Jakarta, CNBC Indonesia - Werewolf syndrome atau sindrom manusia serigala menyerang bayi-bayi di Eropa. Mengutip Euro News, ada 11 kasus sindrom manusia serigala yang diidentifikasi pada bayi di seluruh Eropa.
Dalam dunia medis, kondisi seperti ini disebut dengan hypertrichosis atau Hipertrikosis. Werewolf syndrome merupakan kondisi langka, ditandai dengan pertumbuhan rambut yang sangat lebat dan tidak normal di area selain kulit kepala.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), rambut-rambut yang tumbuh, bahkan bisa sampai menutupi seluruh tubuh, termasuk wajah. Bahkan muncul juga bercak-bercak kecil yang terlokalisasi.
Laporan yang dilakukan oleh Pusat Farmakovigilans Navarre (CFN) di Spanyol, menemukan bahwa sejumlah bayi yang terkena sindrom ini memiliki orang tua yang menggunakan pengobatan yang mengandung minoxidil untuk mengatasi kebotakan.
Minoxidil adalah obat yang dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan memperlambat kerontokan rambut pada orang yang mengalami kebotakan. Obat ini dapat diberikan secara oral atau sebagai larutan topikal yang dioleskan langsung ke kulit kepala.
Kasus awal pertama kali terungkap ketika CFN menyelidiki situasi seorang bayi yang secara bertahap mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di bagian punggung, kaki, dan paha selama dua bulan. Menurut laporan tersebut, ayah sang bayi telah menggunakan larutan minoxidil 5 persen secara topikal untuk mengatasi kebotakannya.
Namun, laporan tersebut menambahkan bahwa setelah menghentikan kontak dengan obat tersebut, gejala pada bayi yang terkena benar-benar mereda.
CFN kemudian melakukan peninjauan terhadap kasus serupa menggunakan data dari Sistem Farmakovigilans Spanyol dan basis data EudraVigilance milik Badan Obat Eropa (EMA). Analisis mereka mengungkap kejadian tambahan dengan karakteristik serupa yang melibatkan bayi di Eropa yang mengalami sindrom manusia serigala dan yang pengasuhnya menggunakan minoksidil topikal untuk mengatasi kebotakan.
CFN menyarankan dua kemungkinan cara minoxidil dapat ditularkan dari pengasuh ke bayi, baik secara oral maupun melalui kontak kulit langsung.
Mengingat bayi memiliki kulit yang lebih tipis dan lebih sensitif dibandingkan orang dewasa, obat topikal lebih mudah diserap ke dalam tubuh mereka.
Menyusul temuan ini, Komite Penilaian Risiko Farmakovigilans Eropa (PRAC) memutuskan untuk memperbarui informasi produk untuk obat yang mengandung minoxidil.
Selebaran yang direvisi sekarang menyertakan peringatan tentang potensi risiko pertumbuhan rambut tubuh yang berlebihan pada bayi setelah kontak dengan area tempat minoxidil dioleskan.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Resmi Dibuka, Jakarta X Beauty 2024 Hidupkan Industri Kecantikan
Next Article Sambil Asuh 4 Anak, Perempuan Ini Jualan Bayi Online Harga Rp 97 Juta