Proyeksi Saham BRI Hingga Mandiri Hari Ini, Saatnya Beli?

1 month ago 29

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah anjlok selama lima hari beruntun hingga perdagangan kemarin. Keluarnya kinerja keuangan perusahaan, terutama bank raksasa diharapkan bisa menggerakkan optimisme pasar.

Pada perdagangan kemarin Selasa (11/2/2025), IHSG ditutup anjlok 1,75% di level di 6.531,99. Penurunan tersebut menjadi kejatuhan IHSG selama lima hari beruntun dan terburuk sejak 13 Mei 2022.

Guncangan pasar modal RI masih datang dari tertekannya saham-saham blue chip dan arus dana asing yang keluar masih terus deras terjadi.

Akan tetapi optimisme terhadap kinera beberapa saham terutama perbankan dapat mendorong pergerakan positif saham perbankan hari ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang tahun ini industri jasa keuangan masih menantang bahkan lebih sulit dibandingkan tahun 2024. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman juga mengatakan hal yang sama. Namun, pihaknya tetap optimis.

Irfan mengungkapkan, jika melihat kondisi pasar modal beberapa hari terakhir ini cenderung dipengaruhi oleh faktor global. Ia mengaku, gejolak global menjadi fokus utama dan sorotan investor.

Optimisme industri pasar modal ditengah gejolak perekonomian dan geopolitik global, kata Iman, Indonesia masih tangguh. Hal itu tecermin dari ketahanan tahun lalu. Apalagi, kinerja perusahaan emiten tetap mengalami peningkatan.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal, seperti geopolitik global dan lainnya. Namun, ia memastikan pihaknya tetap menjaga dari sisi kinerja.

"Kita punya keyakinan bahwa secara perlahan kita akan menjalankan operasi yang baik. 2025 kita lebih optimis. Harapan kita harga saham kita kembali ke nilai sebelumnya," ungkap Sigit saat ditemui usai acara PTIJK OJK, di Jakarta, Selasa, (11/2/2025).

Sebagai gambaran, harga saham BMRI telah turun 12,86% selama jangka waktu sepekan. Adapun tren penurunannya terus menurun hingga perdagangan Selasa (11/2/2025) sebesar 2,40% ke harga Rp4.880 per lembar saham.

Sementara itu, terkait penurunan saham bank lainnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso tak banyak berkomentar terkait hal tersebut. Namun, ia memberi sinyal bahwa pihaknya akan melakukan buyback saham dalam waktu dekat.

"Ada (buyback) nanti kita minta persetujuan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ungkap Sunarso.

Sebagai informasi, harga saham BBRI telah terkoreksi -4,98% dalam jangka waktu seminggu. Namun pada perdagangan Selasa (11/2/2025), saham BBRI berhasil melonjak 1,01% di level Rp4.010 per lembar saham.

Optimisme dari pelaku pasar hingga pelaku usaha dapat menjadi booster bagi pergerakan saham perbankan hari ini.

CNBC Indonesia Research melihat terdapat tiga saham potensial dalam pergerakan saham hari ini Rabu (12/2/2025).

Sanggahan: Artikel rekomendasi saham ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research