Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) tinggal menghitung jam, di mana hari pemilihan akan berlangsung pada Selasa (5/11/2024) pagi waktu setempat atau malam hari waktu Indonesia.
Di sebagian besar negara bagian AS, tempat pemungutan suara akan dibuka antara pukul 07:00 dan 09:00 pagi waktu setempat. Jika berdasarkan waktu Indonesia, ini akan dimulai malam ini pukul 19.00 WIB dan 21.00 WIB.
Sementara untuk waktu penutupan jajak pendapat berbeda-beda di setiap negara bagian dan terkadang di setiap daerah.
Perhitungan suara kemungkinan baru akan dimulai setelah hasil jajak pendapatan ditutup di zona waktu Timur sekitar pukul 06:00 sore, untuk waktu Indonesia ini sekitar pukul 06:00 pagi WIB pada keesokan harinya, Rabu.
Pilpres AS nanti juga sekaligus akan menetukan partai mana yang akan berkuasa di Senat, saat ini Partai Republik menguasai kursi Senat. Sementara itu, Partai Demokrat dipandang masih punya peluang untuk menguasai DPR.
Foto: Suasana pemilu di Washington DC, AS, Sabtu (13/4/2019). (Foto: Kedubes RI di AS)
Suasana pemilu di Washington DC, AS, Sabtu (13/4/2019). (Foto: Kedubes RI di AS)
Dalam Pilpres AS kali ini, Partai Demokrat awalnya kembali mengusung sang petahana yakni Presiden Joe Biden. Namun di tengah jalan yakni pada Juli lalu, Biden resmi mengundurkan diri dan memberikan mandatnya kepada sang wakil Presiden yakni Kamala Harris.
Sedangkan Partai Republik juga kembali mengusung Donald Trump, yang juga menjadi mantan presiden AS periode 2017-2021 atau Presiden AS ke-45.
Pilpres AS kali ini diperkirakan kembali sengit karena dapat mempengaruhi global, terutama ketegangan di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina. Selain itu, munculnya kembali perang dagang antara AS-China juga akan cenderung kembali terjadi jika Trump memenangi Pilpres kali ini.
Tak hanya itu saja, Pilpres AS 2024 mencatatkan sejarah baru ketika Presiden Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali dan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Harris. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah modern AS di mana presiden petahana mengundurkan diri dari pencalonan pada tahap sedemikian late dalam siklus pemilu.
Foto: Pemilu AS (REUTERS/Kyle Grillotz)
A voter waits for her party to cast their midterm election ballots at the Sisters of The Company of Mary in Tustin, California, U.S. November 6, 2018. REUTERS/Kyle Grillot
Persaingan antara Trump dan Kamala Harris diprediksi akan sangat ketat, dengan berbagai isu domestik dan internasional yang memengaruhi preferensi pemilih.
Berdasarkan survei terbaru, ekonomi menjadi faktor paling menentukan bagi mayoritas pemilih Amerika dalam menentukan pilihan mereka pada November mendatang.
Sebagai informasi, di AS, presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun dengan batasan maksimal dua periode.
Melansir BBC, presiden AS tidak dipilih secara langsung oleh rakyat, melainkan oleh electoral college atau dewan pemilih. Penjabat yang menduduki electoral college inilah yang dipilih langsung oleh rakyat AS.
Meski Pilpres AS mengadopsi electoral college dan mungkin beberapa negara bagian sudah memiliki arah politiknya, tetapi ada beberapa negara bagian AS yang dapat disebut sebagai "swing" alias negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya yang secara masuk akal dapat dimenangkan oleh Demokrat Harris atau Republik Trump.
Tujuh di antaranya yakni Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Karolina Utara, Pennsylvania dan Wisconsin yang diperkirakan memegang kunci suara untuk Gedung Putih.
Ke-7 negara bagian tersebut memiliki permasalahan yang cukup beragam dan dapat mempengaruhi arah politik ketika program kampanye kedua kandidat digaungkan.
Oleh karena itu, kedua kandidat capres banyak melakukan kampanye menyasar pemilih di tujuh negara bagian karena belum menentukan pilihannya masing-masing.
Berikut ini 7 negara bagian di AS yang berpotensi menentukan hasil Pilpres AS 2024
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini: