Masih Prospektif, Ini Kata Bankir Soal Perbankan Syariah

2 months ago 26

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan Laporan Islamic Finance Development Report pada 2023, Indonesia berada pada urutan ketiga dalam pengembangan pengetahuan perbankan syariah. Di sisi lain, pangsa pasar perbankan syariah juga mengalami pertumbuhan dari sebelumnya sebesar 5% menjadi 7,29%.

Dengan kondisi tersebut, tidak heran jika perbankan syariah Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin di skala regional.

Bendahara Umum Asbisindo sekaligus Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk, Koko T. Rachmadi pun optimis dengan perkembangan perbankan syariah selama beberapa tahun ke depan.

Apalagi dengan dukungan regulator yang sangat besar dalam mendorong perkembangan perbankan syariah. Hal ini terlihat dari gencarnya upaya pemerintah dalam mendorong portofolio syariah seperti sukuk.

"Tadi disampaikan hampir 9-12% porto syariah, dan paling besar bukan bank tapi sukuk, itu dulu sangat digencarkan government. Jadi kalau pemerintahnya sudah gencar untuk memajukan, kami dari industri itu harus gayung bersambut dong," jelasnya dalam Sharia Economic Forum, Selasa, (3/9/2024).

Kondisi tersebut lanjutnya telah mendorong pertumbuhan perbankan syariah hingga semester I-2024, baik dari sisi aset maupun DPK.

"Kami melihat sangat optimistis pertumbuhan yang baik di semester I ini dan akan dijaga juga di semester II. Melihat potensi syariah di Indonesia, 85% masyarakatnya muslim, ini yang akan kami manfaatkan di industri keuangan syariah," kata Koko.

Disisi lain, Dirut Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin juga menyebut bahwa ruang pertumbuhan ekonomi dan perbankan syariah terutama di Sumsel Babel masih cukup besar.

"Di Sumsel Babel ada ceruk yang belum kita garap. Oleh karena itu, saat ini kami harus memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan juga bersinergi dengan industri syariah," ungkap Achmad.

Sementara Dirut Bank DKI Agus Haryoto menuturkan bahwa peningkatan kesadaran terhadap prinsip syariah membuat ekonomi syariah masih prospektif.

"Bersamaan dengan tumbuhnya potensi industri syariah dan industri halal, akan tumbuh juga kesadaran transaksi syariah apalagi pesantren dan sekolah Islam di Indonesia cukup banyak," tegas Agus.

Keyakinan besar juga diungkapkan oleh Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien. Menurutnya,pemerintahan baru ke depan punya komitmen untuk mengembangkan ekonomi syariah.

"Bahkan wakil presiden terpilih dalam kampanye pun sudah pernah menyebutkannya," ungkap Iggi.

Selain itu, Iggi juga menyebut bahwa komitmen pemerintahan baru terhadap ekonomi syariah mulai tampak dengan rencana transformasi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjadi lembaga atau badan setingkat kementerian.

"Dengan komite menjadi badan menurut saya akan lebih efektif dan powerfull dalam koordinasi dengan kementerian/ lembaga, agar cita-cita Indonesia ke depan menjadi pusat keuangan ekonomi syariah di dunia akan terwujud," tegas Iggi.

Di sisi lain, Iggi juga berharap akan terjadi elaborasi dengan dari masing-masing pemain baik perbankan syariah, industri halal, dan juga keuangan sosial seperti zakat, infaq, sedekah, dan wakaf dan juga pengembangan gaya hidup muslim.

"Jadi ini merupakan tantangan bersama sehingga ke depan harus dihadapi bersama agar bisa lebih baik lagi," pungkas Iggi.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Incar "Kue Besar" Industri Halal, Bank Syariah Terkendala Hal Ini!

Next Article OJK Punya Catatan Khusus Untuk Kemajuan Bank Syariah, Apa Itu?

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research