Diam-Diam Kuda Belanda Mulai Jajah Indonesia, Nilainya Fantastis

3 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia- Ada yang menarik dalam dinamika impor Indonesia, tidak hanya tentang produk elektronik atau pangan, tapi juga kuda.

Negeri Kincir Angin, Belanda, tampaknya bukan hanya terkenal akan bunga tulip dan keju, tetapi juga menjadi pemasok utama kuda ke Indonesia. Dengan kualitas yang menjanjikan, kuda-kuda Belanda ini menempuh ribuan kilometer untuk memenuhi permintaan pasar Tanah Air yang kian berkembang.

Dalam lima tahun terakhir, nilai impor kuda dari Belanda melonjak tajam. Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), impor kuda dari Belanda ke Indonesia pada 2023 tercatat mencapai US$958.104. Angka ini mewakili bagian terbesar dari keseluruhan impor kuda Indonesia dalam kategori HS 01012100 yang totalnya mencapai US$1.067.836 di tahun yang sama.

Mengapa bisa demikian? Apa yang membuat kuda Belanda begitu diminati di Indonesia?

Tren berkuda di Indonesia sedang berada di jalur cepat. Tak hanya sekadar hobi, olahraga berkuda kini menjadi gaya hidup, terutama di kalangan masyarakat kelas atas.

Dari arena kompetisi hingga keperluan breeding, Indonesia semakin memerlukan kuda berkualitas tinggi yang sulit dicapai dari dalam negeri. Belanda, dengan tradisi dan reputasi panjangnya dalam menghasilkan kuda-kuda tangguh dan elegan, menjadi pilihan utama.

Kuda-kuda dari Belanda dikenal memiliki ketahanan dan kecakapan atletik yang superior, dua kualitas utama yang diincar untuk kebutuhan kompetisi. Faktor inilah yang menyebabkan Indonesia rela merogoh kocek lebih dalam untuk mengimpor kuda dari Belanda, meskipun harus menghadapi biaya logistik yang tinggi. Kualitas dan prestise kuda Belanda dinilai sepadan dengan investasi yang dikeluarkan.

Selain Belanda, Australia juga meramaikan pasar impor kuda di Indonesia. Pada tahun 2023, nilai impor kuda dari Australia mencapai US$109.732, menempatkannya sebagai pemasok terbesar kedua setelah Belanda. Meskipun nilainya masih terpaut jauh, Australia menunjukkan adanya peluang di pasar yang membutuhkan kuda dengan karakteristik berbeda, seperti untuk keperluan rekreasi atau pelatihan dasar.

Jika melihat data historis, nilai impor kuda dari Belanda meningkat pesat sejak 2018. Saat itu, nilainya baru mencapai US$127.069. Namun dalam empat tahun, angka tersebut melejit hingga hampir delapan kali lipat, menjadi US$944.096 pada tahun 2021 dan bahkan menyentuh angka lebih dari US$1 juta pada 2022. Lonjakan ini tentu mengindikasikan permintaan domestik yang semakin tinggi terhadap kuda berkualitas tinggi, yang sulit diperoleh dari pasar lokal.

Pertanyaannya: mengapa Belanda menjadi pilihan utama? Di antara banyak negara penghasil kuda, Belanda memiliki keunggulan dalam hal breeding dan pengembangan bibit unggul untuk kompetisi internasional. Hal ini membuat kuda dari Belanda memiliki nilai lebih dalam segi performa, yang menjadi faktor penting bagi pembeli di Indonesia. Selain itu, Belanda juga dikenal menerapkan standar tinggi dalam pemeliharaan dan pelatihan kuda, memberikan kepercayaan lebih bagi importir Indonesia.

Meski demikian, mengimpor kuda bukan tanpa tantangan. Proses pengiriman hewan hidup memerlukan penanganan khusus, dan biayanya jauh lebih tinggi dibandingkan produk lainnya. Ditambah dengan tarif bea masuk yang cukup besar, harga akhir kuda impor bisa melonjak hingga beberapa kali lipat. Faktor ini sering kali menjadi penghambat bagi pelaku usaha atau individu yang hendak mengembangkan bisnis kuda di Indonesia.

Sementara impor kuda melonjak, ekspor kuda Indonesia justru tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Data BPS mencatat bahwa Indonesia terakhir kali mengekspor kuda pada periode 2014-2016, dengan nilai total hanya sebesar US$9.752 ke Malaysia. Angka ini terbilang kecil, apalagi jika dibandingkan dengan besarnya nilai impor. Hal ini mencerminkan bahwa Indonesia masih lebih banyak mengimpor kuda ketimbang mengekspornya, terutama untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Dengan tingginya minat terhadap olahraga berkuda dan peningkatan fasilitas yang memadai, prospek impor kuda berkualitas dari Belanda dan Australia diperkirakan akan terus berlanjut. Namun, untuk menciptakan pasar yang berkelanjutan, tantangan dalam hal biaya logistik dan regulasi perlu diatasi.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research