Revisi UU TNI: Ini Peta Kekuatan Militer ASEAN, Siapa Kalahkan RI?

1 week ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Revisi Undang-udang Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih ramai dibicarakan. Bicara mengenai TNI, kekuatan militer Indonesia masuk dalam 15 besar terbaik di dunia. Dengan rangking tersebut, kekuatan Indonesia menjadi yang terbaik di Kawasan ASEAN.

Seperti diketahui, Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan RUU Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia. Pengesahan itu digelar dalam rapat yang digelar di ruang rapat paripurna DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).
Beberapa poin disorot dalam revisi tersebut. Di antaranya adalah tugas TNI dalam operasi militer selain perang, masa pensiun, serta terbukanya TNI menjabat di instansi lainnya. 

Terkait TNI, di Kawasan Asia Tenggara, nyaris tidak ada yang bisa menandingi kekuatan militer Indonesia baik dari sisi jumlah personel ataupun senjata.

Vietnam mengungguli dari sisi jumlah personel dan anggaran sementara Singapura dan Filipina dari sisi geografi.
Faktor geografi ini dengan memperhitungkan:

Bagaimana Geografi Dinilai dalam Global Firepower (GPP)?

GFP memasukkan geografi dalam peringkatnya melalui beberapa indikator, seperti:

  1. Luas Wilayah
  • Negara dengan wilayah luas, seperti Rusia, AS, dan China, memiliki keuntungan strategis dalam hal pertahanan dan logistik.
  • Wilayah luas memungkinkan lebih banyak pangkalan militer dan cadangan sumber daya.
  • Garis Pantai dan Akses Laut
    • Negara dengan garis pantai panjang memiliki keuntungan dalam kekuatan angkatan laut (naval power).
    • Contoh: Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang memiliki armada laut kuat karena geografisnya mendukung operasi maritim.
  • Perbatasan Darat
    • Negara dengan banyak perbatasan darat memiliki tantangan lebih besar dalam pertahanan.
    • Contoh: India dan China berbatasan dengan banyak negara dan memiliki potensi konflik di beberapa titik.
  • Keanekaragaman Medan
    • Medan yang sulit (pegunungan, gurun, hutan lebat) dapat menghambat atau menguntungkan strategi pertahanan.
    • Contoh:
      • Afghanistan sulit ditaklukkan karena medan pegunungannya.
      • Rusia memiliki keuntungan pertahanan dalam cuaca ekstrem musim dingin.
  • Kedekatan dengan Titik Konflik
    • Negara yang dekat dengan zona konflik lebih sering mengembangkan kapabilitas militer mereka.
    • Contoh: Israel memiliki militer kuat karena letaknya di Timur Tengah yang penuh ketegangan.
  • Sumber Daya Alam dan Energi
    • Negara dengan cadangan minyak dan gas yang besar memiliki keuntungan dalam mendukung operasi militernya.
    • Contoh: Arab Saudi dan Rusia memiliki sumber daya energi yang mendukung keberlanjutan militer mereka.

    Laporan Global Firepower (GFP) merilis rangking kekuatan militer dunia dari 145 negara dengan menggunakan Power Index dari menghitung 60 faktor individu.

    Laporan Global Firepower Index 2025 menggabungkan beberapa faktor tersebut, mulai dari jumlah tentara aktif, kekuatan masing-masing angkatan, sumber daya manusia, geografi, hingga dukungan anggaran.

    Semakin rendah angka Power Index, semakin kuat posisi militer suatu negara (misalnya, angka 0.0000 menunjukkan militer yang paling kuat).

    Secara umum, kalkulasi Power Index dilakukan dengan memberi bobot pada setiap faktor dan kemudian menjumlahkan kontribusinya.

    Merujuk data Global Fire, jumlah personel tentara Indonesia sekitar 400.000. Jumlah ini hanya dikalahkan oleh Vietnam yang memiliki tentara 600.000.

    Besarnya jumlah personel angkatan bersenjata Indonesia bisa dipahami mengingat jumlah penduduk Indonesia yang jauh lebih besar dibandingkan Israel yakni 275 juta berbanding 9,76 juta.

    Menjadi tentara juga masih menjadi kebanggaan banyak warga Indonesia sehingga profesi ini tidak pernah kehilangan peminat. Namun, persoalan tentara jauh beda kondisi dengan Vietnam.

    Jumlah tentara Vietnam yang besar disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk sejarah militer, kebijakan pertahanan, dan sistem wajib militer. Berikut adalah alasan utama mengapa Vietnam memiliki jumlah tentara yang banyak:

    1. Sistem Wajib Militer

    Vietnam menerapkan wajib militer bagi laki-laki yang berusia 18-25 tahun (atau hingga 27 tahun bagi mereka yang masuk akademi militer).

    • Masa dinas: 2 tahun untuk Angkatan Darat, 3 tahun untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
    • Wajib militer juga berlaku bagi perempuan dalam kondisi tertentu, terutama bagi mereka yang memiliki keahlian khusus.

    2. Sejarah Perang dan Tradisi Militer yang Kuat

    Vietnam memiliki sejarah panjang peperangan, termasuk:

    • Perang melawan Prancis (1945-1954)
    • Perang Vietnam melawan Amerika Serikat (1955-1975)
    • Konflik perbatasan dengan China (1979)
      Akibat sejarah ini, Vietnam tetap mempertahankan angkatan bersenjata yang kuat sebagai bentuk kewaspadaan nasional.

    3. Ancaman Keamanan dan Ketegangan Wilayah

    Vietnam memiliki perselisihan wilayah dengan China di Laut China Selatan.

    • Sengketa di Kepulauan Paracel dan Spratly membuat Vietnam perlu mempertahankan pasukan yang besar untuk menjaga kedaulatan maritimnya.

    4. Struktur Militer dengan Banyak Cadangan

    Vietnam memiliki cadangan militer yang besar, termasuk:

    • Tentara Rakyat Vietnam (VPA) yang merupakan pasukan utama.
    • Pasukan Cadangan dan Milisi yang terdiri dari warga sipil yang bisa dipanggil saat darurat.
    • Militer juga bekerja sama dengan Organisasi Pertahanan Sipil di berbagai wilayah.

    5. Populasi Besar dan Mobilisasi Tinggi

    Dengan populasi sekitar 100 juta jiwa, Vietnam memiliki tenaga manusia yang cukup untuk mempertahankan angkatan bersenjata yang besar

    Dari sisi anggaran, Indonesia juga kalah dari Singapura.

    Menurut Global Firepower, anggaran militer Indonesia menembus US$ 10,6 miliar sementara Singapura mencapai US$ 15 miliar.  Bila dirupiahkan (kurs US$ 1=Rp 16.495) maka anggaran militer Indonesia mencapai Rp 174,3 triliun.

    Hitungan Global Fire tidak jauh dibandingkan yang ditetapkan dalam APBN 2025.

    Anggaran Kementerian Pertahanan semula ditetapkan sebesar Rp 166,26 triliun. Namun, anggaran tersebut dipangkas menjadi Rp 139,27 triliun.

    CNBC INDONESIA RESEARCH
    [email protected]

    (mae/mae)

    Read Entire Article
    Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research