Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku pasar dunia sedang menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (20/3/2025) dini hari waktu Indonesia. Selain keputusan suku bunga, pasar juga menunggu update kebijakan The Fed yang akan diambil ke depannya.
The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mulai Selasa hingga Rabu waktu AS atau Rabu hingga Kamis dini hari waktu Indonesia.
Keputusan The Fed selalu menjadi sorotan utama bagi pelaku pasar keuangan global karena dampak dan pengaruhnya yang luas. The Fed menjadi symbol dominasi ekonomi Amerika Serikat, mengingat wewenangnya dalam menerbitkan dolar AS. Selain itu, sebagai pusat industri keuangan dunia, setiap perkembangan di negara ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian global.
Pelaku pasar tampak hampir sepakat jika The Fed akan menahan suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan 99% investor yakin The Fed akan menahan suku bunganya di level 4,25-4,50%.
Foto: Meeting Probabilities
Sumber: CME FedWatch Tool
Berikut lima hal penting yang dicermati pasar menjelang pengumuman The Fed Kamis dini hari waktu Indonesia.
1. Suku Bunga
Pertemuan FOMC Maret dimulai pada hari Selasa hingga Rabu waktu AS dengan latar belakang ketidakpastian ekonomi.
Kelompok pembuat kebijakan The Federal Reserve tengah membahas perkembangan dalam upaya mengendalikan inflasi serta mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter. Keputusan resmi mereka akan diumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu pukul 14.00 Waktu Timur (ET) setelah pertemuan selesai.
Ketua The Fed, Jerome Powell, akan memberikan rincian lebih lanjut dan menjawab pertanyaan dalam konferensi pers pada pukul 14.30 ET.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga federal fund rate pada kisaran 4,25-4,50% untuk pertemuan kedua berturut-turut.
Menurut alat FedWatch dari CME Group, yang memprediksi pergerakan suku bunga berdasarkan data perdagangan futures, para pelaku pasar hanya melihat kemungkinan 1% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga untuk mendorong perekonomian.
Pejabat The Fed telah berulang kali menyatakan bahwa mereka mengadopsi pendekatan "wait and see", karena beberapa kebijakan ekonomi yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump telah meningkatkan ketidakpastian, melemahkan kepercayaan pelaku bisnis dan konsumen, menyebabkan pasar saham anjlok, serta memicu kekhawatiran akan potensi perlambatan ekonomi.
2. Proyeksi Ekonomi
The Fed akan merilis update triwulanan mengenai perekonomian, khususnya Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, dan tingkat pengangguran. Secara kolektif, perkiraan tersebut dikenal sebagai Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP) untuk sepanjang tahun ini dan beberapa tahun ke depan.
Beberapa proyeksi data ekonomi dan data ketenagakerjaan AS akan menjadi hal yang ditunggu pelaku pasar secara global termasuk bank sentral di berbagai belahan di dunia karena dapat berdampak pada perekonomian berbagai negara di dunia.
Namun, meskipun laporan ini memberikan wawasan tentang perkiraan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kebijakan suku bunga, jangan berharap akan ada gambaran yang sepenuhnya jelas mengenai arah kebijakan di masa depan.
3. Dot Plot
Proyeksi ekonomi yang dirilis dalam pertemuan ini akan mencakup "dot plot", yang memberikan gambaran tentang perkiraan 19 anggota FOMC terkait suku bunga federal funds di masa depan. Biasanya, para ekonom menggunakan median dari proyeksi ini untuk memahami arah kebijakan suku bunga. Namun, kali ini, gambaran tersebut mungkin lebih kabur dibanding sebelumnya.
Analis dari Nomura memperkirakan bahwa proyeksi median suku bunga ("dot plot") akan tetap tidak berubah untuk 2025-2027. Mereka menilai bahwa dengan ketidakpastian pasar dan minimnya ekspektasi terhadap pertemuan The Fed di bulan Mei, bank sentral masih bisa bersikap sabar dalam menanggapi ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Selain itu, para ekonom juga tidak mengharapkan banyak jawaban dari Chairman The Fed, Jerome Powell dalam konferensi persnya. Mereka memperkirakan Powell hanya akan menegaskan kembali sikap hati-hati FOMC, terutama karena kebijakan tarif yang masih belum pasti terus menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan moneter.
4. Pernyataan The Fed
Pernyataan pejabat The Fed juga akan menjadi perhatian besar pasar mengingat kerapnya The Fed memberikan sinyal kebijakan melalui pernyataan mereka yang dapat berdampak bagi bank sentral negara lainnya.
Keputusan The Fed terhadap suku bunga akan berpengaruh terhadap indeks dolar AS (DXY) itu sendiri dan hal ini akan memengaruhi nilai tukar mata uang negara lainnya dengan memberi tekanan.
Pernyataan pasca-pertemuan komite juga perlu diubah untuk mencerminkan pemotongan suku bunga yang diharapkan serta panduan ke depan tambahan yang mungkin ditambahkan oleh komite.
5. Konferensi Pers
Selain menyampaikan hasil FOMC, Powell akan melakukan tanya jawab dengan wartawan selama sekitar 45 menit.
Dalam beberapa kesempatan, Powell kerap menyampaikan pernyataan yang tidak tercantum di dalam dokumen saat menggelar konferensi pers.
Pernyataan yang tidak bisa ditebak inilah yang ditunggu pelaku pasar dan biasanya menggerakkan pasar sebab informasi tambahan yang diberikan Powell dapat menjadi pertimbangan lain bagi pelaku pasar untuk mengambil keputusan dan memproyeksi kebijakan The Fed ke depannya. Salah satu yang ditunggu dari konferensi pers ini adalah seberapa besar The Fed akan memangkas suku bunganya di sisa tahun ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)