Ini Penyebab Harga Emas Antam Capai Rekor Tertinggi, Akan Berlanjut?

2 months ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam terus melampaui rekor harga tertinggi sepanjang masa. Tingginya harga emas Antam sendiri sejalan dengan emas dunia yang terus melaju karena didukung ketidakpastian ekonomi dunia.

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Minggu (26/1/2025) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat stabil di Rp 1.611.000.

Sementara dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.459.000 per gram, yang juga merupakan harga tertinggi sepanjang masa.

Harga emas Antam mencatatkan rekor harga tertinggi setelah harga emas dunia menguat tajam bahkan dekati rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat (24/1/2025) harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.771,25 per troy ons, meningkat 0,64% dari posisi sebelumnya.

Posisi ini hanya terpaut US416,13 atau 0,58% dari rekor harga emas tertinggi sepanjang masa di US$2.787,38 per troy ons.

Dalam sepekan kemarin, harga emas pun ditutup sumringah 2,58%, sekaligus menandai empat pekan mencatatkan tren positif atau penguatan.

Penguatan harga emas seiring dengan tekanan terhadap indeks dolar AS (DXY) yang melandai. CNBC Indonesia memantau pada penutupan pekan ini, the greenback turun 0,4% ke level 107 yang merupakan posisi terburuknya dalam dua bulan.

Melandai-nya indeks dolar AS ini merupakan respon dari ketidakpastian pasar yang kembali muncul setelah pidato Trump berpidato di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang menekankan komitmennya untuk menjinak-kan inflasi dan mendesak penurunan suku bunga.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump juga berbicara soal rencana tarif impor AS yang mulai dalam pendekatan agresif.

Dalam pidato itu, Trump sekali lagi mengancam tarif terhadap pesaing asing dan bahkan sekutu seperti Uni Eropa (UE) dan Kanada.

"Pesan saya kepada semua bisnis di dunia sangat sederhana: Ayo buat produk Anda di Amerika, dan kami akan memberi Anda pajak terendah di antara negara manapun di bumi," kata Trump pada Kamis (23/1/2025).

Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa tarif dapat menjadi bumerang, karena negara lain mungkin menanggapi AS dengan tarif mereka sendiri - yang biayanya kemungkinan akan ditanggung oleh konsumen.

Kurangnya kejelasan tentang kebijakan ini membuat pelaku pasar mengamankan asetnya ke emas yang merupakan safe haven untuk melindungi diri dari volatilitas.

Ketidakpastian mengenai tarif yang akan diterapkan oleh Donald Trump juga menjadi kabar baik bagi emas. Bahkan jika diterapkan juga memberikan kabar baik karena emas akan jadi aset yang diburu karena sebagai safe haven.

"Salah satu faktor yang tampaknya mendorong kenaikan harga adalah penurunan nilai dolar AS. Beberapa faktor utama yang memengaruhi ini terkait dengan (Presiden Trump) yang berbicara soal tarif," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters pada Jumat (24/1/2025).

"(Trump) berisiko meningkatkan harga, dan saya pikir pasar emas melihat potensi inflasi yang lebih tinggi dan kemungkinan bank sentral yang lebih akomodatif."

Dalam iklim ketidakpastian ini, emas tanpa hasil bunga terus bersinar sebagai lindung nilai yang andal terhadap inflasi dan ketidakstabilan, serta tetap menarik di lingkungan suku bunga rendah.

Namun laju emas tertahan setelah para pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu ini.

Melansir perangkat Fedwatch para pelaku pasar melihat peluang The Fed mempertahankan suku bunga di 4,25% - 4,5% sebesar 99,5% pada pertemuan minggu ini.

Potensi Harga Emas Antam Terus Melesat

Harga emas Antam sendiri memiliki peluang untuk terus melaju sejalan dengan emas dunia yang diperkirakan akan mencatatkan rekor harga tertinggi. 

Harga emas tetap dijagokan akan tetap bersinar. Analis Pasar Utama Exinity Group, Han Tan menjelaskan emas bisa mencapai $3.000 pada 2025, dengan asumsi pasar tetap pada peran emas sebagai lindung nilai inflasi, terutama jika kebijakan Trump membangkitkan kembali tekanan inflasi AS.

Investor AS bersiap-siap menghadapi serangkaian perubahan pada 2025 dari tarif dan deregulasi hingga kebijakan pajak yang akan merembet ke pasar saat Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari.

"Para investor dan pemilik emas mungkin menikmati tahun cemerlang lainnya jika ketegangan geopolitik global meningkat di bawah Trump 2.0, yang berpotensi mendorong investor ke tempat perlindungan aman yang sudah teruji waktu ini," kata Tan.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Andai harga emas dunia mencapai US$3.000 per troy ons, emas Antam pun berpeluang mencapai Rp1.800.000 - Rp2.000.000 per gram.

CNBC INDONESIA RESEARCh

(ras/ras)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research