Jakarta, CNBC Indonesia — Isra Mikraj merupakan perjalanan yang melampaui batas fisik, menghubungkan langit dan bumi. Umat muslim yang tersebar di berbagai negara merayakan peristiwa ini dengan cara yang unik setia tahun, menyatukan makna spiritual dengan kearifan lokal.
Palestina: Melodi Tradisi dalam Kebersamaan
Di Palestina, perayaan Isra Mikraj lebih dari sekadar ritual keagamaan. Bagi masyarakat Palestina, ini adalah momen untuk merayakan persatuan dan rasa syukur. Dengan mengenakan pakaian adat terbaik, mereka berkumpul di rumah-rumah, memainkan alat musik tradisional, dan berbagi makanan.
Keunikan tradisi ini tidak hanya terletak pada kesederhanaan, tetapi juga pada makna kebersamaan yang kuat. Seolah-olah, melalui setiap irama musik dan makanan yang dibagikan, umat Muslim di Palestina ingin mengatakan, "Perjalanan Nabi Muhammad SAW adalah perjalanan kita bersama."
Hal ini menegaskan bahwa spiritualitas tidak hanya ada dalam doa, tetapi juga dalam interaksi sosial yang membangun rasa solidaritas.
Turki: Zikir, Maulid, dan Kekuatan Bersama
Tidak kalah menarik, Turki merayakan Isra Mikraj dengan cara yang memperkuat rasa kebersamaan. Di negara ini, selain salat malam dan pembacaan Maulid Nabi Muhammad, ada tradisi zikir bersama yang melibatkan seluruh jamaah masjid. Zikir ini bukan hanya untuk merayakan perjalanan Nabi Muhammad, tetapi juga sebagai pengingat akan kekuatan kolektif umat Muslim.
Salah satu keunikan lainnya adalah bagaimana perayaan ini juga diwarnai dengan amal sosial, di mana masyarakat Turki sering memberikan makanan kepada yang membutuhkan. Hal ini menciptakan hubungan langsung antara spiritualitas dan sosial, mengingatkan kita bahwa setiap amal yang kita lakukan adalah bagian dari perjalanan spiritual yang lebih besar.
Amerika Serikat: Perayaan dengan Semangat Kebersamaan di Komunitas Muslim
Di Amerika Serikat, meskipun tidak menjadi hari libur nasional, Isra Mikraj dirayakan dengan antusias oleh komunitas Muslim. Dilansir dari Islamic Monthly, di kota-kota besar seperti New York, Chicago, dan Los Angeles, umat Muslim mengadakan pertemuan komunitas, mengundang para ulama untuk memberikan ceramah dan tafsir tentang perjalanan Isra Mikraj.
Namun yang menarik, di Amerika, perayaan ini sering kali diintegrasikan dengan kegiatan amal, seperti pengumpulan dana untuk bantuan sosial atau layanan bagi kaum dhuafa.
Dengan latar belakang multikultural Amerika, perayaan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas melalui open house di masjid-masjid, di mana non-Muslim juga diundang untuk memahami lebih dalam tentang makna Isra Mikraj dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Ini menunjukkan betapa Isra Mikraj bukan hanya ritual agama, tetapi juga alat untuk mempererat hubungan antar umat manusia, tanpa memandang latar belakang etnis atau agama.
China: Berbeda, Tapi Tetap Memiliki Makna Mendalam
Di China, umat Muslim merayakan Isra Mikraj dengan cara yang lebih sederhana, namun tak kalah berarti. Biasanya, di wilayah-wilayah yang mayoritas Muslim seperti Xinjiang, perayaan dimulai dengan pertemuan di masjid-masjid untuk melaksanakan salat malam dan membaca Al-Qur'an bersama.
Salah satu aspek unik adalah bagaimana perayaan ini lebih ditekankan pada renungan pribadi dan pembelajaran agama. Meskipun China tidak memiliki banyak tradisi publik atau perayaan yang terlihat di luar, keheningan yang mengiringi perayaan ini memberikan ruang bagi umat Muslim untuk lebih mendalami makna spiritual Isra Mikraj.
Di beberapa tempat, ada juga kegiatan penggalangan dana untuk membangun masjid atau mendukung pendidikan agama bagi generasi muda, yang mencerminkan semangat untuk terus menerus menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari
Indonesia: Dari Rejeban hingga Bersih Desa, Tradisi yang Penuh Makna
Indonesia, dengan keragaman budaya dan etnis, memiliki cara tersendiri dalam merayakan Isra Mikraj. Salah satu tradisi yang terkenal di Jawa adalah Rejeban, di mana masyarakat berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat malam, membaca Al-Qur'an, dan mendengarkan ceramah yang mendalam tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Namun, yang membuat Indonesia benar-benar unik adalah tradisi Bersih Desa, di mana masyarakat membersihkan lingkungan sebagai bentuk syukur dan doa agar desa mereka dilindungi dari bencana dan penyakit. Tradisi ini adalah representasi sempurna dari budaya Indonesia yang memandang kebersihan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual.
Peringatan Isra Mikraj di Indonesia tidak hanya berfokus pada spiritualitas, tetapi juga mencerminkan bagaimana budaya lokal menyatu dengan nilai-nilai agama dalam cara yang sangat mendalam dan kontekstual
Dari Palestina hingga Indonesia, setiap tradisi perayaan Isra Mikraj mengandung pesan yang lebih besar tentang kebersamaan, amal, dan pentingnya menjaga kebersihan lahir dan batin.
Meskipun caranya berbeda, inti dari peringatan ini tetap sama, mengingatkan kita untuk terus memperdalam iman dan memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan sesama manusia. Dalam setiap langkah, dari langit ke bumi, ada pelajaran tentang bagaimana spiritualitas seharusnya tercermin dalam tindakan nyata baik itu dalam berdoa, berbagi, atau menjaga lingkungan sekitar kita.
Bagi umat Muslim, Isra Mikraj bukan hanya sebuah perayaan melainkan perjalanan batin yang menghubungkan umat Muslim di seluruh dunia, mengingatkan mereka bahwa meskipun berada di tempat yang berbeda, mereka memiliki satu tujuan yang sama: mencapai kedamaian dan keselamatan melalui perjalanan spiritual yang dimulai dari tanah hingga ke langit.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)