Jakarta, CNBC Indonesia - Saat masih kuliah, pengusaha Victor Hartono dibuat takut saat diajak jalan-jalan oleh ayahnya, Robert Budi Hartono yang kini jadi Bos BCA dan Djarum.
Bukan takut ihwal destinasi atau kendaraan yang ditumpangi, tetapi soal sosok yang menemani sang ayah. Sosok itu adalah Mar'ie Muhammad, orang nomor satu di Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, pada dekade awal 1990-an.
"Kok ada Dirjen Pajak sama kita," kata pengusaha dan Presiden Direktur Djarum Fondation, Victor Hartono, dalam acara peluncuran buku Mar'ie Muhammad di Grand Indonesia, Kamis (6/2/2025).
Ketakutan Victor bisa dimaklumi sebab biasanya para pengusaha takut terhadap pajak. Tapi, saat itu, bisa-bisanya ada Dirjen Pajak duduk di dekat ayahnya yang juga pengusaha ternama Tanah Air. Akhirnya, ketakutan tersebut sirna usai diberi penjelasan oleh ayah kalau Mar'ie adalah orang baik dan berintegritas. Dari sini dia kemudian tahu kalau dua orang tersebut sudah akrab sejak lama.
Menteri Langka & Sederhana
Penjelasan Robert ke Victor jadi gambaran banyak orang soal sosok Mar'ie yang dianggap langka di tengah berbagai permasalahan melanda. Anggapan ini muncul sebab tindak korupsi oleh pejabat tinggi negara era Orde Baru sudah menjadi rahasia umum, kecuali dilakukan oleh Mar'ie Muhammad.
Sebagai wawasan, Mar'ie Muhammad adalah ekonom lulusan Universitas Indonesia pada 1969. Dia lama berkarier sebagai pegawai negeri dan seiring waktu berhasil mengisi berbagai posisi strategis. Mulai dari Direktur Jenderal Pajak hingga Menteri Keuangan (1993-1998).
Selama menjalani karier profesional, Mar'ie selalu bersikap bersih dan anti-korupsi, sehingga selalu bertindak sederhana. Hal ini tercermin dalam beberapa laku hidup yang patut dicontoh para pejabat masa kini. Ambil contoh dalam menggunakan fasilitas negara berupa mobil dinas plus pengawalan. Alih-alih memanfaatkan keistimewaan tersebut, dia lebih memilih pakai mobil jadul milik pribadi.
Dalam autobiografi Mr. Clean Mar'ie Muhammad: Sang Pejuang Antikorupsi dan Aktivis Kemanusiaan (2025) diceritakan, mobil tersebut adalah kijang kapsul yang butut. Ada cerita menarik soal ini yang terjadi pada awal 1990-an.
Pada suatu hari, Mar'ie akan diberi Bintang Maha Putra dari Presiden Soeharto. Jika biasanya para penerima penghargaan dan tamu diantar pakai supir dan mobil mewah, maka Mar'ie tidak demikian.
Mar'ie lebih memilih mengendarai mobil kijang butut ditemani istri. Lengkap dengan pakaian formal. Alhasil, saat memasuki gerbang Istana Negara, dia ditahan petugas. Penjaga keamanan mengira dia bukan tamu penting hanya karena mobilnya kijang butut. Tak seperti pejabat lain.
Sampai akhirnya, penjaga keamanan sadar sendiri bahwa orang yang ditahan adalah Menteri Keuangan. Mereka pun langsung buru-buru meralat dan mempersilakan Mar'ie masuk menemui Presiden Soeharto.
Laku sederhana demikian hanya satu dari contoh-contoh lain hingga dia dijuluki 'Mr.Clean'. Julukan ini pun muncul bukan tanpa sebab dan diprakarsai oleh insan pers. Awak media yang kritis melihat sosok Mar'ie layak dijuluki Mr.Clean saking bersihnya dan berani memecat para pegawai yang korupsi.
Tingkah laku ini juga sejalan dengan kinerja positifnya sebagai pejabat. Saat menjadi Dirjen Pajak, misalnya, dia berhasil mendongkrak penerimaan pajak. Dari targetnya hanya Rp9 triliun lalu berhasil mencapai Rp19 triliun.
Lalu saat menjadi bendahara negara, dia berhasil mengurai satu per satu permasalahan dan membuat krisis ekonomi bisa ditunda. Misalkan, dia sukses menjaga prinsip keberimbangan anggaran dan membuat kebijakan kredit secara cermat dan hati-hati.
Tak heran, dia pun dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik oleh Asiamoney pada 1995. Meski begitu, karier Mar'ie sebagai menteri berakhir pada 1998. Dia tak dipilih kembali saat pergantian kabinet.
Memasuki masa pensiun, dia aktif dalam kegiatan anti-korupsi dan kemanusiaan. Dia sempat mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) yang jadi cikal bakal Komisi Pemberantasan Korupsi). Lalu dia juga sempat menjadi ketua PMI.
Jejak langkah Mar'ie Muhammad akhirnya harus berhenti pada 11 Desember 2016 karena sakit.
(mfa)
Saksikan video di bawah ini: