilih tempat berinvestasi yang aman dan baik.

Lantas instrument investasi apa yang aman di investasikan saat ekonomi lesu seperti saat ini?

Berikut rangkuman dan analisa CNBC Indonesia Research.

1. Emas

Emas menjadi pilihan investasi yang diambil pada masa ekonomi melemah maupun krisis. Emas yang dianggap nilai lindung selalu menjadi pilihan utama investor, karena nilainya justru akan meningkat di masa krisis ekonomi.

Di sepanjang tahun 2024, harga emas dunia telah melesat 28%, dalam lima tahun harga emas dunia telah mencatatkan kenaikan sebesar 77%. Hal ini lah yang membuat emas semakin banyak di gemari oleh investor, karena nilainya selalu terus berkembang.

2. Reksadana

Reksa Dana bisa dibilang sebagai investasi 'palugada' alias 'apa lu mau gue ada'. Sebab reksa dana menawarkan berbagai instrumen investasi dari yang berisiko rendah hingga tinggi dan dari instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Ada reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Kemudian, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun. Reksa dana campuran yang cocok buat yang suka risiko sedang. Reksa dana ini bisa diinvestasikan untuk 3-5 tahun. Jika ingin lebih berisiko, bisa pilih reksa dana saham yang cocok untuk investasi jangka panjang atau di atas 5 tahun.

3. Obligasi

Di era suku bunga yang masih tergolong tinggi, instrumen investasi berupa obligasi menarik untuk di perhatikan. Lantaran, semakin tinggi suku bunga maka yield obligasi cenderung akan menanjak. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi para pemegang obligasi.

4. Investasi Dolar

Di saat kondisi ekonomi RI yang tengah lesu, pergerakan rupiah akan semakin mengkhawatirkan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut mendorong investasi terhadap dolar AS menjadi hal yang menarik, mengingat kini rupiah semakin melemah.

Hingga awal perdagangan hari ini Jumat (11/10/2024), rupiah masih bertengger di level Rp15.640/US$1. Hal tersebut mencatatkan penurunan 3,34% di sepanjang Oktober 2024.

5. Saham Murah

Biasanya ketika ekonomi lesu, sebagian investor justru meninggalkan saham dan akhirnya banyak yang melakukan aksi jual. Hal tersebut mendorong harga sebuah saham menjadi turun. Banyak investor yang tak menyadari bahwa penurunan sebuah harga saham dapat mendorong semakin murahnya suatu valuasi sebuah saham.

Disinilah justru peluang agar dapat memaksimalkan cuan dari investasi saham. Investor harus jeli dan pandai memilah saham yang memiliki valuasi murah tapi tidak murahan, yakni pilih dari pertumbuhan labanya yang setidaknya stabil dan harga murah secara industri maupun sektoral

Berikut beberapa saham yang memiliki valuasi murah secara sektoral dengan memiliki likuiditas yang cukup baik.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research