Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan diambil sumpahnya pada Minggu (20/10/2024) mendatang.
Tak hanya menjadi hari pengambilan sumpah untuk paslon presiden dan wapres baru, pada hari itu juga akan diumumkan kabinet untuk pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, pengumuman kabinet ini kemungkinan juga akan digelar keesokan harinya atau sepekan kedepan setelah pelantikan Prabowo-Gibran.
Prabowo bersama koalisi besar dalam lima tahun ke depan. Maka jangan heran apabila nanti kabinet tampak gemuk.
Menurut Prabowo, untuk mengurus Indonesia seluas ini memang dibutuhkan jumlah menteri yang banyak. Apalagi masalah yang dihadapi terbilang kompleks. Selain itu, Prabowo secara gamblang akan mengambil menteri era kabinet Presiden Jokowi, karena merupakan orang terbaik.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa jumlah kursi kabinet Prabowo-Gibran akan terdiri dari 44 menteri. Hal itu disampaikan Bamsoet saat membuka acara Turnamen Bulu Tangkis DPR dan MPR di GOR kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Politikus Senior Partai Golongan Karya (Golkar) sekaligus Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku mendengar obrolan "warung kopi" yang menyebut akan ada 44 menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Terlepas dari hal tersebut, yang dinanti-nanti oleh pelaku pasar yakni kebijakan-kebijakan era Prabowo-Gibran yang digaung-gaungkan pada masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, salah satu contohnya yakni Program Makan Bergizi Gratis.
Bahkan, program ini sudah beberapa kali diujicobakan di beberapa sekolah, sehingga diharapkan dapat berjalan dengan baik.
Sesuai dengan program tersebut, maka sektor saham yang berpotensi diuntungkan yakni sektor konsumer, terutama konsumer makanan dan minuman.
Adapun secara lebih spesifik, saham yang berpotensi diuntungkan dari program pemberian susu gratis yakni PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), dan emiten produsen susu lainnya.
Sedangkan untuk saham produsen makanan yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Tak hanya sektor konsumer, sektor perunggasan atau poultry dan sektor ride hailing juga berpotensi diuntungkan.
Ayam dan telur potensi menjadi pilihan sumber protein paling utama mengingat untuk program makan bergizi gratis mengingat harga yang relatif murah dibandingkan komoditas lain, seperti ikan, daging sapi, dan lain-nya.
Foto: Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Proyeksinya hal ini akan membuat oversupply terhadap ayam dan telur diperkirakan turun menjadi 9% pada tahun ini, kemudian pada 2025 berlanjut menjadi 5%.
Guna menjaga harga lebih lanjut, pemerintah juga merevisi harga referensi unggas melalui peraturan Perbadan No.6/2024 di satu harga menjadi Rp25.000 per ekor. Meskipun untuk harga dasar ayam hidup dan ayam umur satu hari (day old chicks/DOC) belum ada ketentuan.
Adapun saham-saham yang berada di sektor poultry yang berpotensi diuntungkan dari Program Makan Bergizi Gratis yakni PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Selain itu, sektor ride hailing juga berpotensi diuntungkan karena program ini juga melibatkan sektor ini sebagai jasa pengiriman. Adapun saham yang berpotensi paling diuntungkan yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Head of Equity Research Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro dan tim mengatakan bahwa GOTO berpotensi diuntungkan karena berpotensi mendapat volume pesanan yang tinggi dari Program Makan Bergizi Gratis.
"Saat ini, tingkat penerimaan mitra GoFood berada di angka 20-30%, tetapi kami perkirakan GOTO pada akhirnya akan memperoleh tingkat penerimaan 5-10% karena tingginya volume pesanan dari program Makan Siang Gratis ini," ujar Satria dan Tim.
Namun, ada tantangan yang harus dihadapi yakni ketersediaan pengemudi di daerah terpencil, karena GOTO sekarang mempertimbangkan untuk merekrut pengemudi baru dalam proses pendaftaran nasional untuk mendukung program tersebut.
Selain saham-saham di sektor konsumer, poultry, dan ride-hailing, program-program Prabowo-Gibran lainnya juga dapat menguntungkan sektor lainnya. Berikut ini sektor dan saham yang berpotensi ketiban 'cuan' di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
1. Pertanian
Sektor pertanian berpotensi diuntungkan dari dampak panjang Program Makan Bergizi Gratis. Hal ini karena bahan makanan yang akan diberikan diusahakan berasal dari produk-produk pertanian lokal yang juga dapat mensejahterakan para petani.
Prabowo-Gibran juga memiliki program swasembada pangan, di mana program ini mengharuskan adanya peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.
Program tersebut dilakukan di level desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan nasional secara lebih efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan komoditas padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun. Mereka menargetkan minimal tambahan empat juta hektare luas panen tanaman pangan tercapai pada 2029.
Dengan adanya program tersebut dan dampak dari program pemberian makan gratis dan susu gratis, maka saham-saham yang berpotensi mendapat keuntungan yakni saham produsen beras seperti PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI).
2. Perikanan
Dalam Program Makan Bergizi Gratis, sektor perikanan juga dapat diuntungkan, karena program ini juga dapat memberdayakan nelayan lokal.
Dalam program tersebut, diusahakan bahan makanan juga berasal dari para nelayan, sehingga dapat memajukan produktivitas perikanan dan pesisir di Indonesia.
Dengan adanya program tersebut dan dampak dari program pemberian makan gratis, maka saham-saham yang berpotensi mendapat keuntungan yakni saham terkait budidaya ikan dan udang seperti PT Sekar Laut Tbk (SKLT), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), dan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO).
3. UMKM
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran juga diusahakan menggunakan bahan makanan dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Belum lagi, Prabowo berjanji akan membuat UMKM naik kelas.
UMKM sebagai bagian dari ekonomi kerakyatan menjadi bagian dari prioritas yang akan digenjot Prabowo-Gibran. Semisal, dalam delapan visi misi Asta Cita, salah satunya adalah ekonomi kerakyatan melalui peningkatan UMKM.
Visi tersebut berupa meningkatkan lapangan kerja berkualitas serta mendorong kewirausahaan dalam mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Dengan adanya program tersebut, maka saham-saham yang berkaitan dengan UMKM tentunya akan diuntungkan. Namun hingga kini, masih sedikit emiten UMKM yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
4. Sektor Lainnya yang Berkaitan dengan Visi-Misi Prabowo-Gibran
Prabowo-Gibran tentunya tidak hanya memiliki satu program saja, tetapi memiliki beberapa program yang dapat mensejahterakan masyarakat.
Selain Program Makan Bergizi Gratis, ada program-program lainnya seperti dilanjutkannya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), menjamin rumah murah dan sanitasi untuk masyarakat desa dan rakyat yang lebih membutuhkan, melanjutkan hilirisasi, dan meningkatkan pendidikan.
Dalam hal ini, maka sektor-sektor lainnya yang juga berpotensi mendapat keuntungan yakni konstruksi (pembangunan infrastruktur), properti (perumahan), industri (hilirisasi), dan pendidikan.
Untuk sektor konstruksi, tentunya saham-saham konstruksi diuntungkan, utamanya BUMN Karya. Sedangkan untuk saham properti seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan saham properti lainnya.
Foto: Asisten Khusus Menhan Bidang Ketahanan Pangan, Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana, mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menghadiri panen raya jagung di lahan food estate Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Senin (11/3/2024), hasil kerja sama Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Pertanian. (Instagram @kemhanri)
Asisten Khusus Menhan Bidang Ketahanan Pangan, Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana, mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menghadiri panen raya jagung di lahan food estate Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Senin (11/3/2024), hasil kerja sama Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Pertanian. (Instagram @kemhanri)
Sementara untuk sektor industri, utamanya nikel, ada saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan emiten nikel lainnya.
Untuk sektor keuangan, ada perbankan dan lembaga pembiyaan. Hal ini terkait dengan rencana Prabowo-Gibran yang akan menaikkan rasio pajak (tax ratio).
5. Pertahanan
Prabowo tentunya sudah familiar dengan hal-hal yang berbau militer, sehingga sektor pertahanan di tangan Prabowo memang tak perlu dipertanyakan lagi.
Tetapi di Indonesia, sepertinya belum ada emiten pertahanan yang melantai di bursa. Hal ini karena perusahaan sektor pertahanan di Indonesia sebagian besar dikelola oleh negara.
Meski belum ada yang go-public, tetapi saat ini sudah dimulai pembentukan holding BUMN pertahanan, di mana PT LEN Industri (Persero) sudah menjadi holding dari empat perusahaan BUMN pertahanan seperti PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero) dan PT Dahana (Persero).
Namun, tak menutup kemungkinan jika Prabowo menang, ada potensi emiten pertahanan yang akan go-public kedepannya.
6. Perkebunan
Pemerintahan era Prabowo-Gibran kelak juga akan mendorong kebijakan pemanfaatan sumber bahan bakar nabati dalam hal ini sawit atau biodiesel sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran yang juga Gubernur Bank Indonesia 2003-2008, Burhanuddin Abdullah mengatakan, kebijakan pemanfaatan biodiesel sejatinya sudah diberlakukan sebanyak 35% (B35). Ke depan, kebijakan pemanfaatan biodiesel bisa ditingkatkan menjadi B50.
"Dan itu sudah sampai di B35 yang konon kabarnya sudah sangat bagus. pemerintah mendatang itu agak insist untuk bisa di B50. Saya nggak tahu apakah nanti kecukupan dari CPO nya itu sendiri," jelas Burhanuddin dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook 2025, dikutip Kamis (25/9/2024).
Selain pemanfaatan biodiesel, bahan campuran untuk jenis bensin yakni dari bioetanol juga diharapkan bisa digencarkan. Jika hal itu bisa dilakukan, Indonesia diperkirakan bisa menghemat anggaran impor mencapai US$ 20 miliar setara Rp 311,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.575 per US$).
"Selain itu di usaha-usaha untuk ubah molase jadi etanol sebagai campuran dari Pertamax atau Pertamax Plus ini sedang kita jajaki, pelajari lakukan supaya bisa dilakukan dan itu kalau bisa dengan biodiesel kita at least US$ 20 billion kita bisa save untuk tidak impor," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan periode pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Terpilih 2024/2029 Prabowo Subianto nantinya akan meningkatkan penggunaan campuran BBN jenis biodiesel pada BBM.
Saat ini Indonesia sudah menerapkan mandatori penggunaan biodiesel dengan campuran Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 35% atau B35 pada BBM Solar. Bahlil menyebut, ke depannya Prabowo akan mendorong penggunaan biodiesel hingga B40, dan bahkan hingga B50.
Dengan adanya potensi berlanjutnya program pemanfaatan sumber bahan bakar nabati, maka sektor yang bakal diuntungkan yakni sektor perkebunan, dalam hal ini emiten-emiten kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Adapun saham-saham yang berpotensi diuntungkan yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan saham-saham CPO lainnya.
Untuk keterangan lebih lanjut, berikut sektor-sektor dan saham-saham yang berpotensi diuntungkan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini: