Dividen Telkom Masuk, Danantara Dapat Tambahan Tenaga Berapa Triliun?

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi pelat merah dan terbesar di Tanah Air PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan membagikan dividen dengan cuan ciamik lebih dari 7%. Hal ini tentu akan memberi berkah bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

TLKM diketahui membagikan dividen sebanyak Rp21 triliun atau 89% dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan tersebut disetujui oleh pemegang saham TLKM lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan dividen tunai yang akan dibagikan tersebut setara Rp 178,5 per saham.

Menilik secara historis, sejak 2013 TLKM tak pernah absen bagi dividen dan rata-rata selama lima tahun yield yang bisa diberikan mencapai 5,47%. Angka ini cukup ciamik dibandingkan return deposito bank umum yang ditanggung Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di kisaran 4%.

Adapun laba bersih TLKM sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 23,6 triliun. Sementara, sisa laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan sebesar 11% dari laba bersih atau sejumlah Rp 2,59 triliun.

Diketahui, TLKM menutup tahun 2024 dengan mencatat kinerja keuangan yang positif. Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150,0 triliun atau tumbuh 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp75,0 triliun dengan margin EBITDA tetap terjaga pada 50,0%, meskipun terdampak oleh program Pensiun Dini (Early Retirement Program/ERP) yang dilaksanakan pada kuartal II 2024.

Selain itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp23,6 triliun dengan margin laba bersih pada 15,8%. Sedangkan untuk laba bersih operasional tercatat sebesar Rp24,1 triliun dengan margin laba bersih operasional 16,1%.

Pada kuartal IV 2024, Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan positif sebesar 2,2% QoQ menjadi Rp37,7 triliun. Sementara itu, pada periode ini laba bersih meningkat sebesar 1,0% QoQ menjadi Rp6,0 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 15,8%.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (27/5/2024), saham TLKM naik 2% lebih ke Rp 2.860 per saham dan dalam sebulan terakhir telah terapresiasi 11%. Menggunakan harga perdagangan terbaru itu, indikasi imbal hasil dividen TLKM mencapai nyaris 7,5%.

Telkom Tambah Berkat Untuk Danantara

Dengan cuan dividen ciamik tahun ini, TLKM akan menyumbang dana segar ke Danantara mencapai Rp10,93 triliun, ini didapatkan dari kepemilikan Danantara yang mewakili pemerintah terhadap TLKM sebanyak 52,09% dari modal yang ditempatkan dan disetor.

Nilai tersebut semakin menambah dana kelolaan Danantara yang bisa digunakan untuk menyuntik sejumlah proyek strategis nasional (PSN) dan re-investasi lagi di IHSG, mengingat posisi Danantara akan segera official sebagai liquidity provider.

Dengan tambahan dividen dari TLKM, Danantara setidaknya sampai bulan depan akan dapat dividen kurang lebih Rp120 triliun dari BUMN.

Sebelumnya Danantara telah menerima dividen lebih kurang Rp 110 triliun dari perusahaan pelat merah.

CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk investasi ke sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

"Thats why creating a job is important. Nah dengan adanya Danantara bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," katanya dalam DBS Asian Insight Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Rosan menjelaskan menciptakan lapangan kerja di Indonesia menjadi pekerjaan rumah penting bagi pemerintah, mengingat setiap tahun ada lebih dari 2 juta bayi lahir di Indonesia.

"Makanya saya bilang, setiap 2-3 tahun kita melahirkan satu Singapura," katanya.

Hal tersebut dengan asumsi jumlah penduduk Singapura mencapai 6 juta jiwa.

Rosan melanjutkan bahwa Danantara akan fokus investasi di Indonesia. Akan tetapi terbuka untuk menanamkan modal di Asean dan juga negara lain yang memberikan manfaat.

Sebelumnya, Chief Operating Officer Danantara sekaligus Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria mengatakan, Danantara tersebut akan menginvestasikan dividen BUMN sebesar Rp 170 triliun per tahun.

Nantinya, kata Dony, dividen itu disetorkan oleh Holding Operasional atau Danantara Asset Management setiap tahunnya kepada Holding Investasi.

"Saya punya komitmen dengan Presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp 170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu di Danantara Investment Management," ujar Dony.

Dony memastikan, pengelolaan investasi yang dilakukan Danantara Investment Management tak akan mempengaruhi kinerja BUMN. Sebab, pengelolaan operasional BUMN dilakukan pihaknya secara terpisah.

"Jadi kita memisahkan dari awal, seperti tadi pertanyaan apakah nanti risikonya akan menyeret-nyeret BUMN, itu sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu super holding sendiri namanya Danantara Asset Management," pungkasnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research