Peringatan Keras untuk Investor Indonesia: Saatnya Embrace The Chaos!

2 weeks ago 12

  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menguat dan rupiah melemah
  • Wall Street melesat pada akhir pekan lalu atau menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS
  • Pelantikan Trump akan menjadi penggerak utama pasar keuangan Indonesia pekan ini

Jakarta, CNBC Indonesia-  Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan akhir pekan lalu di mana Indeks Harga Saham Gabungan menguat,, nilai tukar rupiah melemah sementara imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) melandai.

Rupiah terpantau lesu sedikit di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu, di tengah beragamnya sentimen pasar.

Melansir dari Refinitiv , rupiah turun tipis 0,03% secara point-to-point (ptp) di hadapan dolar AS ke posisi US$ 16.360 pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (17/1/2025).

Rupiah melemah, terutama setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan memangkas suku bunga acuan pada Rabu pekan lalu. Pemangkasan ini di luar ekspektasi pasar serta di tengah besarnya tekanan ke rupiah.

BI menurunkan suku bunga acuannya (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% pada hari ini. Ini adalah penurunan suku bunga pertama di tahun ini. Sebelumnya, BI memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada September tahun lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan ketika BI menurunkan BI Rate, ini sesuai denganstanceatau pandangan bank sentral 'pro-stability and pro-growth'. Ini pun sejalan dengan masih terbukanya ruang penurunan suku bunga. Melihat dari momentumnya, BI menilai keputusan ini sudah sesuai dengan dinamika yang ada

Rupiah juga melemah di tengah derasnya arus modal asing yang keluar (capital outflow). Berdasarkan data Bank Indonesia selama transaksi 13 - 16 Januari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp9,57 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,01 triliun di pasar saham, jual neto Rp4,17 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp5,41 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)..

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Jumat (17/1/2025),di tengah terus membaiknya sentimen pasar pada akhir pekan lalu.

IHSG ditutup menguat 0,66% ke posisi 7.154,66. IHSG masih berada di level psikologis 7.100 hingga perdagangan akhir pekan lalu.

Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari Jumat kemarin yakni mencapai 2,17%.

Sementara dari sisi saham, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 10 indeks poin.

Selain BBCA, ada saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang juga menjadi penopang IHSG yakni sebesar 9,6 indeks poin, kemudian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 9,3 indeks poin.

IHSG kembali cerah di tengah respons pasar yang masih positif terkait langkah Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga dan inflasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung membaik.

Sementara itu, imbal hasil SBN tenor 10 tahun sedikit melandai ke 7,15% pada perdagangan akhir pekan lalu, setelah lama bertengger mendekati 7,3%. Imbal hasil berkebalikan dengan harga. Imbal hasil yang melandai menandai harga SBN yang tengah naik karena diburu investor.

Pages

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research