3 weeks ago
15
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah memasuki musim hujan, di mana ketika musim ini tiba maka masyarakat yang tinggal di dataran rendah terutama di pesisir pantai dan bantaran sungai perlu waspada akan adanya potensi banjir.
Tak hanya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dan bantaran sungai, masyarakat yang tinggal di dataran tinggi juga perlu waspada akan potensi tanah longsor. Bahkan kini, dataran tinggi juga dapat mengalami banjir bandang akibat semakin masifnya pembukaan lahan dan pembabatan hutan.
Pembukaan lahan yang masif di dataran tinggi membuat luas hutan jauh berkurang dan daerah resapan juga semakin berkurang karena tidak adanya pohon-pohon yang dapat menyerap air hujan. Alhasil, hal ini dapat menyebabkan longsor atau banjir bandang.
Terlepas dari potensi longsor dan banjir bandang di musim penghujan, sejatinya daerah pesisir pantai setiap tahunnya mungkin merasakan banjir rob karena intensitas hujan yang semakin tinggi dan gelombang air laut yang besar.
Foto: Sejumlah warga beraktivitas di wilayah yang tergenang rob di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah warga beraktivitas di wilayah yang tergenang rob di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Lalu apa itu banjir rob? Apa bedanya dengan banjir biasa atau banjir bandang?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir rob diartikan sebagai banjir yang disebabkan oleh meluapnya air pasang. Rob artinya pasang besar yang menyebabkan luapan air laut.
Sementara menurut buku Macam-Macam Bencana Banjir Seri Ensiklopedi Bencana Banjir oleh Rani Siti Fitriani dkk, banjir laut pasang atau yang dikenal dengan banjir rob adalah jenis banjir yang disebabkan oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya.
Foto: Tanggul pengaman pantai yang berfungsi untuk mencegah banjir rob di kawasan tersebut bocor karena tingginya volume pasang surut air laut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tanggul pengaman pantai yang berfungsi untuk mencegah banjir rob di kawasan tersebut bocor karena tingginya volume pasang surut air laut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Banjir rob terjadi karena air pasang di laut ini menahan aliran sungai yang seharusnya menuju ke laut. Namun karena tumpukan air sungai berlebih yang kemudian menyebabkan tanggul jebol akibat tak mampu menampung luapan air dan membuat air meluap ke daratan.
Banjir rob dapat disebabkan oleh dua faktor yakni faktor alam maupun faktor manusia. Berikut ini penjelasannya.
Dampak dari Banjir Rob dan Pencegahannya
Sebagaimana fenomena bencana banjir pada umumnya, banjir rob juga menimbulkan dampak bagi manusia dan lingkungan. Berikut ini beberapa dampak yang disebabkan oleh banjir rob.
Cara mengatasi banjir rob tidak jauh berbeda dengan cara mengatasi bencana banjir pada umumnya. Berikut ini langkah-langka mitigasi bencana banjir mulai dari sebelum, saat dan setelah bencana terjadi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
