Bitcoin Cetak Rekor US$100.000, Terima Kasih Donald Trump!

3 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin mencapai rekor all-time-high (ATH) pada pekan ini. Hal ini tentu menjadi euforia tersendiri bagi pemegang Bitcoin setelah menunggu berbulan-bulan.

Dilansir dari Refinitiv, pada 5 Desember 2024, Bitcoin sempat menyentuh level tertingginya yakni US$103.649/US$ meskipun pada akhirnya ditutup di angka US$99.009/US$.

Sedangkan pada perdagangan kemarin (7/12/2024), Bitcoin ditutup di atas angka US$100.000 atau tepatnya di posisi US$100.578/US$.

Sementara secara mingguan hingga pukul 06:52 WIB, Bitcoin terpantau menguat 2,11%.

Penantian panjang Bitcoin menyentuh level US$100.000 akhirnya tercapai setelah sepanjang tahun ini mengalami konsolidasi yang cukup panjang sejak Maret hingga awal November 2024 atau sekitar delapan bulan.

Terbangnya harga Bitcoin yang signifikan terjadi pasca Presiden Terpilih menang melawan Kamala Harris dalam pemilu AS November silam. Hal ini terjadi mengingat Trump dinilai pasar lebih pro terhadap industri kripto dibandingkan Harris. Alhasil Bitcoin dan kripto lainnya melesat tajam.

Selain itu, alasan terbangnya harga Bitcoin yakni besarnya inflow pada dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF Bitcoin Spot) beberapa hari terakhir.

Mengacu pada Farside Investors,pada 6 Desember 2024 tercatat inflow sebesar US$376 juta. Lebih lanjut, inflow juga tercatat sebanyak tujuh hari beruntun yakni sejak 27 November 2024.

Selain itu, Paul Atkins yang ditunjuk sebagai calon Ketua SEC oleh Presiden Terpilih Donald Trump juga memberikan sentimen positif bagi pasar kripto termasuk Bitcoin.

Trump memuji Atkins sebagai pemimpin yang terbukti dalam pasar modal dan regulasi, sambil menekankan komitmennya terhadap inovasi dan aset digital.

Trump menambahkan bahwa Atkins membawa pengalaman dari masa jabatannya sebagai Komisaris SEC dan sebagai CEO Patomak Global Partners, sebuah perusahaan konsultan manajemen risiko.

Pengumuman ini mengikuti laporan sebelumnya dari Unchained, yang mengutip sumber yang mengonfirmasi Atkins sebagai pilihan Trump.

Namun, CoinDeskk emudian melaporkan bahwa Atkins mungkin ragu untuk menerima peran tersebut karena potensi konflik dengan kepentingan bisnisnya saat ini di Patomak Global Partners.

Atkins belum memberikan komentar mengenai pencalonannya atau menjelaskan apakah dia akan menerima posisi tersebut.

Atkins akan menggantikan Ketua SEC yang akan meninggalkan jabatannya, Gary Gensler, yang sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya yang efektif pada tengah hari 20 Januari 2025, saat Trump dilantik sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat.

Pencalonan Trump ini menandakan potensi pergeseran dalam prioritas SEC, yang sejalan dengan agenda pro-kripto Trump dan fokusnya untuk mendorong inovasi di ruang aset digital.

Para Paus Terus Koleksi BTC

Dilansir dari blockchainreporter, Santiment menyebutkan bahwa aksi beli besar-besaran di kalangan para paus (whales) dan hiu (sharks) ini menunjukkan laju akumulasi tercepat sejak periode bullish tahun 2021. Tren akumulasi saat ini terjadi pada saat pasar kripto secara lebih luas menunjukkan pemulihan signifikan. Saat aset-aset utama mengalami keuntungan besar, aktivitas beli yang intens di kalangan hiu dan paus mencerminkan kontribusi signifikan mereka. Ini menunjukkan peran penting yang mereka mainkan dalam menggerakkan pergerakan pasar dalam jangka panjang.

Berdasarkan statistik historis, perilaku pemegang besar sering kali menjadi indikator utama untuk tren harga. Peningkatan kepemilikan oleh hiu dan paus sering kali mengindikasikan kepercayaan pada potensi harga Bitcoin. Ini memberikan sinyal bullish untuk investor institusional maupun ritel. Di sisi lain, ketika pemegang besar melepaskan token $BTC mereka, pasar memiliki peluang besar untuk melihat tekanan harga yang turun.

Data dari Santiment mengkategorikan akumulasi $BTC saat ini sebagai salah satu dari 5 perilaku paus terbesar dalam 3 tahun terakhir. Fase akumulasi serupa pada tahun 2021 mengarah pada lonjakan harga Bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$69.000. Namun, kondisi pasar saat ini berbeda. Oleh karena itu, minat baru dari pemegang Bitcoin besar menimbulkan spekulasi tentang potensi lonjakan harga ke atas lainnya. Laporan Santiment menekankan bahwa para pemain besar mempertahankan posisi kunci mereka di pasar crypto, mempengaruhi dinamika harga.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research