Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa orang mungkin pernah mengalami microsleep, yaitu fase tidur singkat yang berlangsung kurang dari 30 detik dan jarang disadari.
Melansir WebMb, selama fase ini, seseorang kehilangan kesadaran atas apa yang sedang dilakukannya. Microsleep ditandai dengan perubahan perilaku, seperti menutup mata sebentar atau kehilangan fokus.
Ketika mengalami microsleep, seseorang akan kehilangan kendali dan kemampuannya untuk tetap terjaga. Tentu hal ini membawa beberapa risiko yang mungkin membahayakan diri sendiri maupun orang lain, terutama jika sedang mengemudi.
Penyebab microsleep
Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep. Satu penelitian menemukan bahwa 20% responden membutuhkan 90 menit lebih banyak tidur per malam daripada yang mereka dapatkan.
Kerja shift dan jam kerja yang panjang merupakan bagian dari masalah tersebut. Selain itu, akses digital sepanjang waktu juga merupakan penyebab lainnya.
Satu penelitian menemukan bahwa tidur kurang dari 4 jam, meski hanya satu malam, mengakibatkan peningkatan microsleep.
Adapun mereka yang mengalami microsleep biasanya ditandai hal berikut:
- Terbangun karena tubuh tersentak atau kepala terasa jatuh ke depan
- Menguap atau berkedip berlebihan
- Tidak menyadari sesuatu yang baru saja terjadi
- Kesulitan memproses informasi
Penyebab lain microsleep
Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan microsleep. Kurang tidur dapat disebabkan oleh kondisi fisik dan mental, termasuk:
- Sleep apnea, narkolepsi, dan gangguan tidur lainnya
- Obesitas
- Depresi
- Kecemasan
- Bipolar
Pencegahan microsleep
- Ubah apa yang sedang dilakukan. Jika sedang duduk, bangunlah dan gerakkan badan.
- Tidur siang sebentar. Terkadang Anda tidak dapat mengatasi rasa kantuk. Tidur selama 20 menit atau lebih dapat membantu. Setel alarm jika Anda kesulitan bangun.
- Bicaralah dengan seseorang. Percakapan membangunkan sel-sel otak. Selain itu, berbicara mempercepat pernapasan dan memompa oksigen ekstra ke dalam aliran darah.
- Konsumsi kafein. Biarkan sekitar 30 menit agar kafein bekerja. Dan usahakan untuk tidak mengonsumsinya terlalu dekat dengan waktu tidur.
- Untuk perbaikan jangka panjang, perbaiki kebiasaan tidur Anda.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
Next Article Pria Jepang Tidur Cuma 30 Menit Sehari Demi Panjang Umur