Reklame di Gedung Sarinah Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik

3 hours ago 3

Objek yang terbakar media iklan elektronik, jenis bangunan rendah.

Rep: Bayu Adji Prihammanda,Bayu Adji Prihammanda,/ Red: Budi Raharjo

Sebuah papan reklame atau billboard yang menempel di dinding bagian depan samping sisi selatan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, dilaporkan terbakar pada Ahad (28/12/2025) malam. Kebakaran diduga karena korsleting listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah papan reklame atau billboard yang menempel di dinding bagian depan samping sisi selatan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, dilaporkan terbakar pada Ahad (28/12/2025) malam. Kebakaran diduga karena korsleting listrik.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, api membakar papan reklame yang berada di bagian luar gedung. Dalam beberapa video, terlihat beberapa orang mencoba memadamkan api.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi Jakarta, Bayu Meghantara, melaporkan pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut pada Ahad sekitar pukul 21.30 WIB. Lokasi kebakaran berada di Jalan MH Thamrin, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.

"Objek yang terbakar media iklan elektronik atau billboard (LN), jenis bangunan, bangunan rendah," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad malam.

Menurut dia, petugas tiba di lokasi kejadian pada sekitar pukul 21.35 WIB dan memulai upaya pemadaman pada pukul 21.38 WIB. Ia mengatakan, pihaknya menerjunkan delapan unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) dengan 32 personel.

Setelah berupaya, api kebakaran berhasil dipadamkan. Operasi pemadaman dilaporkan selesai pada pukul 22.00 WIB.

Bayu menambahkan kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Hal itu disampaikan oleh salah seorang saksi mata. "Diduga (kebakaran) karena fenomena kelistrikan menurut saksi mata petugas parkir," kata dia.

Sebuah papan reklame atau billboard yang menempel di dinding bagian depan samping sisi selatan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, dilaporkan terbakar pada Ahad (28/12/2025) malam. 

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research