Warga Kalimantan Dapat Harta Karun Rp18 M Saat Gali Tanah Dekat Rumah

13 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia -  Sudah sejak lama Dahri menggali tanah di sekitar rumah yang berada di pedesaan Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Bermodalkan cangkul pribadi, dia sukses mencabik tanah sekalipun tak terhitung berapa luasnya. 

Hanya saja, aktivitas terhenti tatkala dia teralihkan oleh benda berkilau yang muncul dari dalam lubang kedalaman satu meter. Ukurannya kecil, tapi memancarkan sinar di antara warna tanah berkelir coklat. Praktis, dia langsung mengangkat dan membersihkan benda tersebut. 

Ternyata rezeki tak ke mana. Benda berkilau tersebut adalah intan yang jadi bahan utama pembuatan berlian. Dahri pun langsung kegirangan sebab berpikir akan menjadi miliarder dadakan.

Temuan tersebut langsung viral. Dahli bak artis naik daun sebab jadi miliarder dadakan. Belakangan diketahui intan temuan Dahri senilai 16 karat dan menjadi salah satu yang cukup besar pada masanya.

"Sebutir intan 16 karat telah ditemukan baru-baru ini di dalam suatu lubang yang dangkal di daerah pendulangan rakyat keramat di kecamatan penghubung wilayah Cempaka, Banjar Baru, Kalimantan Selatan," tulis pewarta Sinar Harapan (27 Juni 1972).

Tak butuh waktu lama, Dahri langsung menjual intan itu ke pihak terkait demi segepok uang. Tak disangka, dia mendapat uang Rp7 juta dari penjualan intan 16 karat. Pada 1972, uang Rp7 juta sangat luar biasa besar.

Dalam pemberitaan Suara Pembaruan (8 Januari 1988), harga emas tahun 1972 hanya Rp45, sehingga uang Rp7 juta bisa membeli 15 Kg emas. Jika disandingkan dengan harga emas masa kini (1 gram: Rp1,2 juta), maka 15 Kg emas bisa dibeli seharga Rp18 Miliar.

Artinya, intan 16 karat temuan Dahri setara uang Rp18 Miliar pada masa sekarang. Praktis, bukan uang segepok lagi yang diterima Dahri, tapi malah 'segunung'. Alhasil, dia pun menjadi miliarder dadakan dan banyak menerima selamat atas pencapaian tak sengaja itu.

Negeri penghasil berlian

Temuan Dahri bisa menunjukkan bagaimana mudahnya orang menemukan bahan baku berlian itu di Kalimantan. Pernah dalam sejarah warga Kalimantan secara tak sengaja menemukan intan 166 karat seharga Rp15 triliun. Temuan tersebut menjadi penemuan harta karun intan terbesar dalam sejarah.

Dari temuan tersebut, bisa diketahui benang merahnya, yakni Kalimantan memang pulau penghasil berlian. Popularitas berlian Kalimantan sudah lama menjadi sorotan.

Pertama, ada penjelajah Portugis bernama Tome Pires. Dalam catatan perjalanan berjudul Suma Oriental, dia melihat banyak kota-kota pelabuhan di Kalimantan, seperti Banjar di Kalimantan Selatan atau Lawe di Kalimantan Barat, telah menjadikan berlian sebagai barang komoditas ekspor.

Bahkan, berlian-berlian dari Kalimantan disebutnya sebagai berlian terbaik di dunia yang tak bisa ditemukan di daerah lain di muka bumi. Selain Pires, pejabat Inggris Thomas Stanford Raffles dalam karya besarnya History of Java (1817) juga menyoroti hal sama.

Saat menjadi orang nomor satu di Hindia Belanda kurun 1811-1816, dia melihat berlian bisa mudah diperoleh di Kalimantan. Entah di sungai, kaki bukit, bahkan dataran biasa. Bahkan, menurutnya, semakin dalam tanah digali, kualitas berlian juga semakin baik.

Tak heran, berlian jadi objek eksploitasi selain rempah-rempah oleh penjajah. Tercatat, sejak 1738, Belanda sudah mengekspor berlian dari hasil tambang di Kalimantan senilai US$200 ribu - US$ 300 ribu setiap tahunnya. Seluruh berlian kemudian digunakan sebagai perhiasan orang-orang kaya di dunia.


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Berenang di Sungai, Warga Kalimantan Temukan Berlian Rp6 M

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research