Jakarta, CNBC Indonesia - Uranium adalah unsur kimia radioaktif yang terdapat secara alami di kerak bumi dan air laut dan saat ini menjadi komoditas yang cukup strategis untuk dikembangkan.
Hal ini karena komoditas mineral tersebut dapat digunakan sebagai material pendukung energi baru berupa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Bahkan, Permintaan uranium global diperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang, yang menjadi pertanda baik untuk harga uranium di masa depan, karena makin banyaknya negara yang sadar akan perubahan iklim dan pemanasan global akibat masifnya penggunaan energi fosil.
Menurut Asosiasi Nuklir Dunia (WNA), sekitar 60 reaktor nuklir sedang dibangun di seluruh dunia, dan peningkatan kapasitas yang signifikan juga menjadi salah satu rencana.
Tercatat ada lima negara yang menjadi penyumbang terbesar untuk produksi uranium. Lalu siapakah negara yang memiliki cadangan uranium terbanyak saat ini? Berikut ini daftarnya berdasarkan data dari MiningDataOnline.
1. Australia
Negara tetangga Indonesia yakni Australia menjadi negara dengan cadangan uranium terbesar di dunia hingga saat ini yakni mencapai 1.684.100 metrik ton (MT) atau 1,7 juta ton.
Sumber utama uranium Australia adalah Bendungan Olimpiade, deposit uranium tunggal terbesar yang dikenal di dunia dengan cadangan yang terbukti dan kemungkinan mencapai sebesar 588 juta MT pada kadar rata-rata 590 gram per MT (g/t) uranium in-situ.
Selain itu ada juga Ranger, Beverley dan Four Mile yang menjadi deposit uranium utama yang dimiliki Australia. Namun produksi uranium di Ranger dihentikan pada awal 2021 dan situs tersebut sekarang sedang dalam tahap direhabilitasi.
Australia merupakan pemain kunci di dalam industri uranium global, akan tetapi penambangan bahan tersebut diperdebatkan secara politik di negara ini. Misalnya, pemerintah Australia Barat telah mengerem persetujuan proyek pertambangan uranium baru, meskipun mengizinkan proyek yang ada untuk dilanjutkan. Selain itu, pemerintah federal juga menentang kehadiran energi nuklir.
2. Kazakhstan
Kazakhstan berada di urutan kedua dalam cadangan uranium yakni mencapai 815.200 MT, tetapi menempati urutan pertama untuk produksi uranium. Perusahaan tambang uranium yang dimiliki secara nasional, Kazatomprom merupakan produsen uranium terbesar di dunia.
Setidaknya 67% produksi listrik Kazakhstan berasal dari batu bara, dengan sisanya dipasok oleh gas alam yang mencapai 22%), hidro sebesar 9%, serta matahari dan angin sebesar 1,5%.
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi fasilitas selama kunjungan ke Institut Senjata Nuklir dan pangkalan produksi bahan nuklir tingkat senjata di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara pada 13 September 2024.(via REUTERS/KCNA)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi fasilitas selama kunjungan ke Institut Senjata Nuklir dan pangkalan produksi bahan nuklir tingkat senjata di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara pada 13 September 2024. (KCNA via REUTERS)
Namun rencana pengembangan energi di Kazakhstan terdapat perubahan pada bauran yang akan mencakup 5% untuk pembangkit listrik dari tenaga nuklir dan 10% dari energi terbarukan pada tahun 2030.
Kazakhstan memiliki dua pembangkit listrik tenaga nuklir yang diusulkan dan sedang direncanakan. Namun sayangnya, pembangunan PLTN ini sedikit terhambat karena adanya perang Rusia-Ukraina.
3. Kanada
Produsen uranium terbesar kedua dipegang oleh Kanada, yang masuk tiga besar negara-negara uranium teratas berdasarkan kepemilikan cadangan.
Cekungan Athabasca Saskatchewan menjadi lokasi utama eksplorasi uranium dan sudah dikenal di seluruh dunia karena memiliki deposit uranium bermutu tertinggi di dunia.
Negara Amerika Utara ini adalah rumah bagi penambang uranium top dunia yakni di Danau Cigar Cameco dan Sungai McArthur. Bersama-sama, mereka menjadikan provinsi Saskatchewan sebagai pemimpin internasional di sektor uranium, meskipun dalam beberapa tahun terakhir operasionalnya tidak terlalu banyak.
Tambang tersebut menampung deposit bermutu tinggi, dengan kemungkinan cadangan yang tersimpan di Danau Cigar berjumlah 208,6 juta pon uranium dari 600.000 MT dengan nilai 17,03%, dan Sungai McArthur mencapai 380,5 juta pon uranium dari 2,6 juta MT dengan nilai 6,72%.
Energi nuklir menyumbang sekitar 15% dari permintaan listrik Kanada, dan infrastruktur tenaga nuklir yang dimiliki negara ini mencakup 19 reaktor nuklir.
Sebagai negara terbesar kedua berdasarkan daratan, menyediakan energi yang andal ke banyak daerah terpencil menjadi tantangan untuk Kanada. Namun teknologi reaktor baru, seperti reaktor modular kecil, memiliki potensi untuk memasok daya ke jaringan listrik yang lebih kecil atau ke daerah terpencil di luar jaringan.
4. Rusia
Sebagai negara dengan daratan terbesar, Rusia memiliki kekayaan sumber daya, termasuk 8% uranium dunia. Mayoritas produksi uranium domestik Rusia berasal dari Rosatom, anak perusahaan ARMZ Uranium Holding, yang memiliki tambang bawah tanah Priargunsky dan sedang mengembangkan deposit Vershinnoye di Siberia Selatan.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, pemerintah Rusia berencana menggenjot produksi uraniumnya. Menurut WNA, energi nuklir menyumbang 19% dari bauran energi Rusia pada Desember 2021, data terbaru yang tersedia.
Rusia memiliki 36 reaktor nuklir yang menghasilkan 26.802 megawatt listrik, dengan tambahan empat unit yang sedang dibangun. Dikenal sebagai salah satu dari 10 produsen uranium teratas dunia, Rusia juga memiliki cadangan yang signifikan.
Namun adanya perang Rusia Ukraina menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana Rusia akan dapat melanjutkan ekspor, meski negara-negara Eropa seperti Prancis masih mengimpor uranium Rusia.
Pada 2023, Rusia dilaporkan menyumbang 27% dari semua uranium yang dipasok ke pembangkit nuklir AS. Tapi pada Mei 2024, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang larangan impor uranium dari Rusia.
Pada pertengahan September 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempertimbangkan untuk membatasi ekspor uranium sebagai tanggapan atas sanksi yang sedang berlangsung.
5. Namibia
Namibia merupakan negara penghasil uranium terbesar ketiga di dunia, dan berada pada urutan kelima untuk negara pemilik cadangan terbanyak.
Tambang Langer Heinrich milik negara yang kendalikan oleh Paladin Energy, dan tambang Rössing, yang mayoritas dimiliki oleh China National Uranium, mampu menghasilkan 10% dari produksi uranium dunia.
Langer Heinrich menampung total cadangan yang terbukti dan kemungkinan mencapai sebesar 83,8 juta pound uranium dari 84,8 juta MT.
Selain itu deposit Namibia juga tersimpan di dalam Trekkopje, yang berada di dekat Rössing dan dimiliki oleh Orano, dan tambang uranium Husab kelas dunia, yang juga mayoritas dimiliki oleh China National Uranium. Husab diperkirakan menampung 224,8 juta pon cadangan uranium.
Pemerintah Namibia terus mendukung perluasan industri pertambangan uranium. Meskipun tidak ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Namibia, ada beberapa dukungan untuk industri tenaga nuklir secara nasional.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini: