Jakarta, CNBC Indonesia - Tempat tinggal menjadi kebutuhan wajib setiap manusia, sehingga permintaan akan hunian layak selalu tinggi. Permintaan ini seringkali dilihat sebagai peluang usaha sewa rumah atau hunian petak.
Memiliki banyak hunian untuk disewakan, atau disebut juragan kontrakan, dianggap banyak orang sangat enak. Pasalnya, orang tersebut akan memiliki pendapatan pasif setiap bulan atau tahunnya. Atas dasar ini, banyak orang ingin menjadi juragan kontrakan.
Meski begitu, tahukah Anda siapa juragan kontrakan pertama di Indonesia? Perkenalkan, dia adalah Raja Mangkunegara IV dari Mangkunegaran.
Juragan Kontrakan & Pengusaha Properti Pertama
Pria bernama asli Sudira ini sebenarnya sudah kaya dari sistem feodalisme kerajaan. Hanya saja, demi menambah kas Kesultanan Mangkunegaran dan mencari pendapatan baru, dia terjun ke dunia properti sebagai juragan kontrakan.
Daradjadi dalam artikel berjudul "Melawan Kolonialisme Melalui Modernisasi" yang terhimpun dalam Urip Iku Urub: Untaian Persembahan 70 Tahun Peter Carey (2019) menyebut jiwa bisnis Mangkunegara IV muncul karena melihat kebutuhan orang Belanda terhadap rumah kontrakan.
Foto: Infografis/ Inilah Jakarta, Daerah Dengan Penghuni Kontrakan Terbanyak/Aristya Rahadian
Inilah Jakarta, Daerah Dengan Penghuni Kontrakan Terbanyak
Pada masa kolonial, orang Belanda adalah para perantau yang hanya tinggal sementara untuk mencari nafkah di pulau Jawa. Sekalipun mampu membeli, mereka tidak mau membeli rumah. Pasalnya, mereka akan kerepotan memikirkan aset peninggalan seandainya harus mendadak pulang kampung ke Eropa.
Alhasil, mereka lebih memilih untuk menyewa alih-alih membeli rumah. Kerugian pun dapat diminimalisir. Beranjak dari sini, Mangkunegara IV berniat mendirikan rumah-rumah sewa. Awalnya, dia membeli tanah kosong dan mengubahnya menjadi perumahan modern.
"Beliau lalu membeli sebidang tanah di wilayah yang dikenal dengan nama Pendrikan. Tanah dibagi menjadi beberapa kavling dan di atasnya didirikan perumahan dengan bangunan bercorak modern," tulis Daradjadi.
Proses pembangunan selesai pada tahun 1874. Seperti sudah diduga, rumah-rumah milik Mangkunegara IV laku keras dihuni oleh para penyewa yang mayoritas orang-orang Belanda atau Indo-Belanda yang bekerja di Semarang.
Pada titik ini, sejarah kemudian mencatat Mangkunegara IV sebagai pengusaha properti pertama di Indonesia. Pria kelahiran 3 Maret 1811 ini menunjuk cucunya, Raden Mas Gondosunaryo, sebagai pengurus dan kolektor. Nantinya, Gondosunaryo akan berperan sebagai bapak kontrakan yang menagih uang sewaan ke para penyewa.
Selain properti, Raja Jawa itu juga bisnis tambak ikan bandeng. Dia menyulap tanah kosong dan mendirikan kolam untuk disewakan ke para petani. Meski begitu, properti dan tambak ikan, hanyalah bisnis kecil yang dimiliki pria asal Solo itu.
Diketahui, bisnis utama Mangkunegara IV adalah gula. Sejarawan Wasino dalam Kapitalisme Bumiputera (2008) menyebut, dia mempunyai dua pabrik gula di Jawa yang bisa memproduksi ratusan ribu ton gula per tahun. Total keuntungan pun setara 1-1,5 ton emas. Jika dalam perhitungan masa kini, berarti keuntungan bisa setara Rp1 triliun.
Semua keuntungan bisnis lantas mencatatnya sebagai orang terkaya Indonesia pada abad ke-19. Hartanya mencapai 25 juta gulden yang salah satunya diperoleh dari keuntungan bisnis kontrakan. Semua harta tersebut menjadi pondasi kekayaan bagi Kesultanan Mangkunegaran dan bertahan 10 generasi.
(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini: