RATU! IPO Paling Fenomenal, Akankah Besok ARA Lagi?

2 months ago 23

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham hulu minyak dan gas, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) berhasil jadi saham IPO paling fenomenal awal tahun ini.

Bahkan, sampai tak gentar sudah masuk ke papan pemantauan khusus full call auction (FCA) saham RATU ini masih saja mencetak Auto Reject Atas (ARA).

CNBC Indonesia memantau sampai penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (24/1/2025) saham RATU ini berada di Rp7.150 per lembar, sudah ARA 10 kali atau melejit 522%.

Ada beberapa hal yang mendasari gerak lincah saham RATU ini, seperti penjatahannya yang sangat kecil untuk ritel, track record dari harga saham induk usahanya PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), sampai sepak terjang underwriternya.

Penjatahan RATU Mini, Cuma Dapat 1-2 Lot

Saham IPO RATU ini terbilang laris manis, yang menawar waktu itu sampai mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 313,15 kali.

Sementara dari sisi yang ditawarkan, saham yang dilepas ke publik sebesar 20%. Dari porsi itu, 13% merupakan divestasi induk usaha yang mana sudah ada standby buyer, sedangkan sisanya 7% adalah saham baru yang diperebutkan publik.

Alhasil, penjatahan yang didapatkan kecil, di mana untuk yang antri di bawah Rp100 juta, mereka hanya dapat 1-2 lot saja. Sementara yang antri di atas Rp100 juta mereka dapat 14-15 lot atau sekitar 0,5%.

Track Record Saham Induk Usaha (RAJA)

Seiring dengan harga saham RATU yang melejit, ini juga dipengaruhi saham induk usahanya, RAJA yang sudah naik lebih dulu.

Dalam setahun terakhir, saham RAJA sudah naik lebih dari 150% dan sejak awal tahun saham itu sudah melejit sekitar 36% ke posisi Rp3.900 per lembar.
Saham RAJA juga terbilang laku keras dalam beberapa bulan terakhir ini, bahkan diborong oleh sejumlah direksinya.

CNBC Indonesia merekap pada 8 November 2024 lalu, Ogi Rulino selaku Direktur PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) telah melakukan investasi dengan membeli saham RAJA diharga Rp1.355 per saham sebanyak 1.750.000 lembar, sehingga total transaksi Rp2,37 miliar.

Sebelumnya lagi ada Djauhar Maulidi, CEO RAJA yang menyerok 2 juta saham perseroan. Transaksi pembelian terjadi di kisaran harga Rp1.720-1.725 per lembar.
Dengan skema harga tersebut, Djauhar merogoh kocek senilai Rp4,25 miliar. Transaksi pembelian terpantau dilakukan dua kali pada 1 dan 7 November 2024.
Pada 1 November 2024, Djauhar membeli 52.900 lembar dengan harga Rp1.720 per saham senilai Rp90,98 juta.

Sepak Terjang Underwriter

Berikutnya, ada faktor dari underwriter yang juga sukses membawa IPO beberapa saham ARA berjilid-jilid.

Sebagaimana diketahui, RATU menggandeng Henan Putihrai dan Sucor Sekuritas
sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Henan Putihrai sebelumnya menjadi salah satu underwriter (UW) dalam IPO yang dilakukan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), emiten Prajogo Pangestu. Dan juga PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).

Saham CUAN, yang melantai pada 8 Maret 2023, berhasil mencatatkan tiga kali ARA dan tiga kenaikan sebelum mulai menunjukkan pergerakan harga yang fluktuatif.
Sementara saham DAAZ, yang tercatat pada 11 November 2024, berhasil membukukan tiga kali ARA dan empat kali kenaikan berturut-turut, tetapi kemudian dikenakan suspensi dan masuk FCA.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research