Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2024 menjadi tahun kejayaan Prabowo Subianto dan PDI-Perjuangan.
Indonesia menggelar pesta demokrasi besar tahun ini mulai dari pemilihan umum (pemilu) legislatif, pemilihan presiden (pilpres), dan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Pilpres menjadi sorotan paling tajam karena dipastikan ada presiden baru yang akan terpilih mengingat Joko Widodo (Jokowi) sudah menjalani dua periode.
Ada tiga kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang maju bertarung yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ada delapan partai pengusung Prabowo-Gibran yakni Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia, dan PBB (Partai Bulan Bintang).
Koalisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Sementara itu, kubur Ganjar Pranowo-Mahfud MD ditopang oleh PDI Perjuangan (PDIP), Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Prabowo-Subianto secara mengejutkan mampu memenangi pertempuran dengan kemenangan telak hingga 58% lebih. Perolehan suara pasangan ini di atas polling sejumlah lembaga yakni di kisaran 48-52%.
Berdasarkan perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah suara sah dalam rekapitulasi Pilpres 2024 sebesar 164.270.475. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 96.214.691 suara atau 58,59%.
Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar memperoleh suara 40.971.906 atau 24,95% dari suara sah. Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengumpulkan 27.050.878 suara atau 16,47% dari suara sah. Dengan kemenangan telak ini, Prabowo dipastikan menjadi pemenang pilpres dengan satu putaran.
Prabowo Subianto juga menang di hampir seluruh provinsi yakni 36 provinsi, kecuali di Sumatera Barat dan Aceh.
Kendati unggul suara telak, kemenangan Prabowo bukan tanpa riak. Banyak yang menilai kemenangannya tak bisa dilepaskan dari kontribusi mantan Presiden Jokowi terutama melalui bantuan sosial (bansos).
Hasil pilpres digugat ke Mahkamah Konstitusi oleh Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar dan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, gugatan pilpres ke MK bahkan mendatangkan menteri dan terdapat dissenting opinion pada putusan MK.
PDIP Cetak Hat-trick
Dari pemilu legislatif, PDI-Perjuangan masih menjadi raja. Partai berlambang banteng moncong putih tersebut bahkan mampu mencetak hat-trick dengan memenangi pileg dalam tiga periode yakni 2014,2019, da 2024.
Pada pileg 2024, PDI-Perjuangan (PDIP) menang dengan perolehan suara 25.387.279 atau 16,73%. Di tempat kedua ditempati Partai Golkar dan kemudian disusul oleh Partai Gerindra.
Namun, dari sisi jumlah provinsi, Golkar mampu menjadi pemenang di 14 provinsi sementara PDIP hanya 12 provinsi. Capaian itu meningkat dibandingkan dengan peringkat ke-3 pada Pileg 2019 dengan 12,15% suara dan menguasai 8 provinsi
Golkar pada Pemilu 2024 ini menjadi partai dengan jumlah kemenangan terbanyak, mencapai 14 provinsi. Partai selanjutnya yang menguasai provinsi terbanyak ialah PDIP sebanyak 12 provinsi. Partai Gerinda menguasai lima provinsi, Nasdem unggul di empat provinsi, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjuarai satu provinsi.
Dari provinsi yang ada di Indonesia, sebanyak 20 provinsi berganti partai penguasa. Golkar mengalami penambahan jumlah provinsi yang dikuasai pada Pileg kali ini sebanyak lima provinsi. Sebaliknya, PDIP harus kehilangan dominasinya di enam provinsi.
Salah satu pergantian partai penguasa yang paling mengejutkan adalah di DKI Jakarta. PKS mampu merebut tahta PDIP sebagai penguasa Jakarta pada pemilu 2024.
Padahal, PDIP sudah bercokol sebagai partai penguasa di DKI Jakarta pada 2014 dan 2019. Kemenangan PKS di Jakarta juga menegaskan kekuatan PKS di ibu kota Jakarta. Pada pemilu 2019, PKS menempati urutan kedua di bawah PDIP.
Suara PDIP di DKI Jakarta pada pemilu 2024 juga meningkat 15,6% drastis dari 1.034.204 pada pileg 2019 menjadi 1.195.699 pada pileg 2024.
Pileg 2024 juga memberi banyak kejutan lainnya termasuk tidak lolosnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke Senayan.
Ada delapan partai yang lolos ke parlemen untuk periode lima tahun ke depan sementara 10 lainnya tak mendapatkan kursi. Batas ambang yang digunakan adalah 4% atau setara dengan 6.071.731,72 suara.
PDI Perjuangan (PDIP) meraih kursi terbanyak yakni 110 kursi pada 2024-2029. Jumlah ini sebenarnya turun dibandingkan pada 2019-2024 yakni 128.
Partai Golongan Karya (Gollkar) mendapatkan 102 kursi, melonjak dari 85 kursi pada periode 2019-2024.
Berikutnya adalah Partai Gerindra (86 kursi), Partai NasDem (69 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa/PKB (68 kursi), Partai Keadilan Sejahtera/PKS (53 kursi), Partai Amanat Nasional/PAN (48 kursi), dan Partai Demokrat (44 kursi).
(mae/mae)