Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham milik Konglomerat RI Prajogo Pangestu selalu berhasil menarik perhatian banyak investor. Sosok Prajogo yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, sekaligus pengusaha sukses yang membangun kerajaan bisnis dari nol. Reputasi dan rekam jejaknya memberi kepercayaan tinggi kepada investor. Ia pun dijuluki sebagai "raja komoditas" Indonesia. Kepemimpinannya diasosiasikan dengan pertumbuhan cepat dan ekspansi agresif.
Perusahaan-perusahaan milik Prajogo berada di sektor-sektor yang sangat penting dan sering booming seperti energi dan petrokimia, energi terbarukan hingga sumber daya alam dan infrastruktur.
Beberapa saham milik Prajogo mencetak kenaikan harga luar biasa dalam waktu relatif singkat, baik saham yang telah lama melakukan Initial Public Offering (IPO) maupun yang belum lama IPO.
Selain manuver korporasi yang agresif, kenaikan harga saham sebagian didorong oleh peningkatan kinerja keuangan yang luar biasa.
Kini anak usaha milik Prajogo Pangestu tengah mempersiapkan diri untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), PT Chandra Daya Investasi (CDI). CDI merupakan anak perusahaan dari PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, termasuk sektor kelistrikan, air, pelabuhan, penyimpanan, dan logistik. CDI memiliki portofolio aset yang didukung oleh kontrak jangka panjang dengan klien-klien terkemuka, seperti Chandra Asri Group, Salim Group, Krakatau Steel Group, dan Posco.
Rencana IPO CDI telah diumumkan oleh manajemen TPIA pada Februari 2025. Sayangnya hingga saat ini, proses tersebut masih dalam tahap pembahasan internal dan belum ada kepastian mengenai waktu pelaksanaan IPO. Manajemen TPIA menegaskan bahwa mereka akan mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan pasar modal yang berlaku dalam setiap aksi korporasi.
Namun, kabarnya,emiten ini akan listing dengan kode saham CDIA, potensial valuasi ditaksir mencapai US$ miliar. Paling cepat IPO bisa berlangsung pada Juni 2025.
Dalam prospektus yang sebelumnya sempat beredar, CDIA diperkirakan akan mengeluarkan saham baru maksimal 12,48 miliar saham, dengan harga penawaran di Rp170 sampai Rp190 per lembar. Sehingga, dana segar yang bisa diraih sebanyak-banyaknya Rp2,73 triliun.
Mengenal Bisnis CDI
PT Chandra Daya Investasi (CDI) berada di bisnis sektor infrastruktur. CDI merupaka sebuah entitas khusus yang berinvestasi serta mengelola aset-aset energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, dan logistik. Aset-aset tersebut antara lain:
• Energi
Bisnis dan operasional energi yang dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang diakuisisi dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada tahun 2023. Selain memperkuat kemampuan untuk menjadi mitra pertumbuhan bagi sektor-sektor strategis di Indonesia, akuisisi ini juga menawarkan sinergi, diversifikasi aliran pendapatan, dan membawa utilitas pendukung yang diperlukan untuk ekspansi kami.
PT Krakatau Chandra Energi yang mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 120MW untuk kebutuhan energi Chandra Asri Group serta energi industri dan perumahan di Cilegon.
• Air
PT Krak atau Tirta Industri yang mengoperasikan pabrik pengolahan air, daur ulang, dan pengolahan air limbah. Bisnis pengelolaan air yang dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan ditangani oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI) di mana memiliki 49% saham yang diakuisisi dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, pada tahun 2023.
• Kepelabuhanan & Penyimpanan
Chandra Asri Group melalui PT Chandra Daya Investasi menyediakan bisnis layanan dermaga dan tangki untuk produk kimia dan minyak bumi olahan melalui PT Chandra Pelabuhan Nusantara, PT Chandra Samudera Port (CSP), dan PT Redeco Petrolin Utama (RPU).
• Logistik
Chandra Asri Group melalui PT Chandra Daya Investasi merintis langkah di bisnis perkapalan dan pergudangan yang berfokus untuk melayani kebutuhan Perusahaan dan tambahan calon pelanggan eksternal di masa depan melalui PT Chandra Shipping International (CSI), PT Marina Indah Maritim (MIM), PT Chandra Cold Chain (CCC). Melalui lini bisnis ini, Chandra Asri Group berkembang ke arah manajemen perkapalan dan bisnis logistik darat.
PT Chandra Pelabuhan Nusantara yang mengoperasikan layanan dermaga yang dapat menangani kapal-kapal besar hingga 96.000 DWT, dijadikan juga sebagai pemasok layanan tangki penyimpanan dan pelayaran khusus, bersama PT Redeco Petrolin Utama dan PT Chandra Samudera Port.
Kinerja Keuangan dan Aksi Korporasi Terkini
Hingga saat ini, laporan keuangan PT Chandra Daya Investasi (CDI) belum tersedia secara publik, karena perusahaan ini belum terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meskipun laporan keuangan resmi belum dipublikasikan, terdapat proyeksi kinerja keuangan CDI. Pada 2025, CDI diperkirakan akan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 500 miliar, dan pada 2027, pendapatan diproyeksikan meningkat menjadi Rp 2,5 triliun dengan laba bersih Rp 800 miliar
Selain itu terdapat beberapa aksi korporasi CDI yang telah dilakukan bersama dengan TPIA.
Pada April 2025, TPIA melakukan penyuntikan modal sebesar Rp853,26 miliar ke CDI melalui penerbitan 8,53 miliar lembar saham baru. Setelah transaksi ini, modal ditempatkan dan disetor CDI meningkat menjadi Rp11,23 triliun, dengan komposisi kepemilikan saham TPIA sebesar 66,7% dan Phoenix Power B.V. sebesar 33,3%
Sebelumnya, CDI juga menerima pendanaan sebesar IDR 2.964 triliun dari TPIA dan Phoenix Power B.V. pada 10 April 2025
Dalam akuisisi strategis pada 2023, CDI melalui PT Krakatau Chandra Energi (KCE) mengakuisisi PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel, untuk memperkuat bisnis energi dan infrastruktur TPIA.
Adapun, CDI memiliki rencana strategis untuk ekspansi bisnis, termasuk peningkatan kapasitas armada kapal, pengembangan infrastruktur energi, dan diversifikasi layanan logistik. Proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan menunjukkan potensi CDI sebagai pemain utama di sektor infrastruktur dan energi di Indonesia.
Meskipun laporan keuangan resmi CDI belum tersedia, informasi terkait rencana IPO, suntikan modal, proyeksi kinerja keuangan, dan portofolio bisnis memberikan gambaran mengenai posisi keuangan dan prospek perusahaan. Dengan dukungan modal yang kuat dan strategi ekspansi yang jelas, CDI berpotensi menjadi entitas yang menarik bagi investor setelah IPO.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)