- Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan kemarin, IHSG menguat sementara rupiah melemah
- Wall Street juga kembali ditutup beragam
- Kabinet Prabowo dan uang beredar akan menjadi penentu sentimen pasar hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan RI lagi-lagi bergerak tak sejalan di tengah banjirnya sentimen positif dari dalam negeri maupun luar negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat, sementara rupiah kembali ditutup melemah.
Masih terdapat beberapa sentimen dari dalam negeri maupun luar negeri hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.
IHSG pada perdagangan kemarin mencatatkan kinerja yang sangat baik, tercatat IHSG telah melesat delapan hari beruntun. Pada perdagangan Selasa (22/10/2024), IHSG tercatat menguat 0,21% di level 7.788,98.
Tercatat nilai transaksi atau turnover IHSG berada di angka Rp13,32 triliun. Transaksi berasal dari volume saham sebanyak 31,29 miliar lembar, terdiri dari 282 saham naik, 299 turun dan 216 tidak berubah.
Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan saham-saham big market cap. Dari emiten energi baru terbarukan saham konglomerasi Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan emiten otomotif PT Astra International Tbk (ASII) menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni masing-masing mencapai 23 indeks poin, 9,2 indeks poin, dan 7,8 indeks poin.
Selain itu, kabar dari Bank Indonesia mendorong penguatan pasar saham. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 tumbuh stabil. Posisi M2 pada September 2024 tercatat sebesar Rp9.044,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, pertumbuhan M2 hampir stagnan setelah tumbuh 7,3% pada Agustus lalu.
Pertumbuhan ini relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,3% (yoy).
Selain itu, kini pasar mulai optimis mengenai realisasi kebijakan 100 hari kerja Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto akan mengumpulkan para menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (24/10/2024).
Hal itu dilakukan untuk menyamakan visi para menteri yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu. Terutama mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan terutama mungkin dalam 100 hari ke depan dalam program-program era Prabowo.
Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Selasa (22/10/2024) rupiah ditutup melemah 0,42% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di posisi Rp15.555/US$1. Pelemahan tersebut tercatat sudah terjadi selama dua hari beruntun.
Melemahnya rupiah terhadap dolar AS terjadi usai lonjakan pada indeks dolar AS hingga imbal hasil Treasury AS 10 tahun. Indeks dolar AS tercatat bertengger di level psikologis 104, sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun mampu menyentuh level 4,22%.
Akibatnya aliran dana asing akan berpotensi beralih kembali masuk ke AS karena imbal hasil yang meningkat cukup menggiurkan bagi para investor.
Data terbaru yang dirilis periode 14-17 Oktober 2024 oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa sebesar Rp1,09 triliun investor asing keluar dari pasar keuangan domestik. Sebagian besar arus keluar dari Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp5,31 triliun.
Lebih lanjut, pasar masih menunggu kebijakan ekonomi dan strategi yang diambil oleh jajaran tim ekonomi yang baru terbentuk.
Sebagai informasi, pada Selasa pagi (22/10/2024), Prabowo melantik Ketua Mahkamah Agung, sejumlah kepala badan, staf khusus, penasihat khusus, hingga penasihat presiden di Istana Negara Jakarta. Sementara sebelumnya, ia melantik menteri dan wakil menteri (wamen).
Pelaku pasar masih memantau langkah-langkah baru yang diharapkan mampu memperbaiki keadaan ekonomi, terutama masalah korupsi serta swasembada pangan.
Namun, arah kebijakan yang akan diambil oleh kabinet baru ini nampak tidak bisa dipastikan, sehingga menimbulkan kehati-hatian di kalangan pelaku pasar. Hal ini tercermin pada melemahnya nilai tukar garuda.
Sementara dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Selasa (22/10/2024) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun tercatat menguat menguat 0,86% di level 6.667 dari perdagangan sebelumnya.
Imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN). Begitupun sebaliknya, imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).
Pages