AADI Resmi Melantai di Bursa, Catat Fakta Ini Buat Tebus PUPS!

3 weeks ago 17

Jakarta CNBC Indonesia - Emiten batu bara thermal, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis hari ini (5/12/2024).

IPO AADI menjadi salah satu yang paling diperhatikan pelaku pasar. Pasalnya, sebelum IPO, induk usahanya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) melakukan stake off atau divestasi untuk pemisahan bisnis batu bara thermal, sehingga investor saham ADRO akan mendapatkan hak untuk menebus saham AADI melalui Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS).

Rencana PUPS AADI

Dalam PUPS ini, ADRO akan menawarkan sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki pada AADI, yakni 7.008.202.240 saham, yang bernilai nominal Rp3.125 per saham.

Setiap investor yang memiliki 4.389 saham ADRO, akan mendapatkan 1.000 hak membeli saham AADI.

Adapun, harga penawaran adalah sebesar Volume Weighted Average Price (Harga Rata-Rata Tertimbang) per saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan pada hari pencatatan saham dengan ketentuan harga penawaran final.

Harga minimal akan menggunakan nilai wajar saham AADI senilai Rp5.546 per saham, sementara untuk maksimalnya sebesar 107,5% dari hasil penilaian penilai independen, sesuai dengan batas kewajaran yang diatur pada POJK No. 35/2020, atau sebesar Rp 5.960 per saham yang ditawarkan.

Jadwal PUPS sendiri sudah melewati cum date bersamaan dengan pembagian dividen ADRO pada 26 November lalu. Sehingga, kini tinggal yang berhak saja untuk menebus saham AADI bisa mulai melakukan exercise pada Jumat esok hari (6/12/2024) sampai Selasa minggu depan (10/12/2024). Sehingga, baru pada Rabu (11/12/2024) saham AADI akan masuk ke portofolio investor.

Jaga Stabilitas Harga, AADI Terapkan Lock Up Period

Untuk menjaga stabilitas harga saham pasca-IPO, perusahaan juga menerapkan kebijakan lock-up period selama delapan bulan guna mencegah aksi jual besar-besaran yang dapat mengganggu pasar.

Lock up ini berlaku pada shareholder yang tercatat mendapatkan saham AADI dalam jangka waktu enam bulan sebelum pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka akan lock up selama delapan bulan.

Kemudian, berlaku pada pengendali AADI yakni, Adaro Strategic Investments (ASI) dan Boy Thohir dengan masa lock up 12 bulan.

Adapun, untuk harga saham AADI pada hari pertama listing sampai pukul 12.00 WIB, terpantau sudah melesat Auto Reject Atas (ARA) sampai 20% ke posisi Rp6.650 per lembar.

Kenaikan harga saham AADI pada periode awal listing memang cukup menarik perhatian pelaku pasar untuk mendulang cuan dalam jangka pendek, tetapi jika melihat lebih dalam pada fundamental-nya, AADI terbilang juga cukup menarik untuk dijadikan investasi jangka panjang sebagai dividen investing.

Prospek Dividen Jumbo, Potensi Yield Sampai 17%

ADRO dulunya sudah cukup terkenal sebagai perusahaan yang royal bagi dividen. Namun, era ini nampaknya akan beralih ke AADI lantaran perusahaan ini merupakan saluran pendapatan utama induk usahanya yang kini berganti nama jadi Alamtri Resources Indonesia.

Menilik dari prospektus, AADI siap mengalokasikan minimal 45% laba bersihnya untuk pembagian dividen. Jika terealiasi, maka dividen pertama akan dibagikan pada 2026 untuk laba tahun buku 2024.

Jika melakukan perhitungan menggunakan asumsi dividen payout ratio (DPR) maksimal sampai 50%, yang setara dengan rata-rata DPR ADRO selama tiga tahun terakhir, AADI potensi membagikand dividen Rp966 per lembar untuk tahun buku 2025, setara yield 17% dari harga awal IPO.

Namun, perlu dicatat bahwa untuk pembagian dividen ini mempertimbangkan empat faktor penting, yakni arus kas, dana cadangan, kewajiban ke kreditur, dan kepatuhan hukum.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research