Jakarta, CNBC Indonesia - Gastritis, yang umum dikenal dengan sebutan maag, adalah penyakit yang umum dijumpai di masyarakat. Gejala maag meliputi nyeri lambung, mual, muntah, kembung, perasaan sesak, nyeri ulu hati, keringat dingin, pusing, bersendawa, serta kemungkinan terjadinya perdarahan di saluran pencernaan.
Gejala-gejala penyakit maag tersebut memiliki kemiripan dengan serangan jantung. Karena itu, masyarakat harus dapat membedakannya agar mendapat perawatan yang tepat.
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, gejala umum dari serangan jantung adalah nyeri pada dada sebelah kiri. Rasa nyeri ini seringkali seringkali disalahartikan sebagai heartburn atau rasa terbakar di dada, gejala umum yang terjadi pada penyakit maag maupun GERD.
Gejala Serangan Jantung yang Mirip Sakit Maag
Perlu diketahui, sejumlah masalah pencernaan juga dapat menjadi gejala serangan jantung. Wanita cenderung lebih rentan mengalami serangan jantung yang ditandai dengan sakit maag, terutama akibat perubahan hormon.
Meskipun sakit maag dan serangan jantung memiliki gejala yang mirip, terdapat beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah perbedaan antara sakit maag dan serangan jantung:
1. Sifat Nyeri
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, sakit maag akibat gangguan pencernaan ditandai dengan nyeri yang muncul setelah makan dan bertambah parah saat berbaring. Nyeri ini biasanya berkurang setelah mengonsumsi obat pereda maag. Perut juga terasa begah meskipun hanya makan sedikit. Selain itu, penderita sakit maag sering kali bersendawa atau buang angin.
Sementara, serangan jantung ditandai dengan nyeri dada yang terasa seperti ditekan. Tak seperti nyeri maag, rasa nyeri di dada ini dapat menjalar ke bagian leher, rahang, kedua lengan, atau punggung bagian atas. Nyeri dada akibat serangan jantung tidak terkait dengan makan dan rasa nyeri tidak akan berkurang setelah mengonsumsi obat pereda maag.
2. Gejala Penyerta
Selain nyeri dada, gejala serangan jantung juga dapat ditandai dengan sesak napas, keringat dingin, badan terasa lemas, pusing, dan bahkan pingsan. Beberapa penderita juga mengalami mual atau muntah. Gejala-gejala ini sering kali disertai dengan gejala tambahan yang mencerminkan adanya gangguan di sistem kardiovaskular.
Sementara itu, gejala sakit maag biasanya tidak disertai dengan sesak napas, keringat dingin, atau pingsan. Penderita sakit maag lebih sering mengalami keluhan seperti mual, sendawa, dan perut terasa begah.
3. Waktu Munculnya Gejala
Perbedaan mencolok lain antara sakit maag dan serangan jantung terletak pada waktu munculnya gejala. Nyeri dada akibat sakit maag umumnya muncul beberapa saat setelah makan atau jika belum makan sama sekali. Sementara, serangan jantung dapat terjadi kapan saja, termasuk pada saat istirahat atau bahkan saat sedang tidur di malam hari.
4. Respon terhadap Obat
Respon terhadap obat juga dapat menjadi petunjuk dalam membedakan sakit maag dan serangan jantung. Nyeri dada akibat serangan jantung dapat membaik setelah mengonsumsi obat golongan nitrat yang diletakkan di bawah lidah. Jika nyeri dada membaik setelah minum obat ini, sebaiknya segera periksa ke rumah sakit untuk memantau kondisi jantung.
Di sisi lain, obat golongan nitrat tidak akan memberikan perbaikan pada nyeri dada akibat masalah asam lambung. Untuk meredakan gejala sakit maag, kamu perlu menggunakan obat golongan antasida yang dapat menetralkan asam lambung.
5. Karakteristik Penderita
Karakteristik penderita juga dapat menjadi perbedaan antara sakit maag dan serangan jantung. Serangan jantung lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat diabetes, hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas. Sementara itu, sakit maag lebih sering dialami oleh ibu hamil, orang dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, dan penderita obesitas.
Sakit maag dan serangan jantung adalah dua kondisi medis yang memiliki gejala yang mirip. Meskipun demikian, terdapat perbedaan dalam sifat nyeri, gejala penyerta, waktu munculnya gejala, respon terhadap obat, dan karakteristik pasien. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi yang dialami.Mengenali gejala dan perbedaan antara sakit maag dan serangan jantung dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil tindakan yang tepat.
Menjaga kesehatan jantung dengan melakukan gaya hidup sehat, seperti pola makan yang sehat, melakukan aktivitas fisik dengan teratur, dan mengelola stress merupakan investasi berharga untuk masa depan yang lebih sehat. Pastikan juga untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengonsultasikan kesehatan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia
Next Article Ahli Ungkap 3 Tanda Tubuh Alami Burnout yang Tak Boleh Diabaikan