6 Amalan di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW

1 month ago 18

Jakarta, CNBC Indonesia - Maulid Nabi merupakan peringatan yang dilakukan oleh umat Islam untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Peringatan ini merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir di kota Makkah pada tahun gajah, tepatnya tahun 570 Masehi.

Tidak hanya sekadar untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai momen refleksi bagi umat Islam untuk meneladani ajaran beliau.

Maulid Nabi juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan (ukhuwah) di antara sesama umat Islam. Melalui berbagai kegiatan seperti ceramah agama, dzikir, pembacaan sirah nabawiyah (kisah hidup Nabi), dan pembacaan shalawat, umat Islam dapat berkumpul dan meningkatkan rasa kebersamaan serta solidaritas.

Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari buku Wewangian Semerbak dalam Menjelaskan tentang Peringatan Maulid Nabi karya Kholilurrohman, peringatan Maulid Nabi pertama kali diselenggarakan oleh Raja Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, penguasa Irbil, Irak, pada awal abad ke-7 Hijriyah. Perayaan tersebut diadakan secara besar-besaran pada bulan Rabiul Awal.

Menurut Sibth Ibn al-Jauzi, cucu dari Ibn al-Jauzi, Raja Muzhaffar mengundang seluruh rakyat dan para ulama dari berbagai disiplin ilmu, termasuk ulama fiqh, hadits, kalam, ushul, dan tasawuf. Persiapan dimulai tiga hari sebelumnya, termasuk penyembelihan ribuan kambing dan unta untuk menjamu para tamu.

Para ulama pada masa itu mendukung dan menghargai perayaan Maulid Nabi yang diadakan oleh Raja Muzhaffar. Hingga saat ini, Maulid Nabi dipandang sebagai tradisi yang baik dan terus dilaksanakan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Amalan di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW

Merujuk pada buku Pintar Doa dan Zikir Rasulullah yang ditulis Abdullah Zaedan, dan sumber sebelumnya, inilah beberapa amalan yang dapat dilakukan di hari Maulid Nabi

1. Mengisi dengan Bacaan Salawat kepada Rasulullah SAW

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 56:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا‏

Arab latin: Innallaaha wa malaaa'i katahuu yusalluuna 'alan Nabiyy; yaaa aiyuhal laziina aamanuu salluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

Artinya: "Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi SAW. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi SAW dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

2. Berzikir dan Meningkatkan Ibadah kepada Allah SWT

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai ibadah tambahan seperti salat sunnah dan membaca Al-Qur'an. Melalui zikir dan ibadah ini, umat Islam dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW serta memperkuat iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Melalui zikir dan ibadah, mereka dapat meneladani akhlak Nabi dan memperkuat iman serta ketaqwaan kepada Allah SWT

3. Membaca Sejarah Rasulullah SAW

Membaca dan menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW, termasuk kebaikan dan keutamaan beliau, merupakan salah satu cara penting untuk mengenang dan meneladani hidup Rasulullah.

Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW bukan hanya tentang mengetahui peristiwa-peristiwa historis, tetapi juga tentang menerapkan pelajaran yang diambil dari kehidupan beliau untuk membentuk karakter dan tindakan kita sesuai dengan tuntunan Islam.

4. Berpuasa pada Hari Senin

Hadits riwayat Imam Muslim dalam kitab shahih. Bahwa Rasulullah SAW ketika ditanya mengapa beliau puasa pada hari Senin, beliau menjawab:

ذلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ

"Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan" (HR Muslim).

Karena puasa pada hari Senin dilakukan setiap minggu, peringatan maulid Nabi juga dapat dirayakan setiap tahun.

Perayaan maulid Nabi dapat dilakukan pada tanggal 12, 2, 8, atau 10 Rabiul Awal, atau bahkan tanggal lainnya. Tidak ada masalah jika perayaan ini dilaksanakan selama sebulan penuh, karena perayaan Maulid Nabi adalah bentuk ungkapan cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Menunjukkan rasa gembira dan bahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti merayakan dengan suka cita seperti perayaan pada umumnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ

Artinya: "Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya, maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga."

5. Menghadiri Kajian Agama

Menghadiri pengajian atau majlis taklim yang membahas ajaran kebaikan Rasulullah SAW adalah cara untuk mendalami ilmu agama.

Disisi lain, menghadiri majlis taklim bisa menjadi momen untuk bersilaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Semangat Maulid dapat mendorong umat untuk lebih rajin beribadah dan mengikuti teladan Nabi dalam kehidupan sehari-hari.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Langkah Prudential Syariah Rajai Bisnis Asuransi Syariah

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research